5 Fakta Medis Meralgia Paresthetica, Nyeri Paha Akibat Saraf Terjepit

Gejalanya adalah timbul nyeri atau kesemutan di paha 

Meralgia paresthetica atau juga disebut dengan Sindrom Bernhardt-Roth merupakan kondisi yang ditandai dengan nyeri, mati rasa, kesemutan, atau rasa terbakar di area paha. Ini terjadi karena adanya tekanan atau kerusakan pada salah satu saraf yang memasok sensasi ke permukaan kulit paha.

Meralgia paresthetica dapat memengaruhi siapa saja. Tetapi paling sering memengaruhi orang dengan obesitas, diabetes, hamil, atau memiliki kebiasaan menggunakan pakaian ketat.

Lantas, bahayakah kondisi ini? Bagaimana cara mengatasinya? Yuk, simak informasi selengkapnya tentang fakta medis meralgia paresthetica berikut ini!

1. Tanda dan gejala meralgia paresthetica 

5 Fakta Medis Meralgia Paresthetica, Nyeri Paha Akibat Saraf Terjepitilustrasi kesemutan pada kaki (pexels.com/Yan Krukov)

Tanda dan gejala meralgia parasthetica bisa terjadi mulai dari ringan hingga parah. Namun, kondisi ini umumnya tidak memengaruhi kehidupan atau aktivitas secara signifikan. Jika kamu mengalami meralgia paresthetica, kamu mungkin merasakan:

  • Kesemutan dan mati rasa di bagian luar (lateral) paha
  • Rasa sakit yang membakar di permukaan bagian luar paha
  • Kepekaan terhadap sentuhan ringan daripada tekanan kuat
  • Sensitivitas tinggi terhadap panas
  • Rasa sakit mungkin menjadi lebih buruk dengan aktivitas tertentu, seperti berjalan atau berdiri untuk waktu yang lama
  • Gejala hanya pada satu sisi tubuh
  • Terkadang menyebabkan sakit di daerah selangkangan yang bisa menyebar ke bokong

Gejala meralgia parasthetica bisa muncul sementara (datang dan pergi) atau mungkin menetap. Kondisi ini dapat  memengaruhi setiap orang dengan cara yang berbeda. Beberapa mungkin mengembangkan gejala yang sangat mengganggu, tetapi yang lain mungkin merasakan gejala yang hampir tidak terlihat.

2. Penyebab meralgia paresthetica 

5 Fakta Medis Meralgia Paresthetica, Nyeri Paha Akibat Saraf Terjepitilustrasi sistem saraf pada manusia (pixabay.com/ColiN00B)

Meralgia paresthetica terjadi karena terjepitnya atau tertekannya saraf kutaneus femoralis lateral. Ini adalah saraf sensorik yang memberikan sensasi ke permukaan paha luar.

Pada kondisi normal, saraf ini biasanya melewati selangkangan ke paha atas dengan tanpa kesulitan. Tetapi pada meralgia paresthetica, saraf kutaneus femoralis lateral terperangkap, sering kali di bawah ligament inguinalis yang membentang di sepanjang selangkangan hingga paha atas, sehingga menimbulkan gejala meralgia paresthetica.

Kondisi ini hanya memengaruhi saraf sensorik. Jadi tidak akan memengaruhi kemampuan seseorang dalam menggunakan otot kakinya.

3. Apa yang menyebabkan saraf paha terjepit? 

5 Fakta Medis Meralgia Paresthetica, Nyeri Paha Akibat Saraf Terjepitilustrasi pakaian ketat (istockphoto.com/greg801)

Sedangkan penyebab umum tekanan pada saraf kutaneus femoralis lateral adalah sebagai berikut:

  • Penggunaan pakaian ketat: misalnya ikat pinggang, korset, atau celana ketat
  • Obesitas: kelebihan berat badan dapat meningkatkan tekanan pada saraf kutaneus femoralis lateral
  • Kehamilan: perut yang tumbuh juga dapat menyebabkan tekanan pada selangkangan, yang dilalui oleh saraf kutaneus femoralis lateral
  • Diabetes: cedera saraf terkait diabetes juga dapat menyebabkan meralgia paresthetica
  • Jaringan parut di dekat ligament inguinal karena cedera atau operasi sebelumnya

Baca Juga: 7 Penyakit Saraf yang Perlu Diwaspadai, Bisa Sebabkan Disabilitas

4. Diagnosis 

5 Fakta Medis Meralgia Paresthetica, Nyeri Paha Akibat Saraf Terjepitilustrasi dokter mendiagnosis pasien (pexels.com/MART PRODUCTION)

Untuk mendiagnosis meralgia paresthetica, dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan fisik, gejala, dan riwayat kesehatan secara menyeluruh. Misalnya menguji sensasi paha yang terkena, meminta pasien untuk menjelaskan rasa sakit yang dialami, dan menanyakan adanya cedera terbaru atau setelah operasi.

Tak hanya itu, untuk mengesampingkan kondisi medis lain, dokter mungkin juga merekomendasikan pemeriksaan, seperti:

  • Studi pencitraan: untuk membuat gambar pinggul dan panggul. Tes ini biasanya dilakukan jika dicuriga adanya tumor yang menyebabkan rasa sakit. Ini bisa meliputi computed tomography (CT) scan atau magnetic resonance imaging (MRI)j
  • Elektromiografi: untuk mengevaluasi dan mendiagnosis gangguan otot dan saraf. Pada meralgia paresthetica, hasil tes ini normal.
  • Studi konduksi saraf: untuk membantu mendiagnosis saraf yang rusak
  • Blokade saraf: dokter akan menyuntikkan anestesi ke paha di mana kemungkinan saraf kutaneus femoralis lateral terjepit. Jika kamu menderita meralgia paresthetica, rasa sakitnya akan hilang untuk sementara waktu.

5. Pengobatan 

5 Fakta Medis Meralgia Paresthetica, Nyeri Paha Akibat Saraf Terjepitilustrasi obat-obatan (pexels.com/Michelle Leman)

Pada kebanyakan kasus, meralgia paresthetica bukanlah kondisi yang serius. Ini dapat mereda dalam waktu 4-6 minggu, seperti dijelaskan laman Healthline dan WebMD. Tetapi jika kamu mengalami gejala yang tak kunjung membaik selama 2-3 bulan atau gejalanya parah, sebaiknya segera temui dokter.

Dokter mungkin akan merekomendasikan beberapa perawatan untuk meredakan gejala. Seperti:

  • Penggunaan pakaian yang lebih longgar.
  • Menurunkan berat badan berlebih.
  • Mengonsumsi obat pereda nyeri yang dijual bebas, misalnya acetaminophen, ibu profen, atau aspirin.
  • Penggunaan suntikan kortikosteroid, antidepresan trisiklik, atau obat antikejang (gabapentin, fenitoin, atau pregabalin), jika gejalanya parah
  • Terapi fisik: untuk latihan khusus peregangan dan penguatan otot kaki atau perut
  • Fonoforesis: yaitu perawatan yang memanfaatkan gelombang ultrasound untuk membantu penyerapan obat pereda nyeri yang dioleskan ke area yang terkena.
  • Sangat jarang, pembedahan biasanya juga dipertimbangkan untuk meralgia paresthetica jika tidak ada perawatan lain yang membantu.

Meralgia paresthetica memiliki prognosis sangat baik dengan pengobatan. Kebanyakan orang dapat sembuh total dari kondisi ini. Jika kamu memiliki tanda dan gejala seperti yang disebutkan di atas, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan evaluasi menyeluruh.

Baca Juga: Mengenal Saraf Vagus, Salah Satu Saraf Terpenting dalam Tubuh

Dwi wahyu intani Photo Verified Writer Dwi wahyu intani

@intanio99

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Debby Utomo

Berita Terkini Lainnya