5 Fakta Unik Molase, Alternatif Gula yang Dikenal Lebih Sehat 

Molase banyak mengandung mineral yang dibutuhkan tubuh 

Ketika sedang mencari beberapa resep makanan, kamu mungkin pernah menemukan molase sebagai bahan tambahannya. Ya, bahan satu ini sering kali digunakan sebagai pengganti gula terutama pada makanan yang dipanggang, seperti kue kering atau brownies.

Molase adalah produk sampingan gula yang dihasilkan ketika proses pengolahan gula mentah dari tebu atau bit gula. Bahan makanan ini berbentuk sirup kental berwarna gelap (cokelat tua) dan memiliki rasa yang manis.

Meski merupakan produk sampingan, molase ternyata menyimpan banyak mineral yang bermanfaat bagi tubuh, lho! Bahkan, produk ini diklaim memiliki manfaat sehat lebih banyak daripada gula. Seperti apa fakta-faktanya? Berikut ulasannya.

1. Jenis-jenis molase 

5 Fakta Unik Molase, Alternatif Gula yang Dikenal Lebih Sehat ilustrasi jenis molase (pixabay.com/CorsadoArt)

Molase terdiri dari tiga jenis produk, yaitu molase light, medium, dan blackstrap. Molase light adalah jenis yang paling ringan yang dihasilkan dari ekstraksi pertama gula. Molase jenis ini memiliki warna yang lebih cerah, rasa yang lebih manis, serta tekstur yang lebih encer.

Sementara itu, molase medium atau sedang adalah jenis yang diperoleh dari ekstraksi kedua dalam proses pembuatan gula. Ini menghasilkan produk yang lebih gelap, lebih kental, dan mengandung lebih sedikit gula daripada molase light.

Terakhir adalah molase blackstrap yang diperoleh setelah proses ekstraksi ketiga dari pengolahan gula. Jenis ini memiliki kandungan gula paling sedikit dan lebih banyak vitamin dan mineral, yang kadang disebut sebagai molase paling bergizi. Molase blackstrap memiliki tekstur yang sangat kental, warna sangat gelap dan sedikit rasa pahit.

2. Nutrisi molase 

5 Fakta Unik Molase, Alternatif Gula yang Dikenal Lebih Sehat ilustrasi penambahan molase pada makanan (pixabay.com/ponce_photography)

Berdasarkan data dari Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA), dalam satu sendok makan atau setara dengan 20 gram molase, terkandung 58 kalori dan 15 gram karbohidrat dari gula. Molase tidak mengandung serat, protein maupun lemak karena semua kalori di dalamnya berasal dari gula.

Selain itu, molase juga mengandung sejumlah kecil vitamin dan mineral penting yang tidak dimiliki oleh gula tradisional. Seperti mangan (13 persen), magnesium (12 persen), tembaga (11 persen), potasium (6 persen), selenium (6 persen), zat besi (5 persen), kalsium (3 persen) dan beberapa vitamin B (seperti vitamin B3, B5, dan B6).

Baca Juga: 10 Bahan Makanan Pengganti Gula yang Lebih Sehat, Pernah Coba?

3. Nutrisi pada jenis molase blackstrap  

5 Fakta Unik Molase, Alternatif Gula yang Dikenal Lebih Sehat ilustrasi sirup molase (pexels.com/Jer Chung)

Seperti yang disinggung sebelumnya, molase blackstrap adalah jenis yang paling bergizi. Dalam satu sendok makan, terkandung 60 kalori, 14 gram karbohidrat, dan 1 gram protein.

Sementara itu, kandungan mineral dan vitaminnya juga cukup tinggi, yakni zat besi sekitar 20 persen dari nilai harian (DV), kalsium sebesar 10 persen dari DV, magnesium sebanyak 10 persen dari DV, kalium sebanyak 9 persen dari DV, dan vitamin B6 sebanyak 8 persen dari DV yang direkomendasikan.

Pada sebuah studi yang dimuat dalam jurnal Environmental Technology Review tahun 2021 juga dilaporkan bahwa dalam ons per ons, molase blackstrap mengandung lebih banyak zat besi daripada telur, lebih banyak kalsium daripada susu, dan lebih banyak kalium daripada makanan lainnya.

4. Manfaat molase untuk kesehatan 

5 Fakta Unik Molase, Alternatif Gula yang Dikenal Lebih Sehat ilustrasi makanan dengan toping sirup pemanis (pexels.com/Wendy Wei)

Karena kandungan mikronutriennya yang tinggi, molase juga diklaim memiliki banyak manfaat kesehatan tertentu, apabila dibandingkan dengan gula meja tradisional. Adapun manfaat kesehatan molase, di antaranya adalah:

  • Mengurangi risiko osteoporosis. Dilansir Medical News Today, kandungan kalsium, zat besi, selenium, dan tembaga pada molase baik untuk kesehatan tulang dan mencegah osteoporosis.
  • Membantu pembentukan sel darah merah. Zat besi dalam molase bermanfaat untuk mendukung pembentukan sel darah merah yang dapat mencegah anemia defisiensi besi (ADB).
  • Meredakan sembelit pada anak anak. Para ahli percaya bahwa karbohidrat dalam molase dapat bertindak sebagai serat makanan yang dapat meningkatkan konsistensi tinja dan memudahkan buang air besar. Selain itu, kandungan kaliumnya juga dapat membantu kontraksi otot usus dan meredakan sembelit.
  • Antioksidan. Menurut beberapa penelitian, salah satunya dalam Journal of Agricultural and Food Chemistry tahun 2012, molase blackstrap mengandung antioksidan yang dapat membantu melindungi sel dari stres oksidatif yang berhubungan dengan kanker. Jenis antioksidan yang banyak dikandung molase adalah polifenol. Menurut studi dalam jurnal Nutrients tahun 2020, antioksidan ini dikaitkan dapat mencegah atau mengurangi efek penyakit kronis, seperti penyakit jantung, diabetes, dan obesitas.
  • Mendukung kesehatan jantung. Kandungan kalium yang baik dalam molase dapat membantu mengontrol tekanan darah dengan mengendurkan dinding pembuluh darah. Sehingga dapat menurunkan tekanan  darah dan menjaga kesehatan jantung, seperti dijelaskan dalam laman American Heart Association. Namun, manfaat ini masih belum diketahui efektivitasnya secara pasti pada manusia. Sejauh ini, penelitian hanya dilakukan pada hewan percobaan.

5. Efek samping molase 

5 Fakta Unik Molase, Alternatif Gula yang Dikenal Lebih Sehat ilustrasi gejala alergi (pixabay.com/nastya_gepp)

Dilansir Verywell Health, molase sebenarnya bukanlah alergen yang umum. Namun, dalam molase terdapat bahan kimia alami yang disebut asam para-aminobenzoat (PABA), yang dapat meningkatkan potensi alergi terhadap molase.

Laman DermNet Z menambahkan bahwa bahan kimia asam para-aminobenzoat (PABA) merupakan agen sensitisasi yang kuat yang dapat menyebabkan dermatitis kontak alergi klasik dan dermatitis fotokontak.

Selain PABA, beberapa produk molase mungkin juga mengandung senyawa sulfit yang biasanya digunakan sebagai bahan pengawet untuk mencegah kerusakan molase. Bahan kimia ini juga dapat menyebabkan alergi pada beberapa orang. Untungnya, produk molase dengan kandungan sulfit lebih jarang dalam penjualan komersial.

Secara umum, penggunaan molase adalah aman, selama digunakan dalam jumlah yang tidak berlebihan. Bagaimanapun, molase adalah produk gula. Jika kamu menderita penyakit diabetes, mungkin perlu mempertimbangkan untuk membatasi konsumsinya.

Baca Juga: 10 Manfaat Tak Terduga Buah Pisang yang Baik untuk Kesehatan

Dwi wahyu intani Photo Verified Writer Dwi wahyu intani

@intanio99

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Izza Namira

Berita Terkini Lainnya