Benarkah Kaldu Tulang Bisa Meningkatkan Kesehatan Usus?

Kaldu tulang mengandung banyak nutrisi penting

Kaldu tulang terbuat dari tulang hewan yang direbus, seperti ayam, sapi, kambing, domba, dan sebagainya. Air rebusan tulang ini digunakan di seluruh dunia sebagai bahan dasar sup, saus, dan hidangan lainnya.

Selain untuk masakan, kaldu tulang juga telah telah digunakan dalam pengobatan tradisional Tiongkok selama berabad-abad. Beberapa tahun belakangan, kaldu tulang menjadi salah satu tren kesehatan dan disebut-sebut sebagai makanan super rendah kalori.

Beberapa orang percaya bahwa kaldu tulang sangat bermanfaat untuk kesehatan usus. Namun, apakah klaim ini benar? Cari tahu jawabannya di sini.

1. Apa itu kesehatan usus

Di dalam usus, terdapat keseimbangan bakteri yang membantu sistem pencernaan melakukan tugasnya dengan benar. Sistem pencernaan penting untuk memecah apa yang kita makan dan minum, sehingga tubuh dapat menggunakan nutrisi untuk energi, pertumbuhan, dan perbaikan sel. Ketika keseimbangan bakteri di usus rusak, maka keseluruhan sistem pencernaan dapat terganggu dan gejala tidak nyaman dapat muncul.

National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases menyatakan bahwa 60 hingga 70 juta orang yang terkena penyakit pencernaan. Berikut beberapa penyakit usus yang dialami banyak orang:

  • Hernia dinding perut.
  • Sembelit kronis.
  • Divertikulitis.
  • Batu empedu.
  • Refluks gastroesofageal.
  • Infeksi gastrointestinal.
  • Wasir.
  • Penyakit radang usus.
  • Kolitis ulseratif.
  • Sindrom iritasi usus.
  • Penyakit hati.
  • Pankreatitis.
  • Penyakit ulkus peptikum.
  • Virus hepatitis.

2. Bisakah kaldu tulang menyembuhkan masalah usus?

Benarkah Kaldu Tulang Bisa Meningkatkan Kesehatan Usus?ilustrasi kaldu tulang (pixabay.com/LisaRedfern)

Meskipun kaldu tulang diklaim dapat membantu memperbaiki atau menyembuhkan masalah usus, tetapi belum ada bukti ilmiah kuat yang menunjukkan bahwa kaldu tulang mengubah mikrobioma usus. Namun, sejumlah penelitian yang dilakukan pada hewan pengerat menemukan bahwa kaldu tulang meningkatkan kesehatan pencernaan.

Misalnya, satu studi pada tikus menemukan bahwa kaldu tulang mengandung sifat antiradang dan mengurangi gejala kolitis ulseratif, suatu bentuk penyakit radang usus (Medicina, 2021).

Eksperimen dilakukan dengan memberi tikus makanan lab dan kaldu tulang selama 10 hari. Hasilnya, tikus mengalami penurunan biomarker pro inflamasi dan peningkatan biomarker antiinflamasi. Berdasarkan data ini, para peneliti berspekulasi bahwa hasil yang sama akan didapatkan oleh orang dengan kolitis ulseratif.

Protein dan asam amino dalam kaldu tulang, seperti kolagen, gelatin, glisin, dan glutamin juga dapat membantu mengatasi sindrom usus bocor, menurut Canadian Digestive Health Foundation. Nutrisi tersebut dapat meredakan peradangan usus dan memperkuat penghalang usus untuk mencegah usus bocor.

Baca Juga: 5 Makanan Pengganggu Kesehatan Usus, Hindari Gorengan!  

3. Manfaat kaldu tulang untuk usus

Penelitian tentang manfaat kesehatan dari kaldu tulang untuk usus sangat terbatas, kebanyakan merupakan klaim atau testimoni pribadi. Dikutip dari laman Paragon Healthcare, inilah yang diyakini orang tentang manfaat kaldu tulang untuk kesehatan usus.

  • Kaldu tulang membantu memperbaiki saluran pencernaan karena mengandung gelatin yang dipercaya dapat membantu memperbaiki lapisan usus.
  • Kaldu tulang diyakini dapat mengurangi peradangan pada sistem pencernaan, yang dapat mengurangi rasa tidak nyaman. Ini diyakini terkait dengan efek menenangkan dari kaldu tulang dan nutrisinya. 
  • Kaldu tulang mengandung nutrisi yang bervariasi, seperti zat besi, vitamin K, vitamin A, zink, dan banyak lagi, yang semuanya dapat meningkatkan kesehatan usus secara keseluruhan.

4. Risiko yang terkait dengan kaldu tulang

Benarkah Kaldu Tulang Bisa Meningkatkan Kesehatan Usus?ilustrasi kaldu tulang (pexels.com/Alex Bayev)

Kaldu tulang umumnya dianggap sebagai makanan sehat dan bergizi. Namun, terkadang ini mengandung natrium dalam jumlah tinggi, terlebih pada kaldu tulang siap saji atau yang dijual di berbagai tempat makan.

Kandungan garam kaldu tulang sangat bervariasi dari merek ke merek. Rata-rata, kaldu tulang mengandung 300 hingga 700 mg natrium. Namun, jika kamu membuat kaldu di rumah, kamu memiliki kendali lebih besar atas jumlah garam yang dimasukkan.

Menurut Permenkes Nomor 30 Tahun 2013, anjuran konsumsi garam adalah 2.000 mg natrium per orang per hari. Konsumsi garam tersebut sama dengan 1 sendok teh garam per orang per hari atau 5 gram per orang per hari. 

Orang-orang yang memiliki intoleransi atau kepekaan terhadap histamin disarankan untuk menghindari kaldu tulang.

5. Cara membuat kaldu tulang

Benarkah Kaldu Tulang Bisa Meningkatkan Kesehatan Usus?ilustrasi kaldu tulang (pixabay.com/Hans)

Ada banyak resep tentang cara membuat kaldu tulang. Umumnya pembuatan kaldu tulangan sangat sederhana. Dilansir Healthline, kamu bisa mencoba resep ini:

Bahan-bahan:

  • 4 liter air.
  • 30 ml cuka sari apel.
  • 1–2 kg tulang.
  • Garam dan merica secukupnya.

Cara membuat:

  1. Masukkan bahan-bahan yang telah disiapkan ke dalam panci berukuran besar.
  2. Rebus selama 12–24 jam. Makin lama dimasak, rasanya akan makin enak dan bergizi.
  3. Biarkan kaldu menjadi dingin. Saring dan buang padatannya.

Untuk mendapatkan kaldu yang bergizi tinggi, gunakan berbagai macam tulang, seperti tulang sumsum, buntut sapi, jari, dan kaki. Menambahkan cuka sangat penting karena membantu menarik semua nutrisi berharga dari tulang ke dalam air, yang pada akhirnya akan kamu konsumsi.

Kamu juga bisa menambahkan sayuran, herbal, atau rempah-rempah untuk menambah rasa. Beberapa bumbu yang bisa kamu tambahkan meliputi bawang putih, bawang merah, seledri, wortel, peterseli, dan timi.

Kaldu tulang memang mengandung berbagai nutrisi yang bermanfaat bagi tubuh. Namun, ini bukanlah bahan sakti yang akan memberi keajaiban bagi usus. Cara yang terbukti secara ilmiah mampu meningkatkan kesehatan usus meliputi mengonsumsi makanan yang difermentasi, berbanyak konsumsi buah dan sayur, serta mengelola stres.

Baca Juga: 7 Gejala Kanker Usus Besar pada Pria, Perhatikan ya!

Topik:

  • Nurulia R F

Berita Terkini Lainnya