Cara Menjelaskan kepada Anak Bahwa Ia Didiagnosis Kanker

Anak berhak tahu tentang kondisinya

Mengetahui bahwa buah hati tercinta didiagnosis kanker bisa terasa luar biasa menakutkan. Selain itu, kamu mungkin berpikir untuk tidak memberi tahu anak tentang kanker yang sedang diidapnya. Tentu, semua orang tua ingin melindungi anak dari rasa takut. Namun, anak yang didiagnosis kanker perlu mengetahui tentang kondisinya.

Kemungkinan besar, anak akan merasakan ada sesuatu yang salah dan mungkin menyalahkan diri mereka sendiri atas hal-hal buruk yang terjadi. Kejujuran akan mengurangi stres, rasa bersalah, dan kebingungan anak. Memberi tahu anak tentang kondisinya juga akan membuat anak-anak memahami mengapa mereka mengunjungi dokter, menjalani tes, dan minum obat-obatan. 

Yang jadi PR bagi para orang tua adalah bagaimana menjelaskan pada anak tentang kondisinya. Di sini, kita akan membahas beberapa strategi untuk memberi tahu anak bahwa mereka didiagnosis dengan kanker. Berikut strateginya dirangkum dari Canadian Cancer Society dan HealthNews.

1. Jujurlah tentang apa yang terjadi

Cara Menjelaskan kepada Anak Bahwa Ia Didiagnosis Kankerilustrasi ibu dan anak (pexels.com/Anastasia Shuraeva)

Wajar jika orang tua merasa perlu melindungi anak dari sesuatu yang menakutkan dengan tidak membicarakan kanker. Namun, cepat atau lambat anak-anak akan mengetahui bahwa ada sesuatu yang salah. Jadi, yang terbaik adalah berbicara tentang apa yang terjadi dengan cara yang akan dipahami anak-anak. 

Bersikap jujur membantu anak mempercayai orang tua dan tim perawatan kesehatan. Sebaliknya, anak-anak merasa lebih takut ketika mereka tidak tahu apa yang terjadi pada mereka atau mengapa itu terjadi.

Mengetahui tentang penyakit dan perawatan yang akan dijalani dapat membantu anak-anak merasa lebih terkendali. Ketika anak tahu apa yang akan terjadi, mereka dapat menemukan cara untuk mengatasi ketidaknyamanan.

2. Gunakan kata-kata yang sederhana dan langsung

Cara Menjelaskan kepada Anak Bahwa Ia Didiagnosis Kankerilustrasi orang tua berbicara dengan anak (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Gunakan bahasa yang sederhana dan kalimat pendek. Sebagai orang tua, kamu lebih tahu kata-kata apa yang akan mereka pahami. Misalnya, kemoterapi dapat dijelaskan sebagai "obat khusus untuk menghilangkan kanker". Tumor dapat digambarkan sebagai "benjolan di dalam tubuh".

Hindari menggunakan kata-kata yang asing bagi anak karena ini dapat membingungkan mereka dan memicu kecemasan. Jika anak memiliki saudara, biarkan ia mengetahui apa yang sedang dialami saudaranya dan tahu bahwa penyakit tersebut tidak akan menular.

3. Gunakan pendekatan sesuai usia anak

Cara Menjelaskan kepada Anak Bahwa Ia Didiagnosis Kankerilustrasi ayah sedang berbicara dengan anak (pexels.com/Cottonbro)

Berikut adalah panduan singkat untuk membantu menentukan apa yang mungkin dipahami anak berdasarkan usianya:

Usia 1 sampai 3 tahun

  • Gunakan kata-kata sederhana untuk menggambarkan apa yang terjadi.
  • Beri tahu anak tentang prosedur yang akan datang.
  • Jujurlah tentang prosedur yang mungkin menyakitkan.
  • Jadwalkan waktu bermain.
  • Gunakan bahasa yang meyakinkan.

Usia 3 sampai 7 tahun

  • Gunakan kata-kata sederhana untuk menjelaskan kanker dan pengobatannya, dan gunakan istilah kanker dalam penjelasan.
  • Memberikan kepastian bahwa mereka tidak menyebabkan kanker.
  • Persiapkan anak untuk prosedur yang mungkin menyakitkan.
  • Jangan memberikan informasi palsu atau membuat janji yang tidak dapat ditepati.
  • Berikan penjelasan yang jelas dan sederhana tentang tes dan prosedur yang akan mereka jalani.
  • Bersiaplah untuk menjawab banyak pertanyaan.

Usia 7 sampai 12

  • Jelaskan tentang kanker dan perawatannya dalam istilah yang mereka pahami.
  • Perhatikan kekhawatiran mereka dan berikan dukungan emosional dan sosial.
  • Mulai percakapan tentang apa yang mereka dengar tentang kanker dari orang lain dan media sosial.
  • Ingatkan bahwa mereka dapat mempercayai orang tua.
  • Jelaskan tentang perubahan penampilan yang akan mereka alami.
  • Jawab pertanyaan dengan jujur.
  • Diskusikan rencana untuk tugas sekolah selama perawatan.
  • Berpartisipasi dalam konseling dan dukungan kesehatan mental.

Remaja

  • Mulailah percakapan tentang perasaan anak, tetapi jangan memaksakan diri.
  • Bersiaplah untuk menjawab pertanyaan atau membantu menemukan jawaban bersama.
  • Sediakan sumber daring tepercaya tempat mereka bisa mendapatkan jawaban atas pertanyaannya.
  • Izinkan mereka untuk bersikap mandiri, tetapi ingatkan mereka bahwa orang tua akan selalu ada untuk mereka.
  • Tawarkan bantuan untuk mengembangkan strategi koping yang positif.
  • Dorong anak untuk tetap terhubung dengan teman-teman mereka, tetapi berhati-hatilah terhadap informasi yang salah.
  • Amati dan dengarkan isyarat verbal dan nonverbal.
  • Dorong anak remaja untuk berbicara dengan pekerja sosial, konselor, atau spesialis kehidupan anak.

Baca Juga: Ada Leukemia, Ini 8 Kanker Anak Paling Umum di Indonesia

4. Gunakan cara kreatif untuk berbicara

Cara Menjelaskan kepada Anak Bahwa Ia Didiagnosis Kankerilustrasi anak-anak sedang bermain (pexels.com/cottonbro)

Tidak semua anak mampu berdiskusi tentang kanker. Anak-anak yang masih sangat kecil dan anak-anak yang berkebutuhan khusus mungkin kesulitan memahami informasi baru. Beberapa mungkin tidak mau membicarakannya. Jadi, cobalah cara yang kreatif untuk mendiskusikan tentang kanker.

Misalnya, belilah perlengkapan medis mainan dan boneka bayi atau boneka binatang. Anak-anak akan sering memerankan apa yang telah mereka alami. Ini adalah cara yang bagus untuk melihat bagaimana perasaan anak dan apa yang dipahami anak tentang pengobatan. Peralatan medis mainan dapat menjadi cara untuk menjelaskan prosedur dan meminta anak berlatih dengan mainan sebelum melakukan prosedur.

5. Bicara tentang perasaan

Cara Menjelaskan kepada Anak Bahwa Ia Didiagnosis Kankerilustrasi ibu sedang berbicara dengan anak (pexels.com/Gustavo Fring)

Wajar jika anak-anak merasa sedih, khawatir, takut, atau marah, tetapi sulit bagi mereka untuk mengungkapkan perasaannya. Bicara tentang perasaan dapat membantu anak mengekspresikan diri.

Bantu anak mengidentifikasi perasaan dengan kata-kata, seperti sedih, marah, takut, cemas, dan sebagainya. Ini menunjukkan pada anak bahwa kamu bersedia mendengarkan dan berbicara dengan jujur.

Berbagi perasaanmu sendiri juga membantu anak belajar bagaimana mengekspresikan perasaan mereka dan berbicara tentang perasaan dan ketakutan yang mereka rasakan.

6. Bersiaplah menghadapi pertanyaan

Cara Menjelaskan kepada Anak Bahwa Ia Didiagnosis Kankerilustrasi ibu berbicara dengan anak (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Ketahuilah bahwa anak akan mengajukan banyak pertanyaan. Bahkan, mereka mungkin menanyakan pertanyaan yang sama berulang kali. Bersiaplah untuk hal ini dan bersabarlah.

Ini mungkin merupakan cara anak untuk melihat apakah orang tua akan memberikan jawaban yang sama. Atau, anak mungkin memproses sedikit informasi pada satu waktu dan perlu mengajukan lebih banyak pertanyaan untuk memahami segalanya. 

Cari tahu sebanyak mungkin tentang tes, prosedur, dan perawatan yang akan datang dan jelaskan ini kepada anak. Anak-anak cenderung takut akan hal yang tidak diketahui. Menjawab pertanyaan anak sebisa dan sejujur mungkin akan membantu.

7. Lakukan perlahan dan berikan sedikit informasi sekaligus

Cara Menjelaskan kepada Anak Bahwa Ia Didiagnosis Kankerilustrasi ayah berbicara dengan anak (pexels.com/Monstera)

Kamu tidak perlu menjelaskan semuanya secara detail kepada anak. Berfokuslah pada apa yang perlu mereka ketahui saat ini dan apa yang perlu mereka ketahui untuk merasa aman. Melakukan banyak pembicaraan singkat dapat mencegah anak kewalahan dengan terlalu banyak informasi. 

Jika kamu masih menunggu hasil tes, bicarakan apa yang kamu ketahui selama ini. Misalnya, jelaskan bahwa dokter sedang membuat rencana pengobatan.

Menerima kenyataan bahwa buah hati tercinta didiagnosis kanker adalah hal yang sangat sulit. Sama sulitnya dengan memberi tahu anak tentang kondisi yang sedang mereka alami. Namun, dengan cara ini, harapannya proses memberi tahu anak tentang kondisinya bisa terasa lebih mudah.

Baca Juga: Cara Memberi Tahu Anak saat Orang tua Didiagnosis Kanker

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya