Perlu Diluruskan, 7 Mitos tentang Menopause yang Banyak Dipercaya

Penting untuk mengedukasi diri dengan informasi yang benar

Menopause adalah fase yang pasti akan dialami oleh perempuan. Sayangnya, fase ini kerap dipandang negatif. Salah satu alasannya karena ada banyak mitos umum tentang menopause yang banyak dipercaya.

Ada begitu banyak kesalahpahaman negatif tentang menopause yang terlanjur dipercayai oleh banyak orang. Padahal, penting untuk memahami kebenaran tentang menopause dan perubahan hormonal yang terjadi dalam tubuh. Hanya dengan begitu, kamu dapat mengatasi gejala-gejala yang menyusahkan untuk menjadi lebih baik. 

Berikut adalah beberapa mitos umum tentang menopause.

Mitos 1: Menopause sama untuk semua orang

Perlu Diluruskan, 7 Mitos tentang Menopause yang Banyak Dipercayailustrasi perempuan usia menopause (pexels.com/Victor L.)

Seorang perempuan dikatakan telah mencapai menopause jika tidak mendapatkan menstruasi selama satu tahun. Usia perempuan mulai memasuki menopause sangat bervariasi, antara 40 dan 58 tahun. Bahkan, beberapa perempuan memasuki fase menopause saat berusia 30-an.

Sebelum benar-benar mengalami menopause, perempuan akan mengalami perimenopause, yaitu saat masa produktif perempuan akan berakhir dan memasuki menopause. Diterangkan laman The University of Vermont Health Network, tanda-tanda perempuan memasuki perimenopause dapat berupa:

  • Menstruasi yang tidak teratur.
  • Hot flash.
  • Gangguan tidur.
  • Perubahan suasana hati akibat fluktuasi kadar estrogen.

Banyak perempuan mengira bahwa menopause adalah sama untuk semua orang, mulai dari usia hingga gejala. Padahal, kapan dan gejala yang dialami bisa berbeda-beda untuk setiap orang.

Mitos 2: Tidak bisa hamil

Perlu Diluruskan, 7 Mitos tentang Menopause yang Banyak Dipercayailustrasi test pack (freepik.com/wirestock)

Kesuburan tidak begitu saja hilang saat kamu berhenti menstruasi untuk pertama kali. Memang benar bahwa memasuki usia 45 tahun, kecil kemungkinan seorang perempuan bisa hamil, bahkan meskipun perempuan tersebut masih menstruasi.

Namun, masih mungkin bagi beberapa perempuan untuk hamil, menurut laman WebMD. Untuk amannya, disarankan menggunakan alat kontrasepsi sampai melewati satu tahun penuh tanpa menstruasi.

Mitos 3: Tidak lagi mampu menikmati aktivitas seksual

Perlu Diluruskan, 7 Mitos tentang Menopause yang Banyak Dipercayailustrasi pasangan (pexels.com/Gustavo Fring)

Penurunan kadar hormon estrogen selama menopause dapat menurunkan gairah seks dan menyebabkan vagina menjadi lebih kering. Benar, seks tidak akan terasa seperti saat kamu berusia 20-an. Namun, bukan berarti kamu tidak bisa lagi menikmatinya.

Ada banyak hal yang dapat membantu membuat kehidupan seks selama menopause tetap baik. Mulai dari menggunakan pelumas, terapi hormon, dan mengeksplorasi gaya baru.

Baca Juga: Bisakah Menopause Subur Kembali dan Perempuan Hamil Lagi? 

Mitos 4: Menopause selalu tidak nyaman

Perlu Diluruskan, 7 Mitos tentang Menopause yang Banyak Dipercayailustrasi perempuan mengalami gejala menopause (pexels.com/SHVETS production)

Menopause menyebabkan perempuan mengalami gejala ringan hingga sedang, menurut laman Healthline. Namun, bukan berarti menopause adalah sesuatu yang sepenuhnya buruk.

Sebaliknya, ada banyak hal baik dari menopause yang sepatutnya disyukuri, seperti:

  • Kamu tidak akan lagi mengalami gejala PMS yang menyakitkan.
  • Tidak perlu mengalami segala masalah terkait haid, mulai dari membeli pembalut, takut bocor, dan sebagainya.
  • Tidak perlu khawatir akan kehamilan yang tidak direncanakan atau perlunya alat kontrasepsi.

Mitos 5: Menopause pasti menyebabkan penambahan berat badan

Perlu Diluruskan, 7 Mitos tentang Menopause yang Banyak Dipercayailustrasi menimbang berat badan (pexels.com/ketut-subiyanto)

Menopause memicu fluktuasi hormon yang mungkin menyebabkan peningkatan berat badan. Namun, menopause belum tentu menjadi jaminan bahwa angka pada timbangan pasti akan naik.

Yang benar adalah bahwa setelah mencapai usia tertentu, mengendalikan berat badan akan menjadi lebih menantang. Namun, menurut Balance Hormone Center, jika kamu mempraktikkan pola makan yang sehat dan rutinitas olahraga teratur, kamu mungkin akan mampu menurunkan berat badan selama menopause.

Mitos 6: Kamu pasti mengalami hot flash dan keringat malam

Perlu Diluruskan, 7 Mitos tentang Menopause yang Banyak Dipercayailustrasi perempuan mengalami hot flashes (pexels.com/Ivan Oboleninov)

Hot flash mengirimkan aliran panas ke wajah dan tubuh bagian atas. Ini bisa berlangsung beberapa detik atau beberapa menit dan terasa sangat meresahkan. Kamu mungkin juga akan mengalami keringat malam yang dapat mengganggu tidur.

Untungnya, ada strategi yang dapat membantu mengatasi hal ini. Berikut strateginya menurut laman Healthline:

  • Hindari pencetus, seperti makanan pedas, alkohol, dan minuman panas, seperti kopi dan teh.
  • Gunakan pakaian berlapis-lapis agar lebih mudah mendinginkan diri saat merasakan hot flash datang.
  • Simpan termos berisi air es di samping tempat tidur pada malam hari dan minumlah air dingin pada awal hot flash.
  • Gunakan seprai dan piyama yang terbuat dari katun yang memungkinkan tubuh untuk tetap bernapas.

Kamu juga dapat berbicara dengan dokter tentang opsi perawatan, seperti:

  • Terapi hormon, baik estrogen saja atau dengan progesteron
  • Obat non hormonal untuk membantu mengatasi hot flash, keringat malam, dan masalah tidur.

Mitos 7: Menopause hanya terjadi setelah usia 40 tahun

Perlu Diluruskan, 7 Mitos tentang Menopause yang Banyak Dipercayailustrasi perempuan usia menopause (unsplash.com/Damir Bosnjak)

Usia paling umum untuk mengalami menopause adalah antara 45 dan 55 tahun, tetapi mungkin saja terjadi pada usia 30-an. Pernah menjalani operasi tertentu, memiliki kondisi medis, atau konsumsi obat-obatan tertentu merupakan beberapa faktor yang dapat menyebabkan menopause, menurut laman WebMD.

Kapan perempuan mengalami menopause bisa tergantung pada genetik dan banyak hal lainnya. Bahkan, terkadang tidak diketahui penyebab pastinya.

Ada banyak sekali mitos yang beredar seputar menopause. Dengan mengedukasi diri tentang apa yang benar dan tidak, kamu dapat mengetahui dengan pasti apa yang harus dilakukan untuk meningkatkan kualitas hidup.

Baca Juga: Memasuki Menopause, Keluarga Harus jadi Support System Utama

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya