7 Penyebab Malnutrisi yang Perlu Diwaspadai, Bukan Hanya Kurang Makan

Butuh penanganan yang kompleks

Malnutrisi artinya tubuh tidak mendapatkan cukup nutrisi yang dibutuhkan. Akibatnya, kamu bisa kekurangan kalori, karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral.

Lebih lanjut, kekurangan salah satu dari nutrisi ini dapat membuat seseorang mengalami gejala, seperti penurunan berat badan, infeksi, energi rendah, sulitnya penyembuhan luka, dan banyak lagi. Ada berbagai penyebab potensial malnutrisi, salah satu yang banyak diketahui adalah pola makan yang buruk.

Pada dasarnya, malnutrisi disebabkan oleh kekurangan zat gizi. Di sini, kita akan menguraikan beberapa penyebab utama yang berkontribusi terhadap kekurangan gizi.

1. Pola makan yang buruk

7 Penyebab Malnutrisi yang Perlu Diwaspadai, Bukan Hanya Kurang Makanilustrasi makan junkfood (pexels.com/Tim Samuel)

Dijelaskan dalam laman Verywell Health, pola makan bukan hanya perihal pilihan, tetapi juga ditentukan oleh akses ke makanan sehat, masalah keuangan, atau masalah lain.

Misalnya, di lingkungan tempat tinggalmu makanan cepat saji lebih mudah didapat daripada makanan segar yang membuat kamu lebih banyak makan makanan cepat saji. Padahal, makanan cepat saji tidak memiliki cukup nutrisi penting yang menyebabkan kamu kehilangan beberapa nutrisi.

Pola makan juga dapat dipengaruhi oleh masalah kesehatan. Misalnya, jika kamu sedang mengalami konstipasi, kecemasan, hiperosmia, atau sedang menjalani kemoterapi, kamu mungkin mengalami mual parah, yang akhirnya membuat kamu cenderung menjauhi makanan tertentu.

2. Masalah fisik

7 Penyebab Malnutrisi yang Perlu Diwaspadai, Bukan Hanya Kurang Makanilustrasi orang dengan disabilitas (freepik.com/jcomp)

Malnutrisi juga dapat disebabkan oleh masalah fisik. Menurut laman NHS inform, beberapa masalah fisik yang dapat berkontribusi pada malnutrisi di antaranya:

  • Jika gigi dalam kondisi buruk, gigi palsu tidak terpasang dengan benar, atau jika mulut terasa sakit, makan bisa menjadi aktivitas yang terasa sulit atau menyakitkan.
  • Kehilangan indra penciuman dan perasa yang menyebabkan kehilangan nafsu makan.
  • Disabilitas fisik yang membuat sulit untuk memasak atau berbelanja makanan sendiri.

3. Kondisi kesehatan

7 Penyebab Malnutrisi yang Perlu Diwaspadai, Bukan Hanya Kurang Makanilustrasi seseorang sedang sakit (pexels.com/cottonbro)

Dijelaskan dalam laman National Health Service, ada beberapa kondisi kesehatan yang dapat menyebabkan malnutrisi, seperti:

  • Masalah kesehatan jangka panjang yang menyebabkan hilangnya nafsu makan, tidak enak badan, muntah, perubahan kebiasaan buang air besar, kanker, dan sebagainya.
  • Gangguan kesehatan mental, seperti depresi atau skizofrenia, yang dapat memengaruhi suasana hati dan keinginan untuk makan.
  • Kondisi yang mengganggu kemampuan untuk mencerna makanan atau menyerap nutrisi, seperti penyakit Crohn atau kolitis ulseratif.
  • Demensia, yang dapat menyebabkan seseorang mengabaikan kesehatannya dan lupa makan.
  • Gangguan makan, seperti anoreksia.
  • Memiliki gerakan yang tidak disengaja seperti tremor.

Baca Juga: Mengenal Disfagia, Gangguan Menelan yang Bisa Sebabkan Malnutrisi

4. Gangguan penggunaan alkohol

7 Penyebab Malnutrisi yang Perlu Diwaspadai, Bukan Hanya Kurang Makanilustrasi alkohol (freepik.com/drobotdean)

Mengonsumsi terlalu banyak alkohol dapat menyebabkan gastritis atau kerusakan jangka panjang pada pankreas. Masalah ini kemudian dapat membuat sulit mencerna makanan, menyerap vitamin, dan memproduksi hormon yang mengatur metabolisme, seperti dilansir Medical News Today.

Alkohol juga mengandung kalori yang menyebabkan seseorang mungkin tidak merasa lapar setelah meminumnya. Oleh sebab itu, orang tersebut mungkin tidak makan cukup makanan sehat untuk memasok nutrisi penting bagi tubuh.

5. Status sosial ekonomi

7 Penyebab Malnutrisi yang Perlu Diwaspadai, Bukan Hanya Kurang Makanilustrasi anak-anak di pengungsian (pexels.com/Tehmasip Khan)

Menurut laman Save The Children, kemiskinan adalah penyebab nomor satu kekurangan gizi di negara berkembang. Banyak keluarga kurang mampu yang kesulitan mendapatkan makanan sehat, seperti buah-buahan dan sayuran segar. Banyak komunitas di sana juga tidak memiliki toko kelontong dengan layanan yang secara teratur menyediakan produk segar.

Bahkan, jika di sana ada buah-buahan dan sayuran segar, harganya bisa dirasa terlalu mahal. Saat harga makanan sehat tidak terjangkau, mereka lebih mungkin memilih makanan yang lebih murah, meskipun kurang sehat.

6. Peningkatan kebutuhan gizi

7 Penyebab Malnutrisi yang Perlu Diwaspadai, Bukan Hanya Kurang Makanilustrasi orang yang baru menjalani operasi memerlukan lebih banyak nutrisi (pexels.com/RODNAE Productions)

Sebagian besar kondisi medis menyebabkan kamu lebih mungkin menghabiskan energi tubuh. Dengan demikian, tingkat nutrisi juga bisa terkuras. Misalnya, ibu hamil memerlukan lebih banyak kalori dan nutrisi, dan kekurangan nutrisi dapat berdampak pada ibu dan bayi.

Infeksi besar, trauma, atau pemulihan setelah operasi juga dapat menyebabkan tubuh menguras lebih banyak kalori saat sembuh. Akibatnya, kamu mungkin mengalami penurunan berat badan yang berlangsung selama berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan setelahnya.

7. Kesehatan ibu yang buruk saat hamil dan melahirkan

7 Penyebab Malnutrisi yang Perlu Diwaspadai, Bukan Hanya Kurang Makanilustrasi perempuan hamil (unsplash.com/Anna Hecker)

Seribu hari pertama kehidupan sangat memengaruhi kesehatan anak, atau dari awal kehamilan seorang perempuan hingga sang anak berusia 2 tahun. Ibu yang kekurangan gizi selama kehamilan dapat mengalami komplikasi saat melahirkan, salah satunya malnutrisi pada anak. Ibu dengan kondisi gizi buruk juga cenderung tidak mampu menyusui bayinya dengan baik.

Mendapatkan ASI selama enam bulan pertama kehidupan memberikan manfaat kesehatan yang berlanjut hingga dewasa. Namun, jika seorang ibu yang sedang menyusui mengalami kekurangan gizi, maka anak tidak dapat mendapatkan manfaat kesehatan dari ASI dan seorang anak dapat berisiko mengalami kekurangan gizi pula.

Ada banyak hal yang dapat menyebabkan malnutrisi. Memutus siklus ini melibatkan bekerja di berbagai program, mulai dari program gizi, kesehatan, pendidikan, air dan sanitasi, mata pencaharian, dan perlindungan. Untuk kamu yang sudah mendapatkan cukup nutrisi, kamu patut bersyukur karena artinya hidupmu sejahtera.

Baca Juga: Hati-hati! Ini 6 Gejala Awal Malnutrisi dan Perlu Segera Ditangani

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya