5 Cara Mencegah Anemia selama Kehamilan, Bumil Harus Tahu!
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Saat hamil, perempuan mengalami banyak perubahan pada tubuh. Salah satunya adalah peningkatan risiko mengalami anemia. Anemia ialah kondisi di mana tubuh kekurangan hemoglobin dalam sel darah merah. Akibatnya, ini mengganggu pengangkutan oksigen ke berbagai bagian tubuh.
Pada ibu hamil, anemia dapat meningkatkan risiko terjadinya depresi pascapersalinan. Sementara bagi bayi, anemia dapat meningkatkan risiko bayi lahir prematur atau berat badan lahir rendah. Karenanya, anemia pada ibu hamil tidak boleh dibiarkan.
Kabar baiknya, meskipun ibu hamil berisiko tinggi terkena anemia, ternyata kondisi ini bisa dicegah dengan langkah-langkah sederhana. Berikut adalah beberapa kiat yang bisa kamu lakukan untuk mencegah anemia saat hamil.
1. Tingkatkan asupan makanan tinggi zat besi
Salah satu penyebab utama anemia pada ibu hamil adalah kurangnya asupan zat besi. Oleh sebab itu, memperbanyak konsumsi makanan tinggi zat besi diharapkan mampu membantu mencegah dan mengatasi anemia pada ibu hamil. National Institutes of Health (NIH) merekomendasikan ibu hamil untuk mendapatkan zat besi sebanyak 27 miligram (mg) setiap harinya.
Kamu bisa mendapatkan zat besi dari sumber nabati maupun hewani. Hanya saja, zat besi dari sumber hewani lebih mudah diserap oleh tubuh. Beberapa sumber zat besi hewani adalah:
- Daging sapi tanpa lemak
- Kalkun
- Ayam
- Ikan
Sementara itu, sumber zat besi berbasis nabati adalah:
- Kacang-kacangan
- Sayuran berdaun hijau gelap
- Sereal sarapan yang difortifikasi
- Gandum utuh yang difortifikasi
2. Cukupi kebutuhan vitamin B12
Tubuh membutuhkan vitamin B12 untuk memproduksi sel darah merah yang sehat. Saat hamil, perempuan rentan mengalami kekurangan vitamin B12. Untungnya, masalah ini dapat dihindari dengan menyertakan makanan kaya vitamin B12 ke dalam diet.
NIH menyarankan perempuan hamil mendapatkan vitamin B12 harian sebanyak 2,6 mikrogram (mcg). Beberapa makanan tinggi vitamin B12 yang baik dikonsumsi oleh ibu hamil di antaranya:
- Daging merah
- Unggas
- Ikan
- Susu dan produk susu
- Pisang
Baca Juga: 10 Gejala Anemia, Mulai Tubuh Lelah sampai Tampak Pucat
Editor’s picks
3. Perbanyak makan makanan yang mengandung vitamin C
Penelitian dalam jurnal Biomedical Research tahun 2005 melaporkan bahwa vitamin C membantu meningkatkan penyerapan zat besi dari makanan. Karena alasan ini, ibu hamil perlu mengonsumsi lebih banyak makanan kaya akan vitamin C untuk mencegah anemia.
Makanan sumber vitamin C disarankan untuk dikonsumsi bersamaan dengan makanan kaya zat besi untuk meningkatkan penyerapan zat besi dari makanan. Sejumlah sumber vitamin C terbaik meliputi:
- Buah sitrus
- Brokoli
- Paprika
- Kentang
- Stroberi
- Tomat
4. Rutin latihan yoga
Studi yang dipublikasikan dalam International Journal of Medical Science and Public Health tahun 2016 mengklaim bahwa yoga memberikan efek positif dalam mengatasi anemia pada perempuan hamil. Alasannya, yoga melibatkan latihan pernapasan yang meningkatkan sirkulasi darah dan fungsi seluruh sistem peredaran darah yang pada akhirnya meningkatkan produksi sel darah merah.
Namun, ibu hamil tidak bisa sembarangan dalam melakukan yoga karena beberapa postur dapat membahayakan bayi atau menyebabkan ketidaknyamanan. Oleh sebab itu, ibu hamil yang ingin berlatih yoga harus melakukannya di bawah pengawasan ahlinya.
5. Dapatkan vitamin D dari matahari atau makanan
Mencukupi kebutuhan vitamin D dapat mencegah dan mengatasi anemia pada ibu hamil. Sebuah ulasan dalam jurnal Current Opinion in Endocrinology, Diabetes, and Obesity menjelaskan bahwa vitamin D mencegah anemia dengan mendukung eritropoiesis. Eritropoiesis merupakan proses produksi sel darah merah matang.
Untuk itu, penting bagi ibu hamil untuk berjemur setiap pagi demi mendapatkan vitamin D yang cukup dari sinar matahari. Selain itu, ibu hamil juga bisa mendapatkan vitamin D dari makanan, seperti:
- Salmon
- Makerel
- Haring
- Sarden
- Telur
- Daging merah
Demikianlah beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah dan mengatasi anemia selama kehamilan. Terkadang, pada kasus anemia parah, dokter akan meresepkan suplemen untuk hasil yang lebih baik. Jadi, pastikan untuk selalu melaporkan kondisimu ke dokter, ya.
Baca Juga: 1 dari 3 Anak Indonesia Mengalami Anemia, Apa Bahayanya?
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.