Mengenal Dry Brushing, Teknik Perawatan Tubuh yang Kaya Manfaat

2. Manfaat dry brushing

ilustrasi dry brushing (pexels.com/Yan Krukau)

Dilansir Healthline dan Cleveland Clinic, dry brushing diyakini memberikan manfaat berikut ini.

• Sistem limfatik dan pembuangan racun. Dry brushing dianggap membantu tubuh melepaskan racun melalui keringat. Bulu sikat merangsang pori-pori dan membukanya. Ini membuat tubuh lebih mudah berkeringat, yang pada gilirannya mengurangi jumlah racun yang mengalir melalui sistem limfatik.
• Eksfoliasi. Bulu sikat bisa membantu mengangkat sel-sel kulit mati yang kering dari kulit. Ini selanjutnya membuat kulit menjadi lebih halus dan lembut.
• Relaksasi. Mirip dengan pijatan, dry brushing bisa membantumu merasa lebih rileks dengan merangsang sistem saraf. Untuk mendapatkan manfaat ini secara maksimal, praktikkan dry brushing di tempat yang tenang.
• Lebih lembut di kulit daripada menggosok menggunakan tangan dan air panas. Mandi dengan menggunakan air panas akan membuat kulit meradang dan bahkan menghilangkan minyak, lemak, dan protein yang penting untuk kesehatan kulit. Sebaliknya, dry brushing memungkinkan kamu mengeksfoliasi dan meningkatkan sirkulasi darah tanpa menghilangkan kelembapannya seperti air panas.

3. Sikat seperti apa yang harus digunakan?

ilustrasi sikat untuk dry brushing (pexels.com/Monstera)

Untuk mendapatkan manfaat dry brushing, Cleveland Clinic menyarankan untuk menggunakan sikat berbulu kaku alami. Selain itu, sebaiknya pilih yang dilengkapi gagang panjang. 

Beberapa bulu lebih kaku dari yang lain, mana yang terbaik tergantung pada sensitivitas dan preferensi kulit. Sementara, gagang yang panjang berguna untuk menjangkau area yang sulit, seperti punggung.

Baca Juga: 6 Manfaat Kulit Jeruk untuk Perawatan Kulit, Mencerahkan!

4. Seberapa sering dry brushing perlu dilakukan

ilustrasi dry brushing (pexels.com/Yan Krukau)

Seberapa sering seseorang boleh melakukan dry brushing tergantung pada kekuatan kulit. Namun, sebagai pedoman umum, laman Byrdie menyarakan untuk melakukannya maksimal dua kali per minggu. Juga, jangan lupa untuk mencuci sikat dengan sampo bayi setidaknya dua kali sebulan untuk menghilangkan kulit mati yang menumpuk di sikat.

Untuk orang dengan kulit sensitif, cobalah dry brushing setiap beberapa minggu sekali. Setelah berhasil membangun toleransi terhadapnya, kamu bisa meningkatkan frekuensi ke satu atau dua kali seminggu.

5. Apa risiko dry brushing?

ilustrasi dry brushing (pexels.com/Yan Krukau)

Dry brushing tidak datang tanpa risiko apa pun. Diterangkan laman Healthline, ini mungkin kurang cocok untuk orang dengan kulit sangat sensitif atau memiliki kondisi kulit tertentu, seperti psoriasis atau eksim.

Orang dengan kulit terbuka atau meradang, perlu menghindari menyikat di area tersebut. Kamu juga harus menghindari menyikat di luka terbuka karena dapat memasukkan bakteri ke dalam luka, yang dapat menyebabkan infeksi. Hindari menekan sikat terlalu keras karena dikhawatirkan akan melukai kulit.

Jika kamu tertarik mencoba dry brushing, belilah sikat yang berkualitas dan mulailah mencobanya di rumah satu atau beberapa minggu sekali. Jika memiliki psoriasis, eksim, atau kondisi kulit lainnya, kamu harus berkonsultasi dengan dokter sebelum mencoba dry brushing.

Baca Juga: 9 Bahan Alami Eksfoliasi Wajah, Ampuh Angkat Sel Kulit Mati!