Suka Tidur dengan Hewan Peliharaan? Waspadai 5 Risiko Kesehatan Ini

Meski imut, jangan tidur bersama hewan, ya

Memiliki hewan peliharaan memang memberikan banyak manfaat. Bahkan, terkadang kedekatan manusia dengan hewan peliharaannya bisa melebihi kedekatan dengan manusia lain. Bahkan, saking dekatnya, ada juga yang sampai terbiasa tidur bersama hewan peliharaan.

Ternyata, kebiasaan tidur bersama hewan peliharaan berisiko menyebabkan sejumlah masalah kesehatan, terutama bagi hewan peliharaan yang tidak di-grooming dengan baik dan terbiasa beraktivitas di luar ruangan. Apa saja risiko kesehatan yang mungkin timbul? Yuk, simak baik-baik penjelasan berikut ini.

1. Cat scratch disease

Suka Tidur dengan Hewan Peliharaan? Waspadai 5 Risiko Kesehatan Iniunsplash.com/Timothy Meinberg

Cat scratch disease (CSD) adalah infeksi bakteri yang disebabkan oleh gigitan atau cakaran dari kucing yang memiliki bakteri Bartonella henselae. Seseorang juga bisa tertular CSD jika air liur kucing yang terinfeksi masuk ke luka terbuka atau terkena mata. Penyakit ini juga dapat menular dari kutu yang membawa bakteri.

Yang lebih menakutkan, kucing yang membawa bakteri ini tidak menunjukkan gejala sakit, sehingga kamu mungkin akan membiarkan kucing bermain ke sana ke mari. Ini juga lebih sering terjadi pada anak kucing daripada kucing yang lebih tua. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) memperkirakan bahwa sekitar 12.000 orang di Amerika Serikat (AS) terdiagnosis parasit ini.

Gejala CSD termasuk demam ringan, sakit kepala, nyeri, pembengkakan kelenjar getah bening di dekat area yang terluka. Mereka yang terinfeksi CSD dapat membaik dengan sendirinya asal sistem kekebalan mereka tidak terganggu.

2. Membuat tidur tidak nyenyak

Suka Tidur dengan Hewan Peliharaan? Waspadai 5 Risiko Kesehatan Iniunsplash.com/Matthew Henry

Saat tidur bersama hewan peliharaan, ada kemungkinan hewan bergerak, mengeluarkan suara, dan membangunkan kamu sepanjang malam. Terutama bagi kucing yang aktif di malam hari.

Selain itu, jika kamu tidur dengan hewan yang berukuran kecil, alam bawah sadarmu akan merasa khawatir jika kamu menindih hewan peliharaanmu atau hewan tersebut jatuh. Hal ini berpotensi membuat kamu merasa cemas di malam hari yang dapat menurunkan kualitas tidur, menurut laman National Sleep Foundation.

Baca Juga: 10 Penyakit yang Disebarkan lewat Gigitan Nyamuk, Waspada ya!

3. Toksoplasmosis

Suka Tidur dengan Hewan Peliharaan? Waspadai 5 Risiko Kesehatan Iniunsplash.com/BP Miller

Toksoplasmosis adalah penyakit yang bersumber dari parasit Toxoplasma gondii. Kamu dapat tertular penyakit ini jika tidur bersama hewan peliharaan, kemudian hewan peliharaanmu buang kotoran di atas kasur. Selain dari paparan kotoran hewan yang terinfeksi, parasit ini juga dapat menular karena makan daging setengah matang yang terkontaminasi.

Menurut Mayo Clinic, individu sehat yang terinfeksi parasit ini mungkin tidak akan mengalami gejala apa pun, karena sistem kekebalan akan menjaga parasit tetap terkendali, meskipun parasit sebenarnya tetap dapat berada di tubuh dalam kondisi tidak aktif.

Namun, jika sistem kekebalan tubuh melemah, infeksi dapat diaktifkan kembali, yang menyebabkan kemungkinan konsekuensi yang serius. Beberapa gejala dari infeksi parasit toksoplasma adalah nyeri tubuh, pembengkakan kelenjar getah bening, sakit kepala, demam, dan kelelahan.

4. Salmonellosis

Suka Tidur dengan Hewan Peliharaan? Waspadai 5 Risiko Kesehatan Iniunsplash.com/Milada Vigerova

Salmonellosis atau salmonella adalah sekelompok bakteri yang dapat hidup di saluran usus hewan peliharaan, ternak, maupun hewan liar. Manusia dapat tertular bakteri tersebut setelah bersentuhan dengan hewan yang terinfeksi salmonella dan tidak segera membersihkan diri. Menurut CDC, gejala salmonella pada manusia dapat berupa diare, muntah, demam, dan kram perut.

Infeksi salmonella pada manusia sering hilang setelah 5-7 hari dan hanya perlu minum lebih banyak cairan tanpa pengobatan apa pun. Banyak hewan yang menderita salmonella tidak menunjukkan gejala. Jadi, kamu sebaiknya tidak tidur bersama hewan peliharaan walaupun tampak sehat karena ini bukan jaminan hewan tersebut bebas dari salmonella.

5. Ringworm

Suka Tidur dengan Hewan Peliharaan? Waspadai 5 Risiko Kesehatan Iniunsplash.com/Kim Simon

Ringworm adalah infeksi jamur yang sangat menular. Menurut laman MedicineNet, ringworm ditularkan dari hewan ke manusia, atau manusia ke manusia melalui kontak langsung atau melalui kontak dengan barang-barang yang terkontaminasi, seperti kandang, mainan, atau selimut.

Hewan yang dapat menularkan ringworm adalah anjing, kucing, babi, kuda, marmot, dan sapi. Pada hewan yang terinfeksi, akan tampak area melingkar yang menonjol yang mungkin disertai kerontokan bulu, begitu pula jika jamur ini menginfeksi manusia.

Akan tetapi, kucing dapat membawa jamur tanpa menunjukkan tanda apa pun, sehingga kamu patut berhati-hati. Selain itu, menurut laman Start Sleeping Org, di rumah-rumah yang kucingnya terkena jamur ini, ada kemungkinan jamur akan menular ke manusia.

Sah saja kita memiliki hewan peliharaan dan banyak berinteraksi dengannya. Akan tetapi, tak peduli seberapa lucunya hewan peliharaan kita, tidak semestinya kita tidur satu kasur dengan hewan. Sebab, walaupun tampak bersih dan sehat, kamu bisa terkena penyakit menular dari hewan.

Baca Juga: Gak Selalu karena Kucing, Kamu Perlu Tahu 7 Fakta Toksoplasmosis Ini

Eka Ami Photo Verified Writer Eka Ami

https://mycollection.shop/allaboutshopee0101

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya