Sering Sakit Perut Saat Lari? Coba 5 Tips Mudah Ini untuk Mencegahnya

Masalah ini dialami oleh banyak orang

Lari merupakan aktivitas fisik favorit banyak orang karena tidak membutuhkan peralatan khusus, dapat dilakukan kapan saja, dan di mana saja. Hanya saja, salah satu masalah yang dialami oleh banyak orang saat berlari adalah perut yang tiba-tiba terasa sakit di tengah -tengah aktivitas lari, yang tentu saja dapat mengganggu kenyamanan saat berlari.

Meskipun masalah ini sering dialami banyak orang, bukan berarti hal ini tidak bisa dicegah. Jika kamu termasuk salah satu yang memiliki masalah ini saat berlari, berikut adalah tips yang dapat kamu lakukan untuk mencegah sakit perut saat lari.

1. Lakukan pemanasan

Sering Sakit Perut Saat Lari? Coba 5 Tips Mudah Ini untuk Mencegahnyaunsplash.com/Matthew LeJune

Sakit pada perut sebelah samping, tepatnya di bawah tulang rusuk, sebenarnya tidak terkait dengan perut atau sistem pencernaan. Meskipun penyebab pasti rasa sakit ini tidak diketahui, menurut studi dalam jurnal Sports Medicine, beberapa teori menyatakan bahwa hal itu mungkin terkait dengan aliran darah ke hati, kejang di diafragma, atau peregangan ligamen.

Untuk mencegah rasa sakit pada perut bagian samping, lakukan pemanasan dengan benar. Ini akan memberi tubuh waktu untuk menyesuaikan diri dengan pernapasan yang lebih cepat dan menyesuaikan diri dengan peregangan ligamen.

Jika kamu masih merasa sakit walaupun telah melakukan pemanasan, coba perlambat kecepatan lari, tarik napas dalam-dalam, dan berhenti sesaat untuk melakukan peregangan selama beberapa menit.

2. Menjaga hidrasi

Sering Sakit Perut Saat Lari? Coba 5 Tips Mudah Ini untuk Mencegahnyapexels.com/Gustavo Fring

Tidak mengisi cairan tubuh saat berlari dapat menyebabkan dehidrasi, yang justru memperparah masalah perut. Saat kamu berolahraga pada tingkat yang intens, tubuh mengalihkan darah dari perut untuk memasok otot dengan darah beroksigen yang sangat dibutuhkan. Akan tetapi, hal ini bisa mempengaruhi pencernaan secara negatif.

Kombinasi dari aliran darah yang berkurang dengan dehidrasi ini bisa menyebabkan bencana bagi pencernaan. Saat volume darah menurun, akan lebih sedikit darah yang mengalir melalui sistem pencernaan untuk membantu memproses bahan bakar. Hal ini dapat menyebabkan kram, muntah, dan diare, menurut penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of the International Society of Sports Nutrition.

Saat mencapai titik ini, kamu akan sangat sulit untuk memperbaikinya. Jadi, kamu perlu mengusahakan untuk tetap terhidrasi sejak awal. Minumlah cairan yang cukup pada hari-hari menjelang sesi latihan dan ingatlah untuk minum selama berlari.

Baca Juga: 10 Tips Meredakan Sakit Perut ala Rumahan, Tidak Perlu ke Dokter

3. Batasi asupan serat sebelum berlari

Sering Sakit Perut Saat Lari? Coba 5 Tips Mudah Ini untuk Mencegahnyaunsplash.com/Dilara Yilmaz

Serat adalah komponen kunci untuk menjaga kesehatan pencernaan, membantu melancarkan buang air besar, dan mencegah sembelit. Namun, serat perlu dihindari sebelum lari. Sebab, menurut situs Verywell Fit, perut yang penuh serat bisa menyebabkan tidak nyaman di perut dan perasaan ingin buang air besar.

Masing-masing individu dapat menoleransi jumlah serat yang berbeda dalam makanan sebelum berolahraga. Untuk individu yang telah terbiasa makan makanan berserat, konsumsi makanan berserat dalam jumlah sedang mungkin dapat membantu kamu tetap stabil. Namun, bagi individu yang sering mengalami kram perut dan diare selama latihan, sebaiknya kurangi asupan serat sebelum berlari.

4. Makan beberapa jam sebelum berlari

Sering Sakit Perut Saat Lari? Coba 5 Tips Mudah Ini untuk Mencegahnyapexels.com/VisionPic .net

Para ahli dari Academy of Nutrition and Dietetics merekomendasikan individu makan sekitar satu hingga empat jam sebelum berlari. Beberapa pelari memiliki perut kuat yang memungkinkan mereka untuk makan hamburger 30 menit sebelum berlari, sementara yang lain mungkin membutuhkan 2 jam untuk memproses sandwich kecil dan beberapa buah.

Jika kamu sering mengalami sakit perut saat berlari, cobalah makan sekitar 3 hingga 4 jam sebelum sesi berlari. Sebab, memberikan jeda yang cukup antara waktu makan dan berlari memberi kamu lebih banyak fleksibilitas untuk memilih jenis dan jumlah makanan yang dapat kamu makan karena tubuh memiliki cukup waktu untuk mencerna.

5. Hati-hati terhadap produk susu

Sering Sakit Perut Saat Lari? Coba 5 Tips Mudah Ini untuk Mencegahnyaunsplash.com/Nikolai Chernichenko

Laktosa adalah gula yang ada dalam produk susu, sementara enzim pencernaan yang berfungsi untuk memecah gula ini dikenal sebagai laktase. Sayangnya, beberapa orang kekurangan enzim laktase yang menyebabkan intoleransi laktosa. Jika kamu mengalami kondisi ini, mengonsumsi produk olahan susu dalam jumlah tertentu dapat menyebabkan sakit perut dan diare, termasuk saat berlari.

Menurut studi dalam jurnal Nutrients, produksi laktase menurun seiring waktu untuk orang-orang yang memiliki genetik tertentu. Bagi orang lain, infeksi gastrointestinal atau penyakit radang usus dapat menyebabkan intoleransi laktosa sekunder. Menariknya, kamu bisa mengembangkan intoleransi laktosa di kemudian hari.

Jika kamu mengalami sakit perut saat berlari, coba perhatikan kembali bahan-bahan makanan yang kamu konsumsi sebelumnya. Jika ada banyak produk olahan susu dalam makanan, sebaiknya hindari produk susu sebelum latihan. Jika setelah beberapa minggu terdapat perkembangan pada kondisimu, berarti rasa sakit perut saat berlari yang kamu alami ini disebabkan oleh intoleransi laktosa.

Pada dasarnya, sebagian besar sakit perut saat berlari bukanlah masalah yang perlu dikhawatirkan. Perhatikan baik-baik saat kamu mengalami sakit perut, apa yang kamu makan hari itu, dan jenis aktivitas fisik apa yang kamu lakukan. Ini dapat membantu kamu mengidentifikasi penyebab dan cara mencegah sakit perut.

Baca Juga: 7 Gejala Nyeri Perut Kamu Gak Normal, Bisa Pertanda Sakit Jantung

Eka Ami Photo Verified Writer Eka Ami

https://mycollection.shop/allaboutshopee0101

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Yudha

Berita Terkini Lainnya