15 Alasan untuk Mengurangi Minum Minuman Bersoda
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Minuman soda merupakan minuman yang terbuat dari air biasa yang melewati proses karbonasi untuk membentuk sebuah minuman yang memiliki efek yang lebih menendang di dalam mulut. Soda merupakan minuman populer yang sudah banyak dikenal oleh masyarakat. Rasa dari minuman ini memang enak dan segar karena efek karbonasinya. Apalagi jika diminum dalam kondisi dingin. Minuman ini lebih sering dikonsumsi oleh anak muda, karena terkesan lebih keren. Selain itu, soda biasanya juga dikombinasikan dengan makanan fast food yang tersebar di banyak tempat.
Kita sebenarnya harus segera meninggalkan kebiasaan minum soda, karena banyak penelitian yang mengungkapkan bahwa minuman soda tidak sehat untuk dikonsumsi dalam jangka waktu yang lama. Selain itu, dampak lingkungan yang timbul dari minuman soda juga tidak baik. Berikut penjelasannya.
1.Soda menyebabkan kegemukan bahkan obesitas
Ternyata kalori dari minuman soda menduduki lebih dari 20% dari total kalori harian yang dikonsumsi oleh orang-orang di Amerika. Seperti yang kita ketahui bahwa kalori merupakan bahan makanan yang tidak baik karena memiliki lemak-lemak yang akan membuat tubuh menjadi lebih gemuk.
2. Menimbulkan diabetes
Mengonsumsi minuman soda yang mengandung gula juga meningkatkan risiko sindrom metabolik dan diabetes tipe 2. Hal ini dipaparklan oleh Harvard School of Public Health. Setiap gram gula dalam soda menyediakan empat kalori. Mengurangi asupan kalori dengan menghilangkan kebiasaan minum soda akan menurunkan risiko obesitas, dan bahkan dapat membantu mencegah timbulnya sindrom metabolik (penyakit jantung dan diabetes tipe 2).
3. Meningkatkan risiko osteoporosis
Mengonsumsi soda akan menurunkan kepadatan tulang. Hal ini berarti akan meningkatkan risiko osteoporosis. Asupan kalsium yang rendah, disertai dengan asupan asam fosfat dan kafein dalam soda yang tinggi akan mengurangi massa tulang, melemahkan tulang, dan meningkatkan kerentanan terhadap patah tulang. Anak-anak dan orang dewasa yang tidak minum soda memiliki tulang yang lebih kuat daripada mereka yang minum soda setiap hari.
4. Buruk untuk gigi
Gula dalam soda cenderung melekat pada gigi, yang memungkinkan bakteri untuk menghasilkan zat-zat asam yang dapat menyebabkan kerusakan pada gigi. Selain itu, beberapa soda mengandung karbonat, fosfat, malat, sitrat dan asam tartarat. Yang kesemua itu merupakan zat asam yang buruk untuk gigi. Mengonsumsi secara rutin minuman soda yang mengandung zat-zat asam tersebut akan meningkatkan tingkat demineralisasi dan erosi pada email gigi. Parahnya, hal itu akan menyebabkan kerusakan gigi dan karies gigi. Kita dapat menurunkan risiko karies gigi dan kerusakan pada gigi dengan membatasi konsumsi minuman bersoda.
5. Menyebabkan batu ginjal
Mengonsumsi soda secara teratur dalam jumlah besar dapat meningkatkan risiko penyakit batu ginjal. Soda meningkatkan ekskresi oksalat, tetapi menurunkan ekskresi magnesium dan sitrat. Semua itu merupakan faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko pembentukan batu ginjal. Pria yang minum soda dalam jumlah yang lebih besar daripada wanita lebih mungkin untuk menderita pembentukan batu ginjal dibandingkan wanita.
6. Efek kafein
Meskipun kafein dapat meningkatkan energi dan mencegah rasa kantuk, kafein juga menyebabkan efek yang tidak diinginkan. Misalnya perasaan gugup, emosi yang cepat marah, dan detak jantung yang tidak teratur. Kafein dalam soda dapat menyebabkan anak-anak menjadi cepat gelisah sehingga hal itu akan mempengaruhi kualitas tidur mereka. Bahkan beberapa anak akan merasakan sakit kepala. Hindarkan kondisi tersebut dari kehidupan dengan mulai membatasi diri dalam emngonsumsi soda.
7. Soda meningkatkan tekanan darah
Para peneliti dari School of Public Health di Imperial College London menganalisis 2.700 orang paruh baya di Amerika Sserikat dan Inggris. Mereka menemukan bahwa orang yang minum lebih dari satu botol soda sehari memiliki tekanan darah tinggi, dan tekanan itu akan terus naik seiring dengan kebiasaan tersebut. Hal ini tentu buruk untuk kesehatan kita, terutama untuk orang-orang yang memang memiliki risiko tekanan darah tinggi atau hipertensi.
Editor’s picks
8. Soda mengandung bahan-bahan yang dilarang di lebih dari 100 negara
Sekitar 10% dari rasa soda mengandung BVO (minyak sayur brominated) yang dilarang oleh organisasi kesehatan dunia dan lebih dari 100 negara. BVO ini buruk karena dapat menumpuk di dalam tubuh dan mengganggu jaringan-jaringan yang ada. Bahkan mungkin BVO memiliki efek yang sama seperti brominated flame retardants (BFR). Beberapa BFR akan mampu mengganggu sistem hormon di dalam tubuh. Tentu kita tidak ingin hal ini terjadi, bukan?
9. Soda meningkatkan risiko penyakit jantung
Menurut sebuah studi yang diterbitkan oleh American Heart Association, minum paling tidak satu kaleng soda sehari akan mampu menjadikan 48% peningkatan risiko sindrom metabolik, yang merupakan penyebab utama penyakit jantung dan diabetes.
10. Soda dapat menyebabkan mulas
Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Gastroenterology menyebutkan bahwa soda mengandung titratable yang memiliki tingkat keasaman tinggi. Mengonsumsi zat asam tersebut akan membuat perut mulas. Dan ini tentu tidak baik untuk pasien dengan sakit maag dan refluks esophagitis.
11. Menyebabkan masalah pada organ hati
Sebuah studi menemukan bahwa orang dengan masalah hati juga lebih mungkin untuk memiliki kebiasaan minum soda. Pasien non-alcoholic fatty liver disease (NAFLD) biasanya terindikasi karena terlalu sering minum minuman soda sementara asupan omega-3 yang ia konsumsi sangat rendah. Selain itu, asupan soda yang berlebihan biasanya dikaitkan juga dengan peningkatan risiko penyakit NAFLD tersebut.
12. Mengandung aspartam yang tinggi
Aspartam merupakan bahan pemanis buatan yang biasanya terkandung pada soda dan minuman-minuman sejenis lainnya. Meminum soda akan memberikan peluang yang lebih banyak bagi kita untuk mendapatkan aspartam masuk ke dalam tubuh kita. Ada banyak perdebatan tentang bahan-bahan tersebut. Dan bahan-bahan buatan (termasuk aspartam) cenderung tidak baik untuk tubuh kita.
13. Di beberapa negara, soda mengandung pestisida
Pusat Ilmu Pengetahuan dan Lingkungan menemukan bahwa pestisida dan insektisida itu beracun. Efeknya akan menyebabkan kanker, kerusakan pada sistem saraf, dan juga reproduksi. Selain itu akan menyebabkan cacat lahir dan gangguan yang parah dari sistem kekebalan tubuh. Sedangkan beberapa soda mengandung pestisida yang tentu saja harus segera kita hindari.
14. Kemasan soda buruk untuk lingkungan
Kemasan minuman soda, baik itu botol kaca, kaleng, atau botol plastik tidak baik untuk lingkungan, sekalipun mereka didaur ulang dan digunakan kembali. Bahkan, kaleng aluminium yang biasa dijadikan bahan untuk kemasan soda kalengan memiliki konsekuensi lingkungan yang cukup mengerikan. Sementara botol plastik soda membutuhkan sejumlah besar minyak untuk memproduksinya.
15. Untuk memproduksi 2 botol soda, air yang dibutuhkan mencapai 132 galon
Sebuah artikel Wall Street Journal mengatakan bahwa untuk memproduksi 2 botol soda kemasan 1 literan, perusahaan akan membutuhkan hingga 132 galon air. Tentu itu bukan angka yang sedikit dan tidak sebanding dengan produk yang dihasilkan. Jadi, bagi kita yang mengaku mencintai lingkungan ini, ada baiknya kita mulai berbenah diri dengan mengurangi kebiasaan minum minuman soda. Tentu kita juga ingin hidup lebih sehat, bukan?
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.