7 Jenis Depresi yang Wajib Kamu Kenali Agar Hidup Lebih Berkualitas

2. Major Depressive Disorder

Unsplash/Fernando @cferdo

Major Depressive Disorder adalah bentuk depresi yang paling umum. Jika kamu merasakan lima atau lebih dari gejala yang disebutkan di bawah ini selama periode waktu yang bertahan lama setidaknya selama dua minggu, kamu kemungkinan menderita Major Depressive Disorder.

Berikut adalah ciri-cirinya:

• Insomnia atau tidur berlebihan
• Perasaan putus asa atau pesimisme
• Perasaan bersalah, malu atau tidak berharga
• Perasaan mudah tersinggung atau gelisah
• Makan berlebihan atau kehilangan nafsu makan
• Kehilangan minat pada aktivitas yang pernah dinikmati
• Perasaan kosong dan sedih yang terus-menerus.

Tingkat keparahan dari gejala-gejala ini akan bervariasi pada setiap orang, dan dalam kasus yang ekstrem, dapat melumpuhkan kemampuan untuk bekerja, tidur, belajar, makan atau kehidupan sehari-hari secara umum.

Baca Juga: 7 Tanda Depresi yang Mungkin Sering Kamu Abaikan, Hati-hati Ya!

3. Peripartum Depression

postpartumdepressiontreatment.biz

Wanita yang mengalami depresi berat pada minggu dan bulan setelah melahirkan dapat mengalami depresi Peripartum (postpartum). Hal ini berbeda dari baby blues normal. Perubahan hormon dan fisik yang masif dan perubahan gaya hidup dan tanggung jawab dapat menyebabkan stres dan depresi bagi sebagian ibu.

Hampir 10-15 persen wanita mengalami depresi pascapersalinan. Ini dapat diobati dengan dukungan konseling dan psikoterapi.

4. Seasonal Affective Disorder

Unsplash/Milada Vigerova

Seasonal Affective Disorder (SAD) adalah jenis depresi yang terjadi pada musim tertentu seperti musim dingin atau musim hujan. Dipercayai bahwa kurang sinar matahari dapat menyebabkan perubahan suasana hati dan lekas marah dan karenanya banyak orang merasakan stres dan depresi pada awal musim dingin atau musim hujan.

SAD dapat diobati dengan antidepresan atau terapi cahaya yang mengharuskan penderitanya duduk di depan kotak cahaya terang khusus selama sekitar 15-30 menit setiap hari.

5. Trauma-based or Post Traumatic Stress Disorder (PTSD)

Unsplash/Kat J

PTSD adalah gangguan mental yang dapat berkembang ketika seseorang mengalami atau menyaksikan peristiwa traumatis seperti kekerasan seksual, perang, kecelakaan atau situasi yang mengancam jiwa.

Gejala dari gangguan ini termasuk mimpi buruk, kecemasan atau panik yang dipicu oleh peristiwa yang memicu memori traumatis. Jenis depresi ini dapat disembuhkan dengan terapi bicara, antidepresan dan obat anti kecemasan.

6. Substance-Induced Mood Disorder (SIMD)

unsplash/Mikail Duran

SIMD disebabkan karena penyalahgunaan zat. Obat-obatan tertentu berpotensi memengaruhi kesehatan mental seseorang. Efek samping dari obat-obatan ini dapat menyebabkan depresi kronis. Rehabilitasi, pengobatan dan terapi bicara dapat membantu menyembuhkan mereka yang mengidap SIMD.

7. Psychotic Disorder

psychiatryadvisor.com

Orang dengan depresi psikotik menderita depresi berat bersama dengan gejala "psikotik", seperti:

• Halusinasi (melihat atau mendengar hal-hal yang tidak ada)
• Delusi (keyakinan yang salah)
• Paranoia (salah mempercayai bahwa orang lain sedang berusaha menyakitinya)

Kelainan Ini dapat diobati dengan kombinasi terapi bicara, antidepresan, dan obat antipsikotik.

Jika kamu melihat salah satu dari gejala-gejala depresi diatas dialami oleh salah satu teman, anggota keluarga, atau orang terdekatmu, dekatilah mereka. Terkadang mereka tidak tahu bahwa mereka menderita depresi atau mungkin tidak berani mengungkapkan karena perasaan bersalah, malu atau putus asa. Yuk, lebih peduli lagi!

Baca Juga: 5 Tanda Ini Bukti Kamu Mengalami Gejala Depresi dan Butuh Pertolongan