Jaga Kesehatan dengan Intermittent Fasting, Apa Saja Manfaatnya?

Mampu menurunkan berat badan secara efektif

Di masa sekarang ada banyak sekali pilihan diet, baik untuk menurunkan berat badan maupun menjadikannya sebagai bagian dari gaya hidup sehat. Salah satu diet yang populer adalah intermittent fasting atau puasa intermiten.

Bisa ditebak dari namanya, intermittent fasting menggambarkan sistem diet yang membatasi pola makan dengan puasa. Apa saja manfaatnya bagi kesehatan tubuh kita? Simak penjelasannya lebih lanjut, ya!

1. Apa itu intermittent fasting?

Jaga Kesehatan dengan Intermittent Fasting, Apa Saja Manfaatnya?ilustrasi puasa intermiten atau intermittent fasting (freepik.com/benzoix)

Seperti yang telah disinggung di awal, pada dasarnya intermittent fasting merupakan salah satu diet yang cukup populer untuk menurunkan berat badan serta meningkatkan kesehatan tubuh. Hal yang membuatnya berbeda adalah sistem yang diterapkan.

Tak seperti diet pada umumnya yang secara spesifik mengatur asupan makanan yang dikonsumsi, intermittent fasting lebih menekankan pada penerapan siklus pola makan antara makan dan puasa dalam jangka waktu tertentu.

Saat kita makan, makanan yang dikonsumsi akan dipecah oleh enzim pencernaan dan diubah menjadi gula. Sebagian gula yang diproduksi ini digunakan oleh sel tubuh sebagai energi, sementara sebagian lagi akan disimpan sebagai cadangan energi berupa lemak.

Konsep sederhana intermittent fasting dalam menurunkan berat badan ialah saat perut kosong, tubuh akan kekurangan energi untuk dapat menjalankan aktivitas sel. Oleh karena itu, cadangan energi berupa lemak akan dibakar dan dijadikan energi pengganti. Ini membuat penerapan intermittent fasting secara konsisten mampu menurunkan berat badan secara efektif.

Tak hanya itu, diet ini juga punya banyak sekali manfaat meskipun kamu sudah meraih berat badan yang diinginkan.

2. Manfaat intermittent fasting bagi kesehatan

Jaga Kesehatan dengan Intermittent Fasting, Apa Saja Manfaatnya?Intermittent fasting bisa mendukung kesehatan jantung. (pexels.com/Puwadon Sang-ngern)

Intermittent fasting memang terbukti dapat menurunkan berat badan karena adanya proses pembakaran lemak ketika perut kosong. Lebih dari itu, ada juga proses lain yang membuat tubuh sehat, lo!

Dilansir WebMD, seorang pakar menyebut bahwa dengan melakukan intermittent fasting, kadar gula darah akan jadi lebih stabil, sehingga ketahanan tubuh terhadap stres pun meningkat dan dapat menekan risiko inflamasi atau peradangan.

Tekanan darah dan kadar kolesterol juga dapat berkurang bila diet puasa ini dilakukan secara rutin. Oleh karenanya, jantung pun jadi lebih sehat, serta kemampuan otak dan memori ikut meningkat.

Baca Juga: 6 Cara Populer untuk Puasa Intermiten, Dijamin Berhasil

3. Metode yang dapat dilakukan 

Jaga Kesehatan dengan Intermittent Fasting, Apa Saja Manfaatnya?ilustrasi diet (freepik.com/jcomp)

Salah satu alasan mengapa banyak yang tertarik melakukan intermittent fasting adalah karena ragam pilihan metodenya, yang dapat disesuaikan dengan kemampuan masing-masing orang. Dilansir Healthline, metode tersebut di antaranya:

  • Metode 16/8

Yaitu metode yang dilakukan dengan berpuasa selepas makan malam hingga makan siang di hari berikutnya, yakni selama 16 jam. Sementara itu, waktu makan hanya dibatasi sekitar 8 jam per hari.

Selama berpuasa, kamu tetap diperbolehkan untuk minum air putih, kopi, dan minuman non-kalori. Ini bisa membantumu mengatasi rasa lapar selama menjalankan diet.

  • Metode 5:2

Dalam metode ini, pelaku diet harus membatasi asupan kalori sebanyak 500-600 selama 2 hari dalam seminggu, sedangkan 5 hari sisanya diperbolehkan makan seperti biasa.

Tidak ada ketentuan hari dalam menjalankan diet, tetapi prosesnya tetap perlu diterapkan secara konsisten 2 hari setiap minggunya.

  • Eat stop eat

Metode eat stop eat tergolong cukup sulit bagi sebagian orang. Pasalnya, puasa harus berlangsung selama 24 jam dalam satu atau dua kali dalam seminggu.

Jika seseorang mulai berpuasa setelah makan malam pukul 8 pada hari Senin, maka orang tersebut baru boleh makan lagi saat jam makan malam pukul 8 pada hari Selasa. Metode ini dapat dimulai kapan saja asalkan prosesnya genap 24 jam.

Meskipun cukup sulit, metode ini juga memperbolehkan seseorang minum air, kopi, serta minuman tanpa kalori untuk bantu mengatasi rasa lapar.

  • Alternate-day fasting

Dengan metode ini, seseorang diharuskan untuk berpuasa setiap hari dengan pembatasan asupan hanya 500 kalori saja. Karena terlalu ekstrem, metode ini tidak cocok dan tidak dianjurkan untuk dilakukan oleh orang yang baru memulai diet.

  • The warrior diet

Metode ini diet termasuk lebih mudah jika dibandingkan dengan dua metode sebelumnya. Dalam the warrior diet, seseorang hanya dianjurkan untuk makan sejumlah kecil buah dan sayuran mentah saja pada siang hari, dan makan besar pada malam hari.

4. Beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum menjalani intermitten fasting

Jaga Kesehatan dengan Intermittent Fasting, Apa Saja Manfaatnya?ilustrasi berjuang menjalankan diet puasa (freepik.com/jcomp)

Dalam berbagai penelitian, intermittent fasting memang terbukti efektif dalam menurunkan berat badan dan bagus untuk kesehatan secara keseluruhan. Namun, sayangnya hasil penurunan badan dari diet ini terbilang sementara, sebab berat badan akan cenderung cepat mengalami kenaikan lagi.

Salah satu penyebabnya, terutama bagi orang yang tidak terbiasa dengan puasa, adalah kesulitan dalam menjalani intermittent fasting secara konsisten. Rasa lapar yang timbul selama masa puasa membuat seseorang memiliki kecenderungan untuk makan berlebih setelahnya, dan ini sering kali sulit dikendalikan.

Oleh karena itu, mulailah dari metode yang ringan terlebih dahulu, serta usahakan untuk selalu menjaga kebiasaan makan meskipun telah melalui masa satu hari puasa.

Selain itu, intermittent fasting juga tidak untuk semua orang. Dilansir Cleveland Clinic, ada beberapa kondisi yang tidak dianjurkan untuk melakukan diet ini, di antaranya:

  • Ibu hamil atau menyusui
  • Anak-anak
  • Orang dengan penyakit diabetes tipe 1
  • Memiliki gangguan makan

Selain itu, perhatikan juga kondisi tubuhmu apabila kamu sedang mengonsumsi obat-obatan medis, karena dikhawatirkan dapat berdampak pada kondisi kesehatan lebih lanjut. Sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter.

5. Tips dalam melakukan intermittent fasting

Jaga Kesehatan dengan Intermittent Fasting, Apa Saja Manfaatnya?ilustrasi tips untuk intermittent fasting (freepik.com/cookie_studio)

Intermittent fasting bisa menantang, terutama bila kamu baru pertama kali menjalankannya. Supaya diet sukses, kamu bisa menerapkan tips di bawah ini agar prosesnya terasa lebih ringan, dilansir Medical News Today.

  • Tetap terhidrasi dengan minum banyak air dan minuman non-kalori selama berpuasa.
  • Lakukan kegiatan bermanfaat untuk mengalihkan pikiran dari keinginan untuk makan.
  • Istirahat dan bersantai, hindari kegiatan berat. Kamu bisa melakukan yoga ringan untuk menenangkan pikiran.
  • Jika kamu melakukan intermittent fasting dengan metode 5:2 atau the warrior diet, buat perencanaan dan perhitungan mengenai jumlah asupan kalori.
  • Pilih makanan yang mengenyangkan namun tetap rendah kalori, seperti popcorn, sayuran mentah, dan buah-buahan dengan kadar air tinggi seperti anggur dan melon.
  • Tingkatkan rasa pada masakan dengan kalori yang rendah, seperti menggunakan banyak bawang putih dan rempah-rempah lain. Makanan seperti ini rendah kalori dan dapat membantu mengurangi rasa lapar.
  • Mengonsumsi makanan padat nutrisi setelah masa puasa untuk menjaga kadar gula darah tetap stabil dan mencegah kekurangan nutrisi.

Itulah informasi seputar intermittent fasting atau puasa intermiten yang memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Apakah kamu tertarik untuk mencobanya?

Baca Juga: 7 Penyebab Berat Badan Malah Naik walau Sudah Berpuasa

Halifa Photo Verified Writer Halifa

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya