Jangan Biarkan Berlarut-larut, Ini 6 Tips Mengatasi Gejala Depresi

Akan sangat membantu meningkatkan kualitas hidup penderita

Depresi memengaruhi bagaimana seseorang berpikir, merasakan, dan bertindak. Depresi ditandai dengan suasana hati yang terganggu (misalnya mudah tersinggung), bersamaan dengan serangkaian gejala kognitif (seperti perasaan tidak berharga dan kesulitan berkonsentrasi), dan fisik (misalnya kelelahan dan kekurangan energi).

Depresi dapat berdampak pada kesehatan fisik dan aspek lain dari kehidupan kita. Selain itu, depresi bisa dialami siapa pun, usia berapa pun.

Menurut keterangan dari National Institute of Mental Health, ada beberapa faktor risiko yang membuat seseorang lebih rentan mengalami depresi, di antaranya:

  • Adanya riwayat depresi pribadi atau keluarga
  • Mengalami trauma, stres, ataupun peristiwa yang mengubah hidup
  • Penyakit fisik, seperti kanker
  • Penggunaan obat-obatan tertentu

Semua gejala depresi bisa mengganggu kehidupan penderitanya. Maka dari itu, cara paling ampuh untuk mengatasi depresi adalah lewat perawatan dokter atau ahli kejiwaan. Selain itu, ada pula cara lainnya yang bisa mendukung perawatan, khususnya dalam mengelola dan mengatasi gejala depresi. Apa saja? Ini tipsnya!

1. Hindari stres

Jangan Biarkan Berlarut-larut, Ini 6 Tips Mengatasi Gejala Depresifreepik.com/freepik

Jika kamu rentan terhadap depresi, kamu mungkin berisiko lebih tinggi terhadap stres kronis. Stres kronis terjadi akibat paparan terus-menerus terhadap situasi yang melepaskan hormon stres. Kondisi ini merupakan keadaan konstan terhadap perasaan kewalahan, kecemasan, dan pikiran seperti bercabang, balapan, atau berlari-lari.

Sebuah studi terhadap siswa kedokteran hewan pada dalam Journal of Veterinary Medical Education tahun 2012 menemukan, stres berdampak buruk pada kesehatan mental, kepuasan hidup, dan kesehatan secara umum.

Kita memang tak selalu bisa menghindari stres. Namun, ada berbagai cara untuk mengurangi tingkat stres yang dialami. Misalnya dengan tidur dan istirahat cukup, olahraga teratur, melakukan meditasi, atau melakukan hobi atau aktivitas menyenangkan dan menenangkan lainnya.

2. Tidur yang cukup

Jangan Biarkan Berlarut-larut, Ini 6 Tips Mengatasi Gejala Depresifreepik.com/Racool_studio

Insomnia atau sulit tidur berhubungan kuat. Merujuk laporan penelitian dalam jurnal Dialogues in Clinical Neuroscience tahun 2008, sekitar tiga perempat pengidap depresi memiliki gejala insomnia. Hipersomnia (tidur berlebihan) hadir pada sekitar 40 persen orang dewasa muda yang depresi dan 10 persen penderita yang lebih tua, dengan jumlah yang lebih besar pada perempuan.

Adanya gangguan tidur bisa berdampak besar pada kualitas hidup seseorang dengan depresi. Ini bisa menyebabkan tekanan besar, berdampak besar pada kualitas hidup, dan merupakan faktor risiko untuk bunuh diri.

Maka dari itu, perlu ada manajemen gangguan tidur yang baik pada orang-orang dengan depresi sehingga kondisinya tak memburuk atau gejalanya sering kambuh.

Baca Juga: 11 Suplemen dan Rempah untuk Meredakan Depresi, Bisa Dicoba nih!

3. Aktivitas fisik dan berolahraga

Jangan Biarkan Berlarut-larut, Ini 6 Tips Mengatasi Gejala Depresifreepik.com/ArthurHidden

Mengupayakan tubuh tetap aktif dan olahraga rutin bisa mendatangkan efek menguntungkan bagi tubuh dan pikiran.

Berdasarkan penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Frontiers in Psychiatry tahun 2018, aktivitas fisik dapat bertindak sebagai antidepresan. Selain itu, juga dijelaskan bahwa olahraga menawarkan banyak manfaat fisik, yang dapat menangkal beberapa mekanisme yang bisa meningkatkan risiko kematian dalam depresi.

Orang dengan depresi mungkin akan kesulitan untuk berolahraga. Akan tetapi, tidak berolahraga malah bisa membuat gejala memburuk. Sebagai tips, kamu bisa berolahraga ringan misalnya dengan jalan kaki pada pagi atau sore hari selama 5 menit. Bila sudah terbiasa, tingkatkan durasinya atau mencoba olahraga lainnya.

4. Hindari penggunaan alkohol dan narkoba

Jangan Biarkan Berlarut-larut, Ini 6 Tips Mengatasi Gejala Depresifreepik.com/rawpixel.com

Penggunaan alkohol dan beberapa obat rekreasional (penggunaan obat psikoaktif untuk menyebabkan perubahan tingkat kesadaran, dengan memodifikasi persepsi, perasan, dan emosi pengguna) dapat meningkatkan risiko depresi dan membuat gejala lebih buruk.

Orang yang menggunakan narkoba atau mengonsumsi alkohol dan mengalami depresi kemungkinan butuh penanganan lebih lanjut.

Menurut keterangan dari National Institute on Drug Abuse, penggunaan kronis beberapa obat dapat menyebabkan perubahan jangka pendek dan jangka panjang di otak, yang dapat menyebabkan masalah kesehatan mental. Di antaranya adalah paranoia, depresi, kecemasan, agresi, halusinasi, dan masalah lainnya.

Menurut sebuah studi dalam jurnal Alcohol Research tahun 2019, gangguan penggunaan alkohol telah dikaitkan dengan risiko timbulnya gejala dan gangguan depresi. Minum alkohol secara rutin atau peminum berat pada remaja terbukti berkaitan dengan risiko perkembangan gejala dan gangguan depresi. Selanjutnya, dalam studi orang dewasa dikaitkan dengan risiko gangguan depresi mayor dan distimia (gangguan depresi persisten).

5. Diet sehat

Jangan Biarkan Berlarut-larut, Ini 6 Tips Mengatasi Gejala Depresifreepik.com/pvproductions

Berdasarkan sebuah studi dalam jurnal Lippincott Williams & Wilkins Open Access tahun 2019, diet sehat dapat memengaruhi timbulnya gangguan suasana hati dan khususnya depresi.

Efek signifikan dan positif yang konsisten dari intervensi diet pada gejala depresi menunjukkan bahwa pola makan dapat memainkan peran dalam perawatan dan manajemen gejala depresi.

Beberapa makanan yang bisa membantu di antaranya:

  • Buah dan sayuran segar
  • Teh hijau
  • Minyak sehat, seperti minyak zaitun
  • Biji-bijian utuh
  • Ikan

6. Terapi bicara atau psikoterapi

Jangan Biarkan Berlarut-larut, Ini 6 Tips Mengatasi Gejala Depresifreepik.com/mego-studio

Psikoterapi, atau sering disebut dengan terapi bicara atau terapi psikologi, dapat membantu mengobati depresi. Terapi ini bisa mempelajari depresi yang dialami serta menemukan cara untuk mengelola gejalanya. Selain itu, psikoterapi juga bisa membantu mengidentifikasi penyebab depresi dan menemukan solusi praktis dengan dibantu ahli kejiwaan.

Psikoterapi tak selalu mudah, terkadang bisa menyakitkan bila kamu harus membicarakan masalah yang sulit. Namun, bila kamu konsisten menjalankannya, terapi ini akan berbuah manis dan dapat meringankan gejala depresi.

Terapi bicara ini bisa sangat bermanfaat untuk orang-orang dengan depresi ringan hingga sedang. Bila depresinya lebih parah, mungkin dibutuhkan perawatan lain selain terapi ini.

Itulah tips untuk mengatasi gejala depresi. Tak menjamin 100 persen untuk mencegah depresi, tetapi perubahan gaya hidup bisa membantu mengelola gejala depresi dan mencegah kekambuhan. Depresi tak boleh diremehkan, sehingga kamu amat disarankan untuk mencari bantuan medis lewat psikolog atau psikiater, apalagi bila sampai terlintas pikiran untuk bunuh diri.

Baca Juga: 7 Alasan Kenapa Sebagian Orang Lebih Rentan Depresi daripada Lainnya

هني چاندرا كيرانا  Photo Verified Writer هني چاندرا كيرانا

Don't give up

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya