5 Nutrisi Ini Bantu Mencegah Stunting pada Anak

Nutrisi seimbang agar tumbuh kembang anak optimal

Stunting adalah kondisi anak memiliki pertumbuhan panjang atau tinggi badan yang  kurang jika dibandingkan usianya. Kondisi "pendek" ini adalah indikator kesehatan anak yang menggambarkan kejadian kurang gizi yang berlangsung dalam waktu yang panjang (kronis).

Stunting masih menjadi masalah kesehatan serius di Indonesia. Berdasarkan data Survei Status Gizi Nasional (SSGI) 2022, prevalensi stunting di Indonesia adalah 21,6 persen. Jumlah ini menurun dibanding tahun sebelumnya, yaitu 24,4 persen. Akan tetapi, angka tersebut masih tinggi, mengingat target prevalensi stunting pada tahun 2024 sebesar 14 persen dan standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di bawah 20 persen.

Beberapa studi menunjukkan risiko yang diakibatkan stunting, yaitu penurunan prestasi akademik, meningkatkan risiko obesitas, lebih rentan terhadap penyakit infeksi, dan peningkatan risiko penyakit degeneratif. Karena itulah, stunting menjadi prediktor buruknya sumber daya manusia yang selanjutnya akan berpengaruh pada pengembangan potensi bangsa.

Faktor langsung yang menyebabkan stunting berupa asupan nutrisi dan penyakit infeksi. Oleh sebab itu, pemenuhan nutrisi yang seimbang perlu dijaga. Nutrisi yang cukup juga akan mendukung fungsi kekebalan tubuh dalam melawan infeksi.

Apa saja nutrisi yang dibutuhkan untuk mencegah stunting? Mari kita bahas satu per satu. 

1. Energi

5 Nutrisi Ini Bantu Mencegah Stunting pada Anakilustrasi makanan (pixabay.com/Free-Photos)

Asupan energi yang tidak mencukupi kebutuhan dapat menyebabkan terjadinya ketidakseimbangan energi. Ketidakseimbangan energi ini tentunya secara berkepanjangan menyebabkan terjadinya masalah gizi.

Balita dengan tingkat asupan energi yang rendah akan berdampak pada fungsi dan struktural perkembangan otak serta dapat mengakibatkan pertumbuhan dan perkembangan kognitif yang terhambat (Jurnal Kesehatan, 2018).

Energi yang berasal dari makanan dapat diperoleh dari beberapa zat gizi makro yaitu karbohidrat, protein, dan lemak. Energi memiliki fungsi sebagai penunjang proses pertumbuhan, metabolisme tubuh, dan berperan dalam proses aktivitas fisik.

2. Protein

5 Nutrisi Ini Bantu Mencegah Stunting pada Anakilustrasi menu sarapan (pixabay.com/17959969)

Protein berfungsi sebagai pembentuk jaringan baru pada masa pertumbuhan dan perkembangan tubuh, memelihara, memperbaiki, serta mengganti jaringan yang rusak atau mati, dan menyediakan asam amino yang diperlukan untuk membentuk enzim pencernaan dan metabolisme, dan lain-lain.

Proporsi kejadian stunting pada balita lebih banyak ditemukan pada balita yang asupan proteinnya kurang dibandingkan pada balita dengan asupan protein yang cukup (Journal of Nutrition College, 2016).

Anak yang mengalami kekurangan asupan protein yang berlangsung lama, meskipun asupan energinya tercukupi, akan mengalami pertumbuhan tinggi badan yang terhambat.

Pertumbuhan pada anak membutuhkan peningkatan jumlah total protein dalam tubuh, sehingga membutuhkan asupan protein yang lebih besar dibanding orang dewasa yang telah terhenti masa pertumbuhannya.

Anak-anak di negara Barat mengonsumsi lebih banyak protein dari kebutuhan dibanding dengan di negara berkembang. Seorang anak yang kekurangan asupan protein akan tumbuh lebih lambat dibanding anak yang asupan proteinnya cukup.

Baca Juga: 10 Tanda Anak Stunting yang Perlu Kamu Tahu Sejak Dini

3. Zat besi

5 Nutrisi Ini Bantu Mencegah Stunting pada Anakpixabay.com/silviarita

Zat besi merupakan zat gizi mikro yang esensial. Zat ini terutama diperlukan dalam hemopoesis yaitu pembentukan molekul hemoglobin (Hb).

Apabila jumlah zat besi dalam bentuk simpanan cukup, maka kebutuhan untuk pembentukan sel darah merah dalam sumsum tulang akan selalu terpenuhi. Sebaliknya, bila jumlahnya kurang, maka akan terjadi ketidakseimbangan zat besi di dalam tubuh.

Zat besi punya beberapa fungsi seperti metabolisme energi, pertumbuhan dan perkembangan, serta sistem kekebalan tubuh.

Asupan zat besi yang tidak memadai dapat menyebabkan simpanan zat besi di sumsum tulang untuk pembentukan Hb menjadi terganggu. Akibatnya, terjadi produksi eritrosit mikrositik (jenis anemia yang ditandai dengan mengecilnya sel darah merah) dan nilai Hb turun.

Asupan zat besi yang kurang pada masa anak menyebabkan terhambatnya pertumbuhan pada anak, sehingga jika berlangsung dalam waktu lama dapat menyebabkan stunting (Journal of Nutrition College, 2016).

Selain itu, penelitian yang dilakukan pada bayi usia 6 bulan menyebutkan bahwa pemberian suplemen zat besi dapat meningkatkan pertumbuhan.

4. Zink

5 Nutrisi Ini Bantu Mencegah Stunting pada Anakilustrasi sumber protein hewani (pexels.com/Doralin Tunas)

Zink berperan yang penting dalam pertumbuhan dan perkembangan anak. Stunting berkaitan sangat erat dengan kadar zink yang lebih rendah dalam tubuh.

Zink berperan dalam fungsi pembentukan antibodi. Defisiensi zink akan berpengaruh terhadap hormon pertumbuhan, seperti rendahnya insulin-like growth factor-1 (IGF-1), growth hormone (GH), reseptor, dan GH binding protein RNA.

Rendahnya konsentrasi hormon-hormon tersebut dapat menghambat pertumbuhan linier serta terhentinya pertumbuhan berat badan.

Defisiensi zink juga dapat menurunkan respons antibodi, sehingga dapat menyebabkan gangguan imunitas dan meningkatkan risiko infeksi.

5. Vitamin A

5 Nutrisi Ini Bantu Mencegah Stunting pada Anakilustrasi buah beri (pixabay.com/Pexels)

Buah dan sayuran merupakan sumber vitamin yang baik, sehingga mengonsumsinya akan membawa pengaruh terhadap tingkat konsumsi vitamin A.

Seperti halnya vitamin C, vitamin A juga berperan dalam penyerapan zat besi dalam tubuh, sehingga dibutuhkan asupan yang cukup untuk mempermudah penyerapan besi.

Vitamin A merupakan vitamin larut lemak yang dapat membantu absorpsi dan metabolisme zat besi untuk pembentukan eritrosit. Rendahnya status vitamin A akan membuat simpanan besi tidak dapat dimanfaatkan untuk proses eritropoiesis (pembentukan sel darah merah).

Defisiensi vitamin A juga berpengaruh terhadap sintesis protein, sehingga juga memengaruhi pertumbuhan sel. Karena itulah, anak yang mengalami kekurangan vitamin A akan mengalami kegagalan pertumbuhan.

Selain itu, vitamin A juga berpengaruh terhadap fungsi kekebalan tubuh manusia. Akibatnya, kurangnya vitamin A menyebabkan menurunnya kekebalan tubuh, sehingga mudah terserang infeksi, misalnya jika terjadi pada permukaan dinding usus akan menyebabkan diare.

Itulah beberapa zat gizi yang berpengaruh langsung dalam mencegah stunting. Sebagai orang tua, kamu tentu tidak mau pertumbuhan anak nantinya terhambat. Oleh karenanya, menjaga asupan nutrisi yang seimbang perlu diupayakan secara optimal sejak hamil. Terapkan pola makan yang beraneka ragam, agar nutrisi yang diperoleh lengkap dan seimbang.

Baca Juga: Ini Dampaknya Jika Anak Terkena Stunting, Gak Main-main!

ilham bintoro Photo Verified Writer ilham bintoro

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia R F
  • Mayang Ulfah Narimanda

Berita Terkini Lainnya