Pernah Dengar Istilah Somatotype? Ini Bisa Bantu Menjaga Kebugaranmu
Pixabay/happyveganfit
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pernahkah kamu mendengar istilah "somatotype"? Sederhananya, somatotype atau tipe tubuh ini merujuk pada keadaan bentuk tubuh seseorang.
Secara garis besar, tipe tubuh manusia terbagi menjadi tiga, yaitu endomorph, mesomorph, dan ectomorph. Ketiga tipe tubuh ini tentunya punya cirinya masing-masing.
Tak hanya itu, perbedaan bentuk tubuh ini ternyata juga berpengaruh pada jenis latihan yang dilakukan. Tentunya, agar latihan yang kamu lakukan tidak sia-sia, kita perlu memahami tipe tubuhmu, sehingga kamu bisa menyesuaikan jenis latihan yang tepat, sesuai kemampuan fisik yang dimiliki.
Selain mendukung kebugaran tubuh, hal ini tentunya juga bisa meminimalkan risiko kita dari cedera akibat melakukan olahraga yang melebihi kapasitas fisik tubuh.
Nah, apa saja dan bagaimana ciri masing-masing somatotype ini? Berikut ulasannya!
1. Tipe endomorph, si banyak lemak
pixabay.com/jarmolukMelansir laporan dalam Jurnal Keolahragaan tahun 2019, tipe tubuh yang pertama ini memiliki ciri-ciri badan bulat dengan lemak banyak, kepala besar dan bulat, tulang-tulang pendek, leher pendek, konsentrasi lemak pada perut dan dada, bahu sempit, dada berlemak, tangan pendek, pantat besar, serta tungkai dan pinggang lebar.
Endomorph memiliki metabolisme tubuh yang rendah, sehingga berat badan mudah naik walau hanya makan sedikit. Untuk membentuk tubuh yang ideal, maka tipe endomorph harus diet sehat dan berolahraga.
Tipe ini cocok melakukan jenis olahraga yang ringan dan tidak menyebabkan beban lebih pada rangka tubuh, aktivitas dengan durasi agak lama tetapi tidak berlebihan. Contohnya adalah bersepeda, joging, dan renang.
2. Tipe mesomorph, si kekar berotot
pixabay.com/StockSnapTipe ini merupakan bentuk idaman bagi sebagian besar orang. Memiliki ciri-ciri tubuh dengan otot-otot kuat dan keras, tulang-tulang besar dan tertutup otot yang tebal, kaki, togok, lengan umumnya masif (pejal atau berat) dengan otot-otot kuat, togok besar, dan relatif mempunyai pinggang yang langsing, dan bahu lebar.
Tipe tubuh mesomorph cenderung sudah berotot walaupun tidak melakukan olahraga khusus. Tipe tubuh ini sangat mudah untuk dibentuk karena keseimbangan metabolisme tubuhnya.
Kebanyakan tipe mesomorph tidak memiliki masalah yang serius dengan berat badan maupun bentuk badan. Tipe ini hanya tergantung kepada si pemilik tubuh, apakah ingin mengolah menjadi tubuh yang lebih atletis atau hanya membiarkan begitu saja tetapi tetap terlihat bagus.
Baca Juga: Selalu Tak Puas dengan Bentuk Tubuh? Hati-hati Terkena Gangguan BDD!
3. Tipe ectomorph, si ramping
Editor’s picks
pixabay.com/PexelsPada umumnya tipe tubuh ini berperawakan langsing, tubuh kecil, tulang kecil dengan otot-otot yang tipis, lengan dan tungkai relatif panjang dengan togok pendek, ini tidak berarti orang tersebut selalu tinggi, perut dan tulang belakang merata, dada relatif tajam dan naik, bahu sempit, dan jalur otot tidak terlihat.
Tipe ectomorph termasuk tubuh dengan metabolisme tinggi, sehingga mudah untuk membakar apa saja makanan yang dimakan, sangat mudah untuk menurunkan berat badan walaupun makan banyak, karena tubuh ectomorph tidak banyak menyimpan lemak dalam tubuh.
Tipe tubuh ectomorph butuh kerja keras dan kesabaran untuk menaikkan berat badan atau untuk membentuk tubuh yang ideal. Tipe ini hanya bisa meningkatkan berat badan dengan cara meningkatkan massa otot dengan latihan beban.
Setelah terbentuk, pemilik tipe tubuh ini tetap harus menjaga bentuk tubuh dengan cara tetap rutin berlatih angkat beban dan diseimbangkan dengan tetap menjaga nutrisi makanan.
4. Faktor yang memengaruhi tipe tubuh
pixabay.com/lograstudioUsia merupakan faktor pertama yang berpengaruh pada somatotype. Melansir laporan dalam jurnal Ilmu Gizi Indonesia tahun 2018, remaja merupakan usia peralihan dari masa anak-anak menuju masa dewasa.
Pada usia remaja banyak perubahan yang terjadi, antara lain perubahan fisik karena bertambahnya massa otot, bertambahnya jaringan lemak dalam tubuh, juga perubahan hormonal.
Studi yang pernah dilakukan memaparkan bahwa somatotype seseorang akan mengalami perubahan dari mesomorfik saat anak-anak ke arah ektomorfik saat remaja.
Selain itu, faktor yang mungkin memengaruhi bentuk tubuh adalah status gizi. Indeks massa tubuh (IMT) dapat menggambarkan bentuk tubuh seorang individu. IMT yang berlebihan atau obesitas menggambarkan bentuk somatotype mengarah pada kategori endomorph dan IMT yang kurang menggambarkan bentuk tubuh yang lebih mengarah ke ectomorph.
5. Peran somatotype dalam mendukung kebugaran
pixabay.com/Ichigo121212Somatotype bagi atlet yang sesuai dengan cabang olahraga yang digeluti ternyata sangat mendukung performanya, sehingga mampu memberikan kontribusi terhadap terbentuknya tingkat kebugaran yang dimiliki. Tipe tubuh dapat diperoleh dari frekuensi dan intensitas dalam melakukan aktivitas fisik yang dapat meningkatkan tingkat kebugaran.
Studi yang dimuat dalam Jurnal Keolahragaan pada atlet sepak bola tahun 2019 menunjukkan tingkat kebugaran yang baik dapat diperoleh dengan pola aktivitas fisik yang teratur dan terprogram dengan baik.
Dengan adanya pola permainan dan peraturan permainan yang berbeda-beda ini tentunya akan memberikan perbedaan pada kualitas kebugaran yang dimiliki.
Itulah ulasan terkait somatotype atau tipe-tipe tubuh. Dengan mengetahui tipe bentuk tubuh kita, kita dapat menyesuaikan aktivitas fisik maupun olahraga yang kita jalani untuk menunjang kebugaran tubuh. Selain itu, kita juga dapat menghindari risiko cedera akibat olahraga. Jadi, kamu punya tipe tubuh yang mana, nih?
Baca Juga: 11 Jenis Olahraga Lewat YouTube, Ampuh Bakar Kalori di Rumah Aja
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Topik:
Berita Terkini Lainnya
