Apakah Stres Bisa Memengaruhi Kadar Kolestrol dalam Tubuh?

Penelitian telah menemukan hubungan dua hal itu

Kolesterol merupakan zat lemak yang diproduksi oleh tubuh. Zat ini bisa juga ditemukan di beberapa makanan, termasuk produk hewani. Dalam kadar normal, kolesterol dibutuhkan tubuh untuk membantu memproduksi sejumlah hormon, vitamin D, dan asam empedu.

Namun, terlalu banyak kolesterol,  terutama kolesterol jahat atau low-density lipoprotein (LDL), dapat menyatu dengan zat lain dalam tubuh. Pada waktu tertentu, bisa membentuk plak yang akan menempel di pembuluh arteri. Jika tidak ditangani dengan tepat, ini bisa menyebabkan sejumlah masalah kesehatan termasuk kondisi yang berhubungan dengan organ jantung.

Banyak orang  berpikir bahwa terjadinya peningkatan kadar kolestrol disebabkan oleh konsumsi makanan yang tidak sehat dan berlebihan. Namun, penelitian telah menguak faktor risiko lain, yaitu tingkat stres.

Ketika seseorang menghadapi stres, tubuh akan bereaksi, termasuk menimbulkan perubahan kadar hormon dan komponen dalam darah. Hal ini akhirnya memengaruhi tingkat kolesterol dalam tubuh.

1. Reaksi tubuh ketika menghadapi stres

Apakah Stres Bisa Memengaruhi Kadar Kolestrol dalam Tubuh?ilustrasi perempuan sedih (pexels.com/Liza Summer)

Paparan stres menyebabkan tubuh bereaksi secara otomatis. Reaksi demikian telah dikaitkan dengan respons fight or flight. Ini merupakan mekanisme tubuh saat menghadapi stres, berupa memilih untuk melawan (flight) atau menghindari (flight).

Ketika seseorang menghadapi stres, tubuhnya akan mengeluarkan sejumlah hormon seperti adrenalin, noradrenalin, dan kortisol. Adrenalin memicu organ jantung untuk bekerja lebih keras sehingga menyebabkan peningkatan detak jantung, laju pernapasan, dan tekanan darah. Sementara hormon kortisol menyebabkan tubuh melepaskan glukosa dan asam lemak untuk digunakan sebagai energi.

Kadar hormon tersebut biasanya akan terus tinggi sampai stres mereda. Orang mungkin membutuhkan waktu lebih untuk menormalkan kadar hormon saat tingkat stres tidak kunjung turun. Faktor ini dapat menyebabkan peningkatan kolesterol baik dalam jangka panjang maupun jangka pendek.

2. Temuan ilmiah menunjukkan adanya hubungan antara stres dan tingkat kolesterol

Apakah Stres Bisa Memengaruhi Kadar Kolestrol dalam Tubuh?ilustrasi perempuan menyembunyikan wajah (pexels.com/Daniel Reche)

Penelitian telah menunjukkan bahwa stres dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam jangka pendek dan panjang. Temuan ilmiah dalam Scandinavian Journal of Public Health tahun 2013 memaparkan, terdapat korelasi antara partisipan yang mengalami stres kerja dengan peningkatan kadar kolesterol jahat.

Penelitian lain yang diterbitkan dalam jurnal Medicine tahun 2017 juga menemukan, stres psikologis bisa menyebabkan peningkatan trigliserida dan LDL. Sementara itu, penelitian lain menjabarkan bahwa stres bukanlah penyebab tunggal kadar kolesterol meningkat, melainkan berkaitan dengan respons ketika menghadapi dan mengelola stres.

Baca Juga: Fakta Kolesterol, Ada yang Baik dan Ada yang Jahat

3. Hal-hal yang terjadi saat stres dan bisa memengaruhi kolesterol

Apakah Stres Bisa Memengaruhi Kadar Kolestrol dalam Tubuh?ilustrasi laki-laki terpapar stres (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Para ahli berspekulasi mengenai respons seseorang ketika stres. Tindakan tersebut secara tak langsung berkontribusi terhadap peningkatan kolesterol. Berikut ini beberapa efek stres yang biasa terjadi dan bisa berpengaruh terhadap kolesterol:

  • Perubahan pola makan: Seseorang yang mengalami stres mungkin tidak berselera makan. Namun, bukan tidak mungkin bisa menyebabkan perubahan pola makan menjadi meningkat. Apabila tidak dikontrol dengan bijak, asupan makanan berlebih bisa memengaruhi kadar kolesterol dalam tubuh.
  • Pelarian dengan merokok atau minum alkohol: Dua kebiasaan buruk tersebut sering dijadikan mekanisme koping tidak sehat untuk menghalau stres. Namun, ada konsekuensi serius yang menjadi ancaman, yakni dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat dalam tubuh.
  • Berkurangnya aktivitas fisik: Kadar kolesterol bisa juga dipengaruhi oleh aktivitas fisik (misalnya olahraga). Jika seseorang yang mengalami stres mengurangi intensitas aktivitas fisiknya, kadar kolesterol mungkin akan mengalami kenaikan.

4. Bahagia menjadi kunci utama menghalau stres sehingga kadar kolesterol bisa terjaga

Apakah Stres Bisa Memengaruhi Kadar Kolestrol dalam Tubuh?ilustrasi perempuan tersenyum (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Aspek kehidupan yang kompleks seperti tuntutan pekerjaan, sekolah, atau mengurus keluarga bisa berkontribusi terhadap kemunculan stres. Sementara stres emosional yang terus-menerus hinggap berhubungan langsung dengan peningkatan kadar kolesterol tubuh.

Kendati stres bisa jadi ancaman dalam kehidupan sehari-hari, siapa pun dapat bertindak untuk mengatasinya. Langkah awal yang bisa diterapkan adalah dengan menjadi bahagia. Dengan demikian, hindari keadaan yang membuatmu tidak bahagia.

5. Tips mengelola stres agar tidak berpengaruh kepada kadar kolesterol

Apakah Stres Bisa Memengaruhi Kadar Kolestrol dalam Tubuh?ilustrasi olahraga (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Dikarenakan terdapat korelasi antara stres dan kolesterol, maka dengan mencegah stres berarti mencegah pula peningkatan kolesterol. Contoh mekanisme koping sehat yang bisa diterapkan, meliputi:

  • Olahraga: Memulai perubahan ke arah yang lebih positif tentu membutuhkan usaha ekstra dan komitmen. Kamu bisa memulai aktivitas fisik sederhana dengan jalan santai sekitar 30 menit per hari, membersihkan rumah, atau jika memungkinkan bergabung di pusat kebugaran.
  • Mengonsumsi makanan bergizi: Mulailah dengan mengurangi makanan yang mengandung lemak jenuh, seperti daging merah, susu murni, mentega, dan minyak sawit. Jangan terpaku dengan program diet, tapi fokus pada perubahan makan sehat yang dilakukan secara bertahap dan konsisten.
  • Menerapkan teknik relaksasi: Teknik relaksasi sederhana bisa melibatkan aktivitas bernapas dalam-dalam. Selain itu, yoga, meditasi, atau terapi musik bisa juga dioptimalkan.

Ada korelasi antara paparan stres dengan peningkatan kadar kolesterol. Oleh karena itu, perlu upaya sadar menurunkan kadar stres agar tidak berimbas pada kesehatannya secara menyeluruh.

Perlu juga dipahami apabila paparan stres memengaruhi kualitas hidup secara signifikan, jangan ragu melibatkan penyedia layanan kesehatan. Melalui pendekatan berbasis medis, seseorang dapat mengetahui penyebab dasar akan kondisi yang dialaminya.

Baca Juga: Jaga Kadar Kolesterol dengan Meningkatkan Kualitas Tidur

Indriyani Photo Verified Writer Indriyani

Full-time learner, part-time writer and reader. (Insta @ani412_)

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Izza Namira

Berita Terkini Lainnya