Berapa Lama Jarak Ideal antara Kelahiran Anak Pertama dan Kedua?

Tergantung preferensi dan kondisi keluarga yang bersangkutan

Jarak ideal antar anak dalam keluarga sering menimbulkan pertanyaan. Ada yang kurang dari satu tahun setelah melahirkan hamil lagi, ada pula yang menunggu hingga beberapa tahun. 

Pada dasarnya persoalan tentang jarak kehamilan ideal cukup kompleks. Beberapa faktor seperti finansial, penyakit, serta kesuburan turut andil dalam menentukan keputusan. Dengan kata lain, waktu ideal untuk kehamilan antar anak pertama, kedua, dan seterusnya tergantung pada preferensi, situasi, dan kondisi pasangan suami istri.

Jadi, berapa lama sebetulnya jarak ideal untuk hamil lagi setelah melahirkan atau jarak ideal antara kelahiran anak pertama, kedua, dan seterusnya? Berikut ini perspektif ahli mengenai hal tersebut?

1. Mempertimbangkan setiap risiko

Berapa Lama Jarak Ideal antara Kelahiran Anak Pertama dan Kedua?Unsplash.com/Jonathan Borba

Menurut studi dalam JAMA Internal Medicine tahun 2018, jarak kehamilan kurang dari 12 bulan (dari kehamilan sebelumnya) dapat meningkatkan risiko kelahiran prematur, penyakit, hingga kematian.

Studi tersebut juga mencatat faktor lain yang berpengaruh, yaitu usia ibu yang mengandung. Para ahli menyarankan waktu optimal antar kehamilan yakni 18 bulan, dengan kisaran 12-24 bulan.

Menurut dokter Kecia Gaither, MD, OB-GYN, dari Amerika Serikat (AS), jika kelahiran sebelumnya dilakukan dengan prosedur pembedahan operasi caesar, rentang waktu kehamilan yang diperpendek meningkatkan risiko dehisensi luka (terbukanya kembali luka operasi yang telah dijahit secara primer), ruptur uteri (robeknya dinding uterus saat kehamilan atau persalinan ketika umur kehamilan lebih dari 28 minggu), dan solusio plasenta (komplikasi kehamilan ketika plasenta terlepas dari dinding rahim bagian dalam sebelum proses persalinan).

Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyarankan kepada ibu setelah melahirkan dengan pervaginam atau normal untuk memberikan jarak setidaknya 24 bulan atau 2 tahun sebelum mencoba kehamilan berikutnya. Tujuannya adalah untuk mengurangi risiko perinatal yang bisa merugikan ibu dan bayi.

Selain itu, untuk mencapai healthy timing and spacing of pregnancy (HTSP) atau pengaturan waktu dan jarak kehamilan yang sehat terbaik, ada tiga hal yang perlu diperhatikan.

Pertama adalah pasangan dalam kondisi sehat. Demi kesehatan ibu dan bayi, disarankan untuk menunggu minimal 24 bulan, tetapi tidak lebih dari 5 tahun untuk hamil lagi. Penggunaan metode keluarga berencana (KB) direkomendasikan selama jarak waktu tersebut.

Kedua adalah pasangan mengalami keguguran atau aborsi. Untuk kesehatan ibu dan bayi, disarankan untuk menunggu setidaknya 6 bulan sebelum mencoba hamil lagi. Disarankan juga menggunakan metode KB selama jarak waktu tersebut.

Ketiga adalah pasangan remaja. Sebaiknya remaja menunda melakukan hubungan seksual dan menunda memiliki anak hingga usia minimal 18 tahun.

2. Sudut pandang ahli pediatri mengenai jarak kelahiran ideal

Berapa Lama Jarak Ideal antara Kelahiran Anak Pertama dan Kedua?pexels.com/Pixabay

Robert Hamilton, MD, FAAP, dokter spesialis anak dari AS menyatakan bahwa banyak faktor yang memengaruhi jarak waktu kelahiran ideal antara anak satu dan lainnya dalam sebuah keluarga. 

Faktor tersebut meliputi usia ibu, kesehatan ibu dan ayah, pendidikan, sosial, serta finansial yang harus dipertimbangkan matang-matang.

Jarak antara kehamilan yang cenderung dekat bisa memicu stres ekstra dan meningkatkan komplikasi medis. Meski demikian, jarak kelahiran yang dianggap ideal tidak bisa ditetapkan dan diterapkan secara universal, mengingat setiap keluarga punya karakteristik berbeda-beda.

Baca Juga: 10 Fenomena Unik Kehamilan, Bisa sampai 17 Bulan

3. Pro dan kontra memiliki anak yang jarak usianya berdekatan

Berapa Lama Jarak Ideal antara Kelahiran Anak Pertama dan Kedua?freepik.com/freepic.diller

Berikut adalah beberapa pro dan kontra jika memutuskan untuk memiliki anak dengan jarak usia yang cenderung berdekatan:

Pro

  • Melewati tahap menantang seperti menyapih di waktu yang berdekatan pula
  • Dapat menggunakan kembali atau berbagi perlengkapan seperti kereta bayi atau tempat tidur bayi
  • Anak-anak dapat bermain bersama dengan baik (meskipun tidak selalu demikian)
  • Mengelola kebutuhan sekolah dan menggunakan jasa penitipan anak mungkin lebih simpel mengingat usia anak-anak tidak jauh beda

Kontra

  • Peningkatan risiko selama kehamilan dan persalinan dengan jarak kelahiran yang berdekatan
  • Orang tua mungkin harus membeli lebih barang perlengkapan bayi jika usia anak-anak sangat dekat
  • Biaya pembelian keperluan bayi dan jasa layanan penitipan anak menjadi meningkat
  • Pengasuh mungkin akan dihadapkan oleh banyak tuntutan seperti saat memberi makan, tidur, dan lain-lain karena jumlah anak lebih dari satu

4. Pro dan kontra memiliki anak yang jarak usianya berjauhan

Berapa Lama Jarak Ideal antara Kelahiran Anak Pertama dan Kedua?pexels.com/Victoria Borodinova

Sama halnya dengan jarak kelahiran yang berdekatan, jarak kelahiran antar anak yang berjauhan juga memiliki pro dan kontra tersendiri.

Pro

  • Anak yang lebih tua mungkin sangat bersemangat menyambut kelahiran adik barunya
  • Anak yang lebih tua kemungkinan akan sibuk dengan aktivitasnya, sehingga memberi waktu lebih banyak bagi orang tua mengurus bayi
  • Orang tua lebih banyak memiliki waktu untuk setiap tahap pertumbuhan dan perkembangan masing-masing anaknya
  • Orang tua mungkin akan lebih santai menghadapi tantangan awal menjadi orang tua

Kontra

  • Kemungkinan bisa menimbulkan kecemburuan antar saudara
  • Kemungkinan tidak dapat menggunakan kembali perlengkapan bayi sebelumnya
  • Orang tua seolah dihadapkan kembali dengan tantangan baik berupa pengetahuan maupun pengalaman saat menghadapi si Kecil
  • Tidak menutup kemungkinan antar anak pertama, kedua, dan seterusnya memiliki minat dan aktivitas yang berbeda

5. Rencanakan jarak kelahiran "ideal" sesuai dengan kondisi keluarga masing-masing

Berapa Lama Jarak Ideal antara Kelahiran Anak Pertama dan Kedua?freepik.com/shurkin_son

Sebagian besar pasangan suami istri memutuskan untuk memiliki anak dengan jarak kelahiran yang berdekatan maupun berjauhan didasarkan pada kombinasi beberapa faktor, seperti usia, kondisi keluarga, pertimbangan keuangan, serta rencana yang menurut mereka terbaik untuk anak-anaknya.

Meskipun tidak bisa ditetapkan secara pasti mengenai pilihan yang tepat tentang jarak kelahiran antar anak, tetapi penting untuk mempertimbangkan segala aspek dengan matang. Pertimbangan yang matang dapat membantu memudahkan perencanaan untuk masa depan anak-anak.

Baca Juga: Para Calon Ibu, 7 Hal Ini Sebaiknya Kamu Hindari Selama Masa Kehamilan

Indriyani Photo Verified Writer Indriyani

Full-time learner, part-time writer and reader. (Insta @ani412_)

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya