Mengenal 9 Fakta Penting tentang Gangguan Makan

Gangguan makan menyumbang angka kematian yang cukup tinggi

Kondisi yang termasuk dalam gangguan makan seperti anoreksia, bulimia, binge eating disorder, dan orthorexia nervosa memiliki tingkat kematian tertinggi dari semua jenis penyakit mental. Meskipun sudah banyak bukti ilmiah yang mengkaji secara spesifik terkait gangguan makan, masyarakat luas masih mengembangkan stereotip dan mitos yang kurang tepat dan cenderung menyimpang dari bukti ilmiah. Keadaan yang disalahpahami ini dapat membingungkan seseorang yang ingin mencari dukungan untuk pulih dari masalah tersebut.

Seorang psikolog klinis asal Amerika Serikat (AS), Cynthia Bulik, Ph.D., FAED, memaparkan mengenai sembilan fakta penting menyangkut gangguan makan berbasis ilmiah. Dengan gagasannya tersebut diharapkan dapat memberi pemahaman tentang gangguan makan. Selain itu, bisa dijadikan akses untuk membuka jalan bagi pengobatan yang memadai. Dilansir Verywell Mind, berikut sembilan fakta mengenai gangguan makan yang penting untuk diketahui.

1. Orang dengan gangguan makan mungkin terlihat sehat, namun bisa jadi justru sebaliknya

Mengenal 9 Fakta Penting tentang Gangguan Makanilustrasi menimbang berat badan (pexels.com/SHVETS production)

Masyarakat umumnya melihat seseorang dengan gangguan makan dari apa yang mereka lihat. Ini mungkin melibatkan gambaran tubuh yang kurus akibat mengurangi makanan yang dikonsumsi. Pernyataan demikian sering kali terbesit secara otomatis untuk melabeli individu dengan gangguan makan.

Pada faktanya gangguan makan dapat termanifestasi dengan cara yang berbeda-beda. Kemunculannya pun bervariasi, mulai dari tingkat keparahan, gejala, sampai jenis gangguan secara spesifik. Hal tersebut bisa menyebabkan mispersepsi terkait apakah individu yang bersangkutan benar-benar sehat karena kurus atau justru sakit akibat gangguan makan yang dideritanya.

2. Keluarga dari individu yang mengalami gangguan makan dapat membantu memulihkan kondisi

Mengenal 9 Fakta Penting tentang Gangguan Makanilustrasi dua wanita sedang mengobrol (pexels.com/Marcus Aurelius)

Stereotip yang lekat dengan gangguan makan selanjutnya adalah keluarga menjadi pihak yang patut disalahkan. Situasi ini sering kali dikaitkan dengan komentar negatif atau budaya toxic dari anggota keluarga yang menjadi faktor pemicu kemunculan gangguan makan.

Fakta ilmiah nampaknya tidak sepenuhnya setuju dengan pernyataan di atas. Pasalnya gangguan makan dapat terjadi karena berbagai faktor kompleks yang saling berkaitan, seperti faktor genetik dan lingkungan. Dengan demikian, daripada menitikberatkan pada siapa yang bersalah, ada baiknya setiap anggota keluarga menjadi suport system untuk membantu memulihkan kondisi individu yang terdampak.

Baca Juga: Banyak Makan Tapi Gak Gemuk? Waspada Gangguan 'Bingo Eating Disorder'

3. Diagnosis gangguan makan berpengaruh terhadap hubungan keluarga secara signifikan

Mengenal 9 Fakta Penting tentang Gangguan Makanilustrasi pasangan terlibat konflik (pexels.com/Alex Green)

Gangguan makan bisa berakibat fatal. Ini tidak hanya memengaruhi individu yang bersangkutan, namun juga orang-orang sekitar yang secara langsung mengembangkan pola interaksi dan kedekaan sebagai keluarga.

Gangguan makan memiliki efek mendalam pada tubuh, termasuk mengganggu kemampuan individu untuk berfungsi sebagaimana mestinya. Kondisi ini telah dikaitkan dengan peningkatan stres pada seluruh anggota keluarga. Imbasnya adalah memicu ketegangan yang menghantarkan pada krisis internal.

4. Gangguan makan bukan pilihan, melainkan kondisi serius yang dipengaruhi secara biologis

Mengenal 9 Fakta Penting tentang Gangguan Makanilustrasi seorang pria sedang marah (pexels.com/Joshua Santos)

Gangguan makan sering diabaikan sebagai suatu penyakit. Sebaliknya, stereotip cenderung merujuk pada konsekuensi penerapan diet ekstrem yang disengaja. Padahal kalau merujuk pada Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders, Fifth Edition (DSM-5), gangguan makan termasuk dalam kategori masalah mental.

Perlu dipahami bahwa gangguan makan berakar dari faktor yang sangat kompleks. Secara biologis, berat badan rendah dan pola makan yang terbatas dapat mengubah fungsi psikologis individu. Jadi, kondisi ini tidak semata-mata hanya diet ekstrem yang mudah dihentikan.

5. Gangguan makan dapat dialami siapa saja, terlepas dari jenis kelamin, ras, orientasi seksual, bahkan kondisi ekonomi

Mengenal 9 Fakta Penting tentang Gangguan Makanilustrasi wanita memegang sayuran hijau (pexels.com/MART PRODUCTION)

Stereotip seolah-olah menyudutkan bahwa hanya gadis remaja yang dapat mengalami gangguan makan. Pernyataan tersebut tidak lebih hanya mitos yang sering bertebaran dari mulut ke mulut.

Fakta mengungkap jika gangguan makan dapat memengaruhi perempuan maupun laki-laki. Selain itu, juga bisa berkembang pada diri seseorang dengan ragam latar belakang etnis atau kondisi ekonomi tertentu

6. Gangguan makan dapat berisiko fatal, seperti peningkatan bunuh diri dan masalah medis lain

Mengenal 9 Fakta Penting tentang Gangguan Makanilustrasi depresi (pexels.com/Kat Smith)

Keinginan bunuh diri merupakan penyebab umum kematian bagi orang-orang yang menderita gangguan makan. Oleh karenanya, persoalan ini tidak bisa dianggap sebagai hal yang wajar dan bisa diabaikan.

Komplikasi medis dari gangguan makan menjadi ancaman yang patut diwaspadai. Dengan kata lain, semua jenis gangguan makan dapat meningkatkan risiko kematian dengan pengaruhnya berupa keinginan bunuh diri atau menyebabkan masalah medis lain.

7. Faktor genetik dan lingkungan memainkan peran penting dalam perkembangan gangguan makan

Mengenal 9 Fakta Penting tentang Gangguan Makanilustrasi keluarga toxic (pexels.com/RODNAE Productions)

Seperti yang telah disinggung pada poin sebelumnya, faktor pemicu gangguan makan dapat terjadi akibat masalah genetik dan lingkungan. Hasil penelitian pun menunjukkan bahwa sekitar 40 sampai 60 persen gangguan makan termasuk anoreksia, bulimia, dan binge eating disorder dipengaruhi secara genetik.

Faktor lain yang juga berpengaruh adalah lingkungan yang secara tidak langsung memainkan peran krusial dalam kehidupan seseorang. Namun, persentase faktor lingkungan nampaknya lebih rendah dibandingkan faktor genetik.

8. Belum dapat dipastikan jenis gen spesifik yang menyebabkan gangguan makan

Mengenal 9 Fakta Penting tentang Gangguan Makanilustrasi penelitian dengan mikroskop (pexels.com/Pixabay)

Para ahli belum dapat memastikan jenis gen tertentu yang dikaitkan dengan gangguan makan. Kemungkinan besar ini melibatkan variasi beberapa gen dalam derajat yang berbeda.

Sementara itu, variasi gen mungkin juga berkontribusi terhadap sifat interaksi dengan faktor lingkungan. Situasi demikian dapat meningkatkan atau menurunkan risiko seseorang mengalami gangguan makan.

9. Gangguan makan dapat dipulihkan melalui intervensi medis yang tepat dan segera

Mengenal 9 Fakta Penting tentang Gangguan Makanilustrasi konsultasi dengan ahli (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Mitos yang keliru tentang gangguan makan adalah periode yang diderita seseorang. Ada anggapan yang kurang tepat yang menyatakan bahwa gangguan makan sifatnya menetap seumur hidup. 

Pemulihan dari gangguan makan adalah sesuatu yang bisa dilakukan. Hal ini mengapa pentingnya deteksi dini secara akurat. Untuk selanjutnya pemberlakuan intervensi medis dapat digalakkan demi mencapai pemulihan secara optimal.

Sama seperti masalah kesehatan mental lain, gangguan makan (apapun jenisnya) tidak bisa dipandang sebelah mata. Bagi siapa pun yang merasa mengembangkan kondisi terkait gangguan makan, perlu mendiskusikannya dengan profesional medis yakni dokter. Dokter akan membantu menegakkan diagnosis untuk kemudian menetapkan pengobatan yang dirasa terbaik bagi pasiennya.

Baca Juga: Harus Waspada! 5 Gangguan Kesehatan Ini Kerap Terjadi setelah Lebaran

Indriyani Photo Verified Writer Indriyani

Full-time learner, part-time writer and reader. (Insta @ani412_)

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Indiana Malia

Berita Terkini Lainnya