Jumpai Hal yang Sama Terus-menerus? Kenali Fenomena Baader-Meinhof  

Dikenal juga sebagai "ilusi frekuensi"

Kamu dan teman baru saja membicarakan sebuah lagu. Kemudian, saat dalam perjalanan, kamu mendengar lagu tersebut di lift, diputar di transportasi umum, di radio, di TV, atau bahkan saat makan di restoran. Pokoknya lagu tersebut ada di mana-mana!

Mungkin kamu berpikir itu aneh, atau malah menganggapnya sebagai sebuah pertanda? Bukan, bukan itu yang terjadi. Itu merupakan gambaran dari fenomena Baader-Meinhof.

Penasaran dengan fenomena unik ini? Simak penjelasannya sampai akhir, ya!

1. Mengapa fenomena ini dinamai Baader-Meinhof?

Jumpai Hal yang Sama Terus-menerus? Kenali Fenomena Baader-Meinhof  unsplash.com/Valerie Elash

Dilansir berbagai sumber, secara historis “Baader-Meinhof” adalah nama lain dari faksi pasukan merah yang merupakan kelompok teroris Jerman Barat yang aktif di tahun 1970-an.

Seiring berjalannya waktu, dalam sebuah forum diskusi di St. Paul Pioneer Press sekitar tahun 1990-an menambahkan istilah tersebut menjadi “Baader-Meinhof phenomenon” atau fenomena Baader-Meinhof.

Kemudian, di tahun 2006, Arnold Zwicky, seorang profesor ahli bahasa dari Universitas Stanford, Amerika Serikat, pertama kali menggunakan istilah Baader-Meinhof secara ilmiah yang dituangkan ke dalam tulisan berjudul “Why are we so illuded?”.

2. Fenomena Baader-Meinhof dikenal juga dengan sebutan "ilusi frekuensi"

Jumpai Hal yang Sama Terus-menerus? Kenali Fenomena Baader-Meinhof  pexels.com/Baioe_

Fenomena Baader-Meinhof menjadikan seseorang mengalami peningkatan kesadaran akan suatu hal. Istilah lain dari fenomena ini adalah "ilusi frekuensi", yang merupakan jenis bias kognitif yang diciptakan oleh pikiran.

Jika kamu mengalami fenomena ini, mungkin kamu berpikir mengapa otakmu seolah mempermainkanmu dengan hal-hal yang saling berhubungan secara spesifik? Tidak perlu khawatir, menganggapnya sebuah pertanda, atau sesuatu yang mistis, karena itu adalah reaksi normal.

Otakmu melakukan hal seperti itu sebagai sebuah upaya untuk memperkuat ingatan dari beberapa informasi yang baru diperoleh.

Meskipun fenomena ini cenderung tidak berbahaya, tetapi bagi seseorang yang punya masalah kesehatan mental seperti paranoid atau skizofrenia, kondisi ini bisa menjadi suatu masalah. Pasalnya, mereka mungkin akan mengembangkan kepercayaan dari sesuatu yang tidak benar adanya dan imbasnya akan memperburuk gejala.

Baca Juga: Supaya Gak Gagal Paham, Mari Luruskan 6 Mitos Tentang Skizofrenia Ini!

3. Otak memiliki tugas untuk memilah informasi yang ingin dijadikan fokus setiap saat

Jumpai Hal yang Sama Terus-menerus? Kenali Fenomena Baader-Meinhof  unsplash.com/Diego Rosa

Saat kamu menjalani rutinitas sehari-hari, otak secara otomatis mendapat sinyal dari kegiatan yang kamu lakukan. Namun, otak tidak dapat merekam setiap detail dalam satu hari.

Nah, otak mungkin akan bekerja untuk memutuskan hal-hal mana yang dijadikan fokus dan harus disaring. Selain itu, otak juga dapat dengan mudah melupakan atau mengabaikan informasi yang dirasa tidak penting.

Berbeda jika kamu merasa tertarik dengan satu hal, katakanlah lagu baru dari musisi favoritmu. Otakmu akan lebih memperhatikannya dan detail ini bisa berpotensi menjadi file permanen, sehingga seolah-olah kamu akan menjumpainya secara terus-menerus dalam rangkaian rutinitasmu.

4. Fenomena Baader-Meinhof dalam sains

Jumpai Hal yang Sama Terus-menerus? Kenali Fenomena Baader-Meinhof  pexels.com/Andrea Piacquadio

Secara umum, fenomena ini tidak menimbulkan bahaya. Namun, dari kacamata sains fenomena tersebut dapat menimbulkan masalah dalam penelitian ilmiah.

Komunitas ilmiah, yang notabene adalah manusia dengan pemikiran kritis, adanya fenomena Baader-Meinhof bisa memengaruhi ingatan.

Untuk menempuh jalan yang dirasa tepat, para peneliti memutuskan mengambil langkah untuk menghindari ilusi frekuensi.

5. Pengamatan fenomena Baader-Meinhof dalam diagnosis medis

Jumpai Hal yang Sama Terus-menerus? Kenali Fenomena Baader-Meinhof  unsplash.com/Bruno van der Kraan

Jika kamu merasa mengalami fenomena Baader-Meinhof dan memutuskan untuk berkonsultasi pada dokter, mungkin dokter akan melakukan analisis gejala, misalnya dari pola yang ditunjukkan.

Pengenalan pola mengambil bagian penting bagi diagnosis, tetapi ilusi frekuensi dapat membuat pasien melihat pola yang mungkin saja sebenarnya tidak ada.

Ilusi frekuensi bisa juga menyebabkan dokter melewatkan diagnosis potensial lainnya, sehingga dokter harus berhati-hati dalam mengenali kondisi pasien terkait fenomena ini.

Di sisi lain, fenomena Baader-Meinhof bisa menjadi sarana pembelajaran yang membutuhkan penelitian lebih lanjut. Seorang mahasiswa kedokteran dari Ross University School of Medicine, Barbados, menulis sebuah artikel di jurnal “Academic Radiology” tahun 2019 yang menyoroti fenomena tersebut.

Dia menyarankan bahwa fenomena psikologis Baader-Meinhof ini kemungkinan akan bermanfaat bagi mahasiswa radiologi, membantu mempelajari pola pencarian dasar, dan keterampilan untuk mengidentifikasi temuan yang mungkin terlewatkan orang lain.

Nah, itulah ulasan singkat mengenai fenomena Baader-Meinhof. Kalau kamu menjumpai hal yang sama secara terus-menerus dan berulang, ingat, itu bukan hal aneh ataupun sebuah pertanda, ya! Kemungkinan besar kamu sedang mengalami fenomena Baader-Meinhof atau hanya sekadar ilusi frekuensi.

Baca Juga: Mengenal Sinestesia, Fenomena Unik yang Melibatkan Pancaindra 

Indriyani Photo Verified Writer Indriyani

Full-time learner, part-time writer and reader. (Insta @ani412_)

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya