Gawat! Ketergantungan Emosional pada Pasangan Bisa Merusak Hubungan

Merasa lemah tanpa dukungan emosional pasangan

Segala macam bentuk dukungan memang diperlukan, apalagi saat merajut cinta dengan pasangan. Salah satu bentuk dukungan yang dibutuhkan adalah dukungan emosional yang dapat menguatkan satu sama lain.

Contoh kasus sederhananya adalah ketika kamu tengah diliputi masalah seperti stres, maka pasangan tanpa diminta akan menghiburmu. Kamu pun akan merasa lebih baik dan selanjutnya bisa kembali semangat menjalani hidup.

Bergantung secara emosional sampai batas tertentu dengan pasangan adalah hal wajar. Namun, yang perlu diperhatikan ketika ketergantungan emosional tersebut sudah melampaui batas dan berlebihan. Pasalnya, ketergantungan total pada pasangan bisa berdampak kurang baik dalam hubungan. Alhasil, hubungan bisa kandas di tengah jalan.

Agar kamu tidak terjebak dalam ketergantungan emosional yang berlebihan dengan pasangan, maka penting untuk memahami konsep, mengenali gejala, dan mengatasinya. Simak ulasan berikut ini dengan saksama, ya!

1. Apa itu ketergantungan emosional?

Gawat! Ketergantungan Emosional pada Pasangan Bisa Merusak Hubunganpexels.com/Rosie Ann

Perlu digarisbawahi bahwa hubungan yang saling bergantung satu sama lain merupakan hubungan yang sehat. Ketergantungan tersebut berarti individu yang bersangkutan dapat mengenali dan berusaha secara optimal untuk memenuhi kebutuhan emosionalnya sendiri.

Berbeda dengan kasus ketergantungan emosional yang berlebihan pada satu pihak. Individu cenderung merasa seolah-olah tidak dapat hidup tanpa dukungan emosional pasangannya.

Secara sederhana, dapat dijelaskan bahwa satu pihak mengandalkan pasangannya untuk memenuhi hampir semua kebutuhan emosional tanpa mencoba mengelola emosi sendiri terlebih dahulu.

2. Tanda dan gejala ketergantungan emosional

Gawat! Ketergantungan Emosional pada Pasangan Bisa Merusak Hubunganpexels.com/Leah Kelley

Melansir Healthline, tanda dan gejala yang dapat menjadi indikasi seseorang mengalami ketergantungan emosional di antaranya adalah: 

  • Memiliki pandangan yang ideal mengenai pasangan atau hubungan
  • Memiliki kebutuhan konstan yang harus diyakinkan
  • Ketakutan berlebih dan terus-menerus akan penolakan
  • Merasakan hampa dan cemas saat menghabiskan waktu sendirian
  • Keyakinan bahwa hidup tidak memiliki makna tanpa adanya pasangan
  • Keyakinan bahwa diri sendiri tidak dapat menemukan kebahagiaan atau keamanan jika sendirian
  • Pencemburu atau posesif
  • Kesulitan mempercayai perasaan diri sendiri
  • Membutuhkan orang lain untuk membangun kepercayaan diri dan harga diri

Baca Juga: Terobsesi pada Hubungan? Mungkin Itu Tanda Kecanduan Jatuh Cinta

3. Ketergantungan vs kodependensi

Gawat! Ketergantungan Emosional pada Pasangan Bisa Merusak Hubunganpexels.com/freestocks.org

Tidak jarang masih banyak yang bertanya-tanya mengenai perbedaan antara ketergantungan dan kodependensi (kecanduan hubungan). Seolah terdapat persamaan yang melekat antara keduanya, tetapi keduanya punya perbedaan yang mendasar.

Kodependensi terjadi ketika individu mengabaikan kebutuhannya sendiri untuk memenuhi kebutuhan orang yang dicintainya. Sementara itu, ketergantungan emosional dapat menyerupai kodependensi ketika individu mengabaikan kebutuhan emosionalnya sendiri untuk memprioritaskan emosi pasangan.

4. Dampak ketergantungan emosional

Gawat! Ketergantungan Emosional pada Pasangan Bisa Merusak Hubunganpexels.com/Снежана

Beberapa dampak berikut ini dapat terjadi apabila kamu atau pasanganmu mengembangkan ketergantungan emosional secara ekstrem.

  • Masalah dalam hubungan: sebagian besar, ketergantungan emosional akan menciptakan toxic relationship. Pihak yang bergantung secara emosional biasanya membutuhkan banyak kepastian dan dukungan dari pasangannya.
  • Meningkatkan tekanan emosional: ketika tidak bersama pasangan, individu yang mengalami masalah ketergantungan emosional dapat menghabiskan sebagian besar waktu untuk mengkhawatirkan hubungannya. Pertanyaan seperti apakah pasangan masih mencintainya dapat menimbulkan gejala stres yang cukup signifikan.
  • Self-care yang buruk: individu yang sepenuhnya mengandalkan pasangan untuk mendapatkan dukungan emosional, mungkin akan kehilangan kesempatan untuk menemukan cara ideal mendukung diri sendiri. Akibatnya, itu berdampak pada penurunan kapasitas untuk melakukan aktivitas yang menyenangkan.

5. Cara mengatasi ketergantungan emosional

Gawat! Ketergantungan Emosional pada Pasangan Bisa Merusak Hubunganpexels.com/Снежана

Langkah sederhana pertama untuk meminimalkan ketergantungan emosional ekstrem adalah belajar mengenali emosi. Jika saat ini kamu tengah berjuang untuk keluar dari jerat ketergantungan emosional yang tidak sehat, kamu bisa melakukan aktivitas seperti meditasi dan menghabiskan lebih banyak waktu berbaur dengan alam atau sendirian.

Langkah selanjutnya adalah belajar untuk mengendalikan kebutuhan emosional diri sendiri. Mencoba mengidentifikasi pemicu ketergantungan emosional dapat membantu mengeksplorasi metode yang tepat untuk mengatasinya. Di samping itu, kamu juga bisa menetapkan batasan yang berguna sebagai pengingat akan kesadaran realitas.

Jika ketergantungan emosional dirasa sudah memengaruhi kualitas hidup secara signifikan, berkonsultasi pada ahli seperti terapis dapat dilakukan. Terapis dapat membantu menguak masalah yang diduga menjadi kontributor pengembangan ketergantungan emosional. Selanjutnya, terapis dapat memberi arahan strategi yang efektif untuk memenuhi kebutuhan emosional.

Meskipun ketergantungan emosional juga diperlukan dalam suatu hubungan, tetapi perlu diingat untuk tidak mengembangkannya secara berlebihan. Penting juga untuk masing-masing pihak mengedepankan kasih sayang dan kesabaran agar hubungan tetap berjalan harmonis.

Nah, itulah fakta mengenai ketergantungan emosional ekstrem. Kamu atau pasanganmu tentu tidak ingin terjebak dalam hubungan seperti itu, bukan?

Baca Juga: Gak Banyak yang Tahu, Ini 5 Manfaat Jatuh Cinta bagi Kesehatan

Indriyani Photo Verified Writer Indriyani

Full-time learner, part-time writer and reader. (Insta @ani412_)

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya