Apakah Normal Berbicara kepada Diri Sendiri? Intip Faktanya di sini

Ahli menyimpulkannya sebagai perilaku yang umum

Meskipun kebanyakan orang sering mengasosiasikan bicara kepada diri sendiri atau self-talk dengan masalah kesehatan mental, tetapi para ahli cenderung beranggapan bahwa itu adalah hal yang normal.

Berbicara kepada diri sendiri rupanya adalah fenomena yang sering terjadi pada manusia di segala usia. Bahkan, beberapa bukti ilmiah mengungkapkan jika itu dapat mendatangkan manfaat dalam keadaan tertentu.

Simak ulasan mengenai self-talk di bawah ini untuk memahami isu ini, khususnya dari sudut pandang kesehatan.

1. Penelitian mendefinisikannya sebagai keyakinan internal

Apakah Normal Berbicara kepada Diri Sendiri? Intip Faktanya di sinifreepik.com/senivpetro

Sudah sejak lama isu mengenai self-talk menarik perhatian ahli untuk dikaji dan diteliti lebih dalam. Untuk mengetahui alasan dan tujuan di balik fenomena ini, para ahli memulai penelitian pada sekitar tahun 1880-an.

Sementara itu, dalam kajian ilmiah, self-talk didefinisikan sebagai bagian dari ekspresi verbal yang memiliki arti pengungkapan perasaan batin, intuisi, dan pikiran nonverbal. Sederhananya, seseorang yang melakukan self-talk bermaksud menyampaikan apa yang dirasakan hanya pada diri sendiri.

Adapun self-talk pada masa kanak-kanak menurut studi tahun 2007 dalam Early Childhood Research Quarterly menjelaskan, hal ini merupakan fase pengembangan bahasa agar anak dapat mengoptimalkan kemampuan bahasa saat menyelesaikan tugas. 

2. Berbicara kepada diri sendiri mungkin memiliki beberapa manfaat

Apakah Normal Berbicara kepada Diri Sendiri? Intip Faktanya di sinifreepik.com/ArthurHidden

Ketika melakukan tugas dengan ragam instruksi di dalamnya, berbicara pada diri sendiri dapat meningkatkan kontrol atas kinerja dan konsentrasi, serta keterampilan pemecahan masalah.

Studi dalam jurnal medis Quarterly Journal of Experimental Psychology tahun 2012 meneliti hubungan self-talk dan tugas pencarian visual. Hasil studi tersebut menunjukkan bahwa berbicara dengan diri sendiri sembari mencari objek tertentu (misalnya pakaian atau kunci yang hilang), dapat membantu seseorang menemukannya lebih cepat.

Studi lain dalam Oxford Research Encyclopedias Psychology tahun 2017, menunjukkan bahwa self-talk kemungkinan bermanfaat selama periode olahraga, tergantung pada cara dan apa yang dibicarakan seseorang pada dirinya sendiri. Hal ini biasanya dimanifestasikan sebagai bentuk motivasi diri sendiri untuk meningkatkan kinerja.

Baca Juga: Manfaat Memakai Baju Olahraga yang Tepat saat Workout, Bikin Semangat!

3. Kategori bicara kepada diri sendiri

Apakah Normal Berbicara kepada Diri Sendiri? Intip Faktanya di sinifreepik.com/drobotdean

Melansir Medical News Today, terdapat tiga kategori utama self-talk berdasarkan nada suara yang dihasilkan, yakni:

  • Self-talk yang positif, berupa dorongan dan penguatan keyakinan positif. Melalui pembicaraan diri yang positif dapat meningkatkan fokus dan konsentrasi, serta mengurangi kecemasan.
  • Self-talk yang negatif, biasanya melibatkan dialog dengan diri sendiri yang dapat mematahkan potensi diri dan  mengecilkan hati.
  • Self-talk yang netral, seseorang mungkin menggunakannya untuk memberi instruksi kepada diri sendiri untuk melakukan sesuatu.

4. Beberapa alasan mengapa seseorang bicara kepada diri sendiri

Apakah Normal Berbicara kepada Diri Sendiri? Intip Faktanya di sinifreepik.com/cookie_studio

Alasan mengapa seseorang dapat mengembangkan self-talk di antaranya adalah:

  • Mengurangi kecemasan: studi dalam Journal of Personality and Social Psychology tahun 2014 menunjukkan bahwa orang dengan kecemasan (termasuk yang mengalami kecemasan sosial), dapat memperoleh manfaat saat melakukan pembicaraan dengan diri sendiri. Self-talk juga dapat mengurangi kecemasan setelah mengalami kejadian yang membuat stres.
  • Membantu dan mengatur emosi: jika seseorang berbicara kepada diri mereka sendiri mengenai perasaan gugup atau marah, hal ini dapat membantu orang tersebut mengarahkan fokus pada manajemen kegelisahan atau kemarahan, mengendalikan emosi, serta memikirkan cara menanggapi perasaan yang berkecamuk pada saat kejadian.

5. Waspada jika self-talk sudah mengganggu ritme kehidupan secara signifikan

Apakah Normal Berbicara kepada Diri Sendiri? Intip Faktanya di siniUnsplash.com/Priscilla Du Preez

Ada tips sederhana yang dapat diterapkan untuk mengurangi perilaku self-talk, apalagi jika kasusnya sudah mengganggu.

Tips pertama yakni menuliskan pola self-talk dalam catatan khusus untuk membantu mengalihkan perhatian, mengatur proses berpikir, serta memanajemen stres dan kecemasan.

Tips kedua adalah menyimpan catatan tersebut untuk nantinya dapat membantu individu yang bersangkutan mengidentifikasi situasi sehari-hari. Situasi tersebut tentunya yang menyebabkan perilaku self-talk dan menjadi lebih sadar mengenai faktor pemicunya.

Tips ketiga ialah mempraktikkan pengalihan self-talk ke pikiran internal. 

Kendati demikian, self-talk yang mengarah pada indikasi masalah kesehatan mental perlu penanganan khusus oleh ahli tersertifikasi seperti psikolog atau psikiater. Kasus ini dapat dicontohkan jika seseorang melakukan self-talk sebagai bagian dari halusinasi yang bisa jadi mengarah pada kondisi kesehatan mental seperti skizofrenia.

Meskipun berbicara kepada diri sendiri terkesan normal dan wajar, perlu diingat bahwa self-talk yang bersifat destruktif harus segera mendapatkan intervensi medis untuk selanjutnya dapat mengikuti prosedur diagnosis, pengobatan, dan perawatan yang tepat.

Baca Juga: 8 Tanda Kamu Terlalu Lama Mengabaikan Kesehatan Mental, Segera Atasi

Indriyani Photo Verified Writer Indriyani

Full-time learner, part-time writer and reader. (Insta @ani412_)

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya