Apa Itu Obsession Love Disorder? Yuk, Kenali dengan 5 Fakta Ini

Obsesi dan cinta adalah dua hal yang berbeda

Pernahkah kalian merasa jika akhir-akhir ini pasangan kalian begitu protektif terhadap kalian? Atau kalian merasa terkekang dengan hubungan cinta yang kalian jalani saat ini karena pasangan kalian yang terlalu banyak menuntut?

Jonathan Marshall, seorang psikolog dan pakar asmara dalam artikel yang dimuat oleh Business Insider menganggap bahwa cinta buta di awal kisah percintaan itu adalah hal yang wajar.

Namun, ketika perasaan cinta itu mengambil seluruh fokus utama seseorang, artinya orang tersebut telah terobsesi dengan objek cintanya. Hal tadi disebut sebagai Obsession Love Disorder (OLD). Kenali lima hal tentang OLD di bawah ini agar kalian bisa mengatasi permasalahannya sedari awal sebelum tambah memburuk.

1. Definisi obsession love disorder

Apa Itu Obsession Love Disorder? Yuk, Kenali dengan 5 Fakta Initimesofindia.indiatimes.com

Obsessive Love Disorder (OLD) adalah suatu kondisi di mana seseorang menjadi sangat terobsesi dengan satu orang lainnya yang sangat ia cintai. Ia memiliki keinginan obsesif yang luar biasa untuk memiliki dan melindungi orang tersebut. Mereka tidak menerima sebuah penolakan cinta atau kegagalan dalam urusan percintaannya. Orang tadi akan merasa harus melindungi orang yang sangat dicintainya, seolah-olah orang yang dicintainya itu sudah menjadi miliknya.

Susan Forward dan Craig Buck dalam bukunya, Obsessive Love: When It Hurts Too Much To Let Go (1991:9) mengatakan, jika obsesi terhadap pasangan tadi tidak muncul dengan mudahnya. Di awal hubungan, dua sejoli yang sedang dimabuk asmara tadi akan terlena dengan status hubungan baru mereka hingga saking terlenanya, kedua sejoli tersebut justru tidak bisa mengatasinya.

2. Penyebab obssesion love disorder

Apa Itu Obsession Love Disorder? Yuk, Kenali dengan 5 Fakta Iniwww.soco.id

Tidak ada klasifikasi psikologis atau medis mengenai gangguan yang satu ini. Itulah mengapa hingga saat ini penyebab pasti dari OLD masih belum diketahui.

Penyebab kondisi ini akan menyerang bersamaan dengan jenis penyakit lainnya, seperti erotomania yang merupakan interseksi antara delusional dan obssesion love disorder. Dengan erotomania, orang yang mengidap OLD akan percaya bahwa orang yang memiliki kepopuleran dan yang status sosialnya lebih tinggi akan atau bahlan telah mencintai mereka. Misal, ketika kalian mencintai seorang idol KPop dan percaya bahwa idol tersebut juga mencintai kalian, padahal itu hanyalah sebuah delusi semata.

Penyebab selanjutnya adalah kurangnya kasih sayang seperti empati pada orang lain atau memiliki gangguan kesehatan mental yang cukup buruk yang ditandai dengan perubahan suasana hati yang ekstrem. Penyebab lainnya adalah delusional jealousy yaitu ketika peristiwa atau fakta yang ada yakini benar, ternyata sudah terbukti salah.

Baca Juga: 5 Pesan Moral Film 'Marriage Story', Ketika Cinta Bukan Segalanya

3. Gejala yang ditimbulkan dari penderitanya

Apa Itu Obsession Love Disorder? Yuk, Kenali dengan 5 Fakta Iniwww.iurd.com.ve

Ada beberapa gejala yang ditunjukkan seseorang yang terdiagnosa OLD yaitu memiliki daya tarik yang luar biasa pada satu orang tertentu, memiliki pikiran obsesif terhadap orang tersebut, memiliki pikiran dan melakukan tindakan posesif, kecemburuan ekstrem atas interaksi interpersonal orang yang dicintainnya dengan orang lain, tingkat kepercayaan diri yang rendah, tidak mudah menerima penolakan, dan masih banyak lagi.

Dalam beberapa kasus, gejala-gejala tadi bisa saja memburuk di akhir hubungan seseorang dengan orang yang dicintainya atau ketika seseorang tadi menerima sebuah penolakan cinta. Mereka akan mengirimi chat secara berulang-ulang dan menelepon orang yang menjadi objek obsesinya, bahkan mereka juga bisa saja menyebarkan fitnah ke beberapa orang-orang sebagai bentuk pelampiasan kekecewaannya karena kisah cintanya ditolak atau sudah berakhir.

Tak hanya itu, ketika masih berhubungan dengan orang yang dicintainya mereka juga bisa mengekang objek cintanya tersebut agar menuruti keinginannya, memantau tindakan orang yang dicintainya, hingga mengendalikan apa yang harus dilakukan oleh objek cintanya.

4. Perbedaan obsesi dengan cinta

Apa Itu Obsession Love Disorder? Yuk, Kenali dengan 5 Fakta Iniwww.soco.id

Obsesi dan cinta adalah dua hal yang berbeda, di mana perasaan cinta yang begitu kuat belum tentu benar-benar bentuk cinta sesungguhnya. Bisa jadi perasaan cinta tadi adalah sebuah obsesi yang akhirnya mengukung atau mengekang cinta itu sendiri.

Ada beberapa perbedaan di antara keduanya, seperti cinta sejati akan membutuhkan kompromi dan negosiasi terhadap pasangannya, sedangkan cinta yang sifatnya obsesif justru akan menuntut objek kasih sayangnya untuk tunduk pada tuntuntan orang tersebut.

Cinta sejati juga memprioritaskan kesejahteraan orang lain dan menerima orang lain dengan segala kekurangan serta kelebihannya, sementara obsessive love akan melibatkan kekerasan fisik atau pelecehan emosional hingga tak mau mengakui kekurangan yang ada pada diri objek kasih sayangnya sebagai bentuk delusi.

Obsessive love membuat seseorang sulit untuk melepaskan cintanya. Meskipun harus berpisah, orang tersebut akan menolak kenyataan, bahwa hubungan mereka telah berakhir. Hal ini juga bisa melibatkan hubungan yang sebenarnya tidak ada yaitu dengan selebritis atau orang asing yang mana orang tersebut bahkan tidak mengenal kalian.

5. Cara menyebuhkan obsessive love disorder

Apa Itu Obsession Love Disorder? Yuk, Kenali dengan 5 Fakta Inipixabay.com/marijana1

Ada beberapa perawatan yang tepat untuk menyebuhkan gangguan ini, tergantung penyebab dasar yang dimiliki penderitanya. Misalnya dengan mengonsumsi obat-obatan yang sudah dikonsultasikan dan direkomendasikan terlebih dahulu oleh dokter yang menangani gangguan tersebut. Beberapa orang juga sering kali melibatkan kombinasi antara psikoterapi dan konsumsi obat agar penanganannya lebih maksimal.

Ada juga beberapa strategi dasar yang bisa dicoba oleh seorang OLD di rumah untuk mengatasi gangguan ini, seperti menghapus semua koneksi media sosial dengan orang yang menjadi objek cintanya, menghapus semua hal yang mengingatkan orang tersebut dengan objek cintanya, yang biasa berupa foto atau hadiah, mencurahkan semua perasaannya terhadap objek cintanya tadi dengan cara menuliskannya di kertas lalu merobek kertas tersebut sebagai bentuk penghancuran perasaan itu secara simbolis, menyibukkan diri dengan menghabiskan waktu bersama teman, dan masih banyak lagi.

Tidak ada waktu pasti berapa lama gangguan tersebut bisa disembuhkan. Hal ini tergantung pada banyak hal, termasuk tingkat obsessive love itu sendiri.

Obsession Love Disorder bisa menjadi tanda dari kondisi mental yang serius. OLD bukanlah gangguan kejiwaan dan tidak masuk dalam Manual Diagnostikdan Statistik Gangguan Mental (DSM) yang disusun oleh American Psychological Association, namun jika OLD berpotensi membuat seseorang stres hingga depresi, tak ada salahnya untuk menghubungi psikolog agar bisa mendapat perawatan dini sebelum gangguan tersebut menjadi semakin parah.

Baca Juga: Ternyata Ini Alasan Orang Jatuh Cinta sama Kamu, Berdasarkan Zodiak  

Ines Melia Photo Verified Writer Ines Melia

Dengan menulis saya 'bersuara'. Dengan menulis saya merasa bebas.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Febrianti Diah Kusumaningrum

Berita Terkini Lainnya