Selalu Takut Ambil Keputusan? Kenali Gejala Decidophobia

Harus segera diatasi agar tak berlarut-larut

Setiap orang pernah dihadapkan pada situasi yang mengharuskannya untuk mengambil keputusan. Kadangkala suatu masalah cukup rumit sehingga tak dapat segera diambil jalan keluarnya. Saat bertemu dengan kondisi pelik, adalah wajar jika seseorang menjadi ragu dan khawatir akan salah dalam mengambil keputusan.

Tetapi ada orang yang mempunyai kadar kecemasan dan ketakutan  sangat tinggi sehingga selalu takut untuk memutuskan sesuatu. Ketakutan berlebihan untuk membuat keputusan bahkan untuk hal yang sederhana inilah yang disebut sebagai decidophobia.

Lebih jauh tentang decidophobia, berikut ulasannya:

1. Pengertian decidophobia

Selalu Takut Ambil Keputusan? Kenali Gejala Decidophobiailustrasi orang cemas (Pexels.com/ Nathan Cowley )

Menurut Aimee Daramus, PsyD, seorang psikolog klinis berlisensi dan penulis buku ‘Understanding Bipolar Disorder’,  decidophobia diartikan sebagai ketakutan yang sangat besar dan intens akan salah dalam mengambil keputusan, termasuk  keputusan tentang hal-hal sehari-hari.

Dalam bidang kesehatan mental, decidophobia digolongkan sebagai  phobia kecemasan dan didefinisikan sebagai ketakutan  ekstrem dan irasional terhadap obyek atau situasi tertentu yang sebenarnya tidak selalu berbahaya. Dalam hal decidophobia, penderitanya memiliki ketakutan berlebihan saat dihadapkan pada situasi harus mengambil keputusan atas sesuatu.

2. Gejala decidophobia

Selalu Takut Ambil Keputusan? Kenali Gejala Decidophobiaillustrasi penderita gangguan kecemasan (Pexels.com/ Liza Summer)

Penderita decidophobia umumnya menunjukkan gejala-gejala sebagai berikut :

  • Tidak percaya diri. Hal ini dikarenakan penderita decidophobia sulit mempercayai insting atau nalurinya sendiri dan lebih memilih mengumpulkan opini-opini orang lain yang semakin membuat kebingungan.
  • Mempunyai masalah ketegangan  hubungan dengan orang dekat. Orang-orang terdekat merasa tertekan karena harus selalu membuat keputusan sendiri untuk penderita tanpa tahu apa yang diinginkan oleh pengidap decidophobia.
  • Tergantung kepada orang lain. Ini disebabkan karena penderita decidophobia selalu ingin menyerahkan keputusan kepada orang lain. Efek buruknya, jika bertemu dengan orang yang otoriter atau orang yang suka memanfaatkan orang lain, maka penderita decidophobia akan menjadi korbannya.
  • Membesar-besarkan masalah. Penderita decidophobia hampir selalu menganggap besar semua problem yang datang. Karenanya ia menjadi takut dan cemas mengambil keputusan apapun.

3. Penyebab decidophobia

Selalu Takut Ambil Keputusan? Kenali Gejala Decidophobiailustrasi orang cemas (Pexels.com/ Liza Summer)

Menurut Aimee Daramus, decidophobia dapat disebabkan oleh beberapa faktor, seperti: 

  •  Perilaku dan kebiasaan.

Kemungkinan penderita telah terbiasa tak mengambil sendiri segala keputusan dalam hidupnya atau memang telah merasa aman menghindari tanggungjawab untuk memutuskan sesuatu.

Selain itu dapat juga disebabkan karena mengikuti perilaku anggota keluarga yang  memiliki masalah kecemasan yang sama dan telah dilihatnya sejak kecil.

  • Pengalaman masa lalu.

Mungkin saja seseorang pernah membuat keputusan yang tidak berakhir dengan baik. Lalu hal ini membuatnya mempunyai keyakinan bahwa ia selalu salah dalam membuat keputusan. Dan berlanjut menganggap semua permasalahan adalah sama dan  bahwa ia tak akan pernah bisa memutuskan apapun dengan baik.

  • Faktor genetik

Faktor genetik bisa menjadi salah satu penyebab seseorang menderita gangguan kecemasan decidophobia.

 

Baca Juga: 5 Cara yang Bisa Dilakukan saat Menyesali Keputusan yang Kamu Ambil

4. Diagnosa decidophobia

Selalu Takut Ambil Keputusan? Kenali Gejala Decidophobiailustrasi konsultasi medis (Pexesl.com/ Shvets)

Diagnosa kecurigaan adanya gangguan decidophobia dapat dilakukan oleh petugas ahli seperti  terapis atau psikiater. Mareka akan melakukan pendalaman dengan melakukan wawancara seputar gejala yang dialami, sejarah keluarga dan rekam medis.

Selain itu dokter juga akan menanyakan tentang perasaan, pemikiran dan perilaku.

Untuk memperoleh hasil diagnosa yang akurat, tentu saja dibutuhkan kerjasama yang baik dari pasien untuk memberikan keterangan yang jujur dan terbuka.

Dari hasil tersebut, barulah akan dibuat kesimpulan apakah keterangan-keterangan yang didapat memenuhi kriteria sebagai penderita decidophobia

5. Penanganan decidophobia

Selalu Takut Ambil Keputusan? Kenali Gejala Decidophobiailustrasi konsultasi (Pexels.com/ Cottonbro)

Jika seseorang telah didiagnosa sebagai penderita decidophobia, ada beberapa cara perawatan atau penanganannya.

  • Terapi perilaku kognitif, dimaksudkan untuk membantu mengenali dan memahami ketakutan dan kecemasan yang tidak rasional serta perilaku berbahaya akibat phobia yang  dialami. Terapi ini membantu penderita untuk mengembangkan kebiasaan yang lebih sehat dan pola pikir yang lebih baik untuk mengatasi phobia
  • Terapi eksposur, dilakukan dengan memberikan tantangan sehubungan dengan phobia yang dialami mulai dari level rendah berlanjut ke level yang lebih tinggi. Ahli terapi akan membantu penderita agar tenang saat menghadapi tantangan dan memberikan reward saat penderita berhasil mengatasi ketakutan dalam tiap level untuk memotivasi.

Selain dengan bantuan ahli terapi, penderita decidophobia juga dapat mengatasi kecemasan dengan meyakini bahwa ia dapat mengambil keputusan. Untuk itu diperlukan bukti  yang memperkuat rasa percaya diri. Hal ini bisa dilakukan dengan membuat daftar hal-hal atau keputusan yang berakhir dengan hasil baik.

Mereview kembali pengalaman buruk mengambil keputusan di masa lalu juga dapat membantu melihat ulang dengan perspektif yang berbeda. Bisa saja, sebenarnya keputusan yang diambil saat itu adalah hal terbaik yang bisa dilakukan.

Baca Juga: 5 Alasan Kamu Sering Merasa Risau, Suka Asal Membuat Keputusan?

Dream Praire Photo Verified Writer Dream Praire

Menulis, membaca, officer. IG :@Dream_Praire

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya