Makan Telur Setengah Matang, Apakah Sehat? Ini Penjelasannya!

Kamu tim telur setengah matang atau yang benar-benar matang?

Di cuaca yang sedang dingin seperti ini, enaknya makan mi instan hangat. Setuju? Agar lebih spesial, tentunya kamu harus menambahkan telur setengah matang di atasnya. Ketika kuning telur dipecahkan hingga meleleh di atas mi, semakin gak sabar pengin makan, deh!

Telur setengah matang memang digemari banyak orang, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Yang membuatnya nikmat adalah sensasi ketika menyantap bagian kuningnya yang meleleh. 

Walaupun nikmat, kamu tentu pernah meragukan keamanan dari telur setengah matang, kan? Sebab, tak sedikit orang yang mengatakan bahwa telur sebaiknya dimasak hingga benar-benar matang sempurna. 

Nah, agar kamu tak bingung lagi, berikut ini penjelasan mengenai konsumsi telur setengah matang. Apakah aman dan sehat untuk tubuh kita? Yuk, simak!

1. Nutrisinya sama, tetapi telur setengah matang rawan terkontaminasi bakteri Salmonella

Makan Telur Setengah Matang, Apakah Sehat? Ini Penjelasannya!pixabay.com/Aline Ponce

Jika dilihat dari nilai gizinya, sebenarnya tidak ada perbedaan yang signifikan antara telur matang, mentah, maupun setengah matang. Ketiganya tetap membawa berbagai nutrisi yang baik untuk tubuh, seperti protein, fosfor, selenium, folat, vitamin A, dan vitamin B.

Akan tetapi, telur yang tidak dimasak hingga benar-benar matang rawan terkontaminasi Salmonella enteritidis. Walaupun sudah familier, sebagian besar orang memilih untuk mengabaikan risiko ini. Padahal, setidaknya ada 142 ribu kasus infeksi Salmonella atau salmonellosis per tahunnya, menurut data dari Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA).

2. Bagaimana telur bisa terkontaminasi Salmonella?

Makan Telur Setengah Matang, Apakah Sehat? Ini Penjelasannya!hearstapps.com

Menurut penjelasan laman Times of India, ada dua alasan kenapa Salmonella bisa mengontaminasi makanan favorit banyak orang tersebut. Pertama, kemungkinan besar induk ayam yang membawa telur terinfeksi bakteri itu. Kemungkinan kedua, telur dikeluarkan dari tubuh ayam dalam kondisi yang tak sehat. 

Masalahnya, bakteri Salmonella tidak dapat dideteksi dengan mata telanjang. Kita tak bisa membedakan mana telur yang terkontaminasi dan tidak. Bahkan, telur yang terlihat sempurna dari luar pun bisa saja mengandung bakteri itu di dalamnya. 

3. Seperti apa gejala yang ditimbulkan oleh infeksi Salmonella?

Makan Telur Setengah Matang, Apakah Sehat? Ini Penjelasannya!freepik.com/wayhomestudio

Kamu mungkin bertanya-tanya, sebenarnya seberbahaya apa infeksi bakteri tersebut? Ada beberapa gejala yang biasa ditimbulkannya, yaitu:

  • Demam tinggi;
  • Nyeri dan kram perut;
  • Diare hingga 72 jam setelah mengonsumsi telur yang terkontaminasi;

Mayoritas kasus salmonellosis menimbulkan gejala-gejala umum seperti di atas. Pasien biasanya harus mengonsumsi antibiotik dan biasanya akan sembuh setelah 7 hari. Akan tetapi, pada kasus yang buruk, bakteri ini dapat menyebabkan infeksi pada darah, tulang, urine, sendi, dan sistem saraf. Jika ini yang terjadi, pasien harus mendapatkan penanganan medis di rumah sakit. 

Selain itu, ada kelompok tertentu yang lebih rentan mengalami salmonellosis. Di antaranya adalah bayi hingga anak kecil, orang-orang lanjut usia, orang dengan gangguan sistem imun, serta ibu hamil. Kelompok tersebut juga rawan untuk mengalami gejala yang buruk atau bahkan kematian.

Baca Juga: Tips Memilih Camilan Sehat untuk Anak-anak, Harus Seimbang Gizinya

4. Memasak telur hingga matang adalah cara utama mengurangi risiko infeksi

Makan Telur Setengah Matang, Apakah Sehat? Ini Penjelasannya!southerncastiron.com

Cara terbaik yang bisa kita lakukan agar terhindar dari risiko salmonellosis adalah dengan memasak telur hingga benar-benar matang. Bagian putih dan kuningnya harus benar-benar kaku, tidak meleleh ke mana-mana. Ini tidak hanya berlaku untuk telur yang digoreng, tetapi juga telur yang direbus, scrambled, dan berbagai cara masak lainnya. 

Petunjuk dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) menyarankan agar kita memasak telur minimal pada suhu 160 derajat Celcius. Itu merupakan batas bawah temperatur yang bisa membunuh bakteri Salmonella

5. Cara lain yang bisa mengurangi risiko infeksi bakteri Salmonella

Makan Telur Setengah Matang, Apakah Sehat? Ini Penjelasannya!freepik.com/timolina

Selain memasak telur hingga matang, ada cara lain yang bisa kamu lakukan untuk mengurangi risiko infeksi salmonellosis. Berikut ini di antaranya:

  • Setelah dibeli, telur sebaiknya langsung dimasukkan ke dalam kulkas untuk mencegah perkembangbiakan Salmonella;
  • Sebaiknya tidak membiarkan telur berada di suhu ruangan lebih dari 2 jam;
  • Sebaiknya konsumsi telur dalam jangka waktu 3 minggu setelah pembelian;
  • Cuci tangan dan peralatan masak setelah melakukan kontak dengan telur yang masih bercangkang;
  • Belilah telur dari toko atau agen yang terpercaya.

6. Lalu bagaimana jika tetap ingin makan telur setengah matang

Makan Telur Setengah Matang, Apakah Sehat? Ini Penjelasannya!pexels.com/Pixabay

Penjelasan di atas mungkin membuat tim telur setengah matang sedih. Akan tetapi, ternyata masih ada jalan untuk menikmati hidangan tersebut tanpa khawatir ancaman bakteri Salmonella. Caranya adalah kamu hanya bisa menggunakan telur yang telah dipasteurisasi. 

Proses pasteurisasi dilakukan dengan cara memanaskan telur yang masih bercangkang hanya untuk membunuh bakteri tanpa memengaruhi isinya. Walaupun tergolong jarang, kamu bisa menemukannya di toko swalayan besar maupun marketplace

Mengonsumsi telur setengah matang memang tidak selalu membuatmu sakit. Akan tetapi, jika kamu ingin mengurangi risiko tersebut, sebaiknya pastikan agar telur benar-benar matang sempurna. Atau setidaknya, jangan terlalu sering mengonsumsinya.Terlebih lagi, jika kamu termasuk ke dalam golongan orang yang rentan terinfeksi bakteri Salmonella.

Baca Juga: 7 Manfaat Kesehatan Minyak Ikan yang Terbukti secara Ilmiah

Topik:

  • Izza Namira
  • Nurulia
  • Bayu Aditya Suryanto

Berita Terkini Lainnya