Cara Mendeteksi Kanker Serviks Melalui Darah Haid, Bisakah?

Cek faktanya, jangan self diagnosis

Cara mendeteksi kanker serviks melalui darah haid, apakah benar bisa? Selain menstruasi, pendarahan vagina memang bisa jadi tanda kondisi kesehatan tertentu. Namun, diagnosis dengan mengandalkan darah haid tidak sepenuhnya benar.

Kamu mungkin menemukan ketidaknormalan dalam sistem reproduksi apabila terjadi pendarahan disertai gejala tertentu. Gangguannya pun beragam, tapi belum tentu kanker serviks. Lantas, bagaimana cara mengetahui kondisi kesehatan secara valid?

Apa itu kanker serviks?

Kanker serviks berarti kanker yang tumbuh di bagian serviks perempuan. Servisk sendiri merupakan bagian tubuh yang menghubungkan mulut rahim dengan vagina. Sebelum kanker muncul di serviks, sel-sel serviks akan mengalami perubahan yang disebut displasia. Kondisi tersebut berarti sel-sel abnormal mulai muncul di jaringan serviks.

Menurut American Cancer Society, kanker serviks paling sering didiagnosis pada perempuan berusia 35- 44 tahun. Penyakit ini dikenal sebagai salah satu silent killer bagi perempuan karena seringkali tidak menampakkan gejala hingga tahap lebih parah. 

Baca Juga: Darah Haid Menggumpal Seperti Hati Ayam, Apakah Normal?

Cara mendeteksi kanker serviks melalui darah haid, bisakah?

Cara Mendeteksi Kanker Serviks Melalui Darah Haid, Bisakah?ilustrasi kanker serviks (freepik.com/freepik)

National Cancer Insitute menyebutkan bahwa gejala kanker serviks bisa beragam. Salah satunya ialah pendarahan abnormal. Alih-alih saat menstruasi, pendarahan terjadi setiap kali selesai melakukan hubungan seks. Beberapa perempuan juga mendapati darah mengalir setelah menopause atau mengalami menstruasi lebih berat dari biasanya.

Tanda lain yang dapat muncul yakni keputihan encer berbau busuk, bahkan berdarah. Ada hal tidak normal di dalam tubuh, seseorang yang mengalami kanker serviks dalam tahap awal dapat mengalami kesulitan dan rasa sakit saat buang air, maupun penetrasi. Selain itu, merasa sakit perut dan lelah berlebihan. 

Walau begitu, hal tersebut masih terlalu dini untuk dikatakan sebagai kanker serviks. Pasalnya, terdapat kondisi lain yang juga menunjukkan tanda serupa, seperti erosi serviks atau ektropion. Oleh karenanya, kurang tepat jika mengikuti cara mendeteksi kanker serviks melalui darah haid dan mengambil diagnosis terlalu dini hanya karena hal tersebut.  

Meski demikian, pendarahan tidak normal bisa jadi petunjuk bahwa terdapat hal tidak beres dalam tubuhmu. Untuk memastikan yang sebenarnya terjadi, kunjungi dokter dan ahli akan melakukan screening kesehatan.

Cara mendeteksi kanker serviks

Serangkaian tes diperlukan untuk mendeteksi apakah benar terdapat kanker serviks dalam tubuh. Tahap awal biasanya dimulai dengan melakukan tes HPV (Human Papillomavirus) atau pap smear untuk mendeteksi hal tidak normal. Namun, kedua tes ini hanya screening dan bukan diagnosis. 

Jika dari hasil tes tersebut dicurigai terdapat sel kanker, termasuk kanker serviks, dokter akan melakukan evaluasi lanjutan. Dilansir dari sumber yang sama, langkah observasi dapat berupa hal berikut:

  • Riwayat medis dan pemeriksaan medis. Termasuk menanyakan riwayat kanker dari keluarga. Selain itu, pemeriksaan getah bening mungkin dilakukan untuk mendeteksi kemungkinan kanker sudah menyebar
  • Kolposkopi. Tindakan ini dilakukan oleh dokter untuk melihat lebih jelas permukaan serviks. Dokter juga akan mengoleskan larutan asam asetat yang lemah untuk mendeteksi sel abnormal. Jika ditemukan, maka dokter akan mengambil sepotong jaringan sampel untuk pengujian biopsi
  • Biopsi. Tindakan ini berarti mengambil dan menguji sampel serviks di laboratorium untuk mendeteksi pra kanker atau kanker serviks.

Terdapat beberapa jenis biopsi yang dilakukan, yakni biopsi kolposkopi, kuretase endoserviks, dan biopsi kerucut. Ketiganya mengambil sampel serviks dalam bentuk berbeda. Apabila memungkinkan, tindakan biopsi juga bisa dilakukan untuk menghilangkan semua jaringan abnormal.

Namun, jika kanker serviks ternyata sudah mencapai tingkat lebih parah atau diduga menyebar, terdapat pemeriksaan lanjutan. Termasuk pencitraan dengan rontgen dada, CT scan, pencitraan resonansi magnetik (MRI), pemindaian PET, hingga urografi intravena. 

Cara mendeteksi kanker serviks melalui darah haid tidak dapat memberikan diagnosis yang valid. Daripada menduga-duga, lebih baik segera ke dokter apabila mengalami pendarahan tidak normal, ya!

Baca Juga: Cara Membedakan Darah Haid dan Darah Kista, Amati Gejalanya 

Topik:

  • Laili Zain
  • Lea Lyliana

Berita Terkini Lainnya