4 Cara Mengatasi Darah Haid yang Keluar Terlalu Banyak

Alternatif untuk mengatasi menorrhagia

Sebagian perempuan mengalami hari-hari periode menstruasi yang berat. Tidak sedikit yang kerap mendapatkan pendarahan hebat alias menorrhagia. Hal tersebut bukan keadaan yang mudah, lho. Beberapa perempuan bahkan kesulitan beraktivitas karena kondisi tersebut. 

Jika kamu termasuk di antaranya cara mengatasi darah haid yang keluar terlalu banyak berikut mungkin bisa membantu. Opsinya beragam, mulai perawatan rumahan hingga terapi dokter. 

Menorrhagia atau pendarahan berat saat menstruasi

Secara medis, volume darah berat selama masa menstruasi disebut sebagai menorrhagia. Dikatakan demikian apabila perempuan mengalami haid lebih dari 7 hari atau ketika kamu harus mengganti pembalut setiap beberapa jam sekali dengan durasi cukup singkat. Hal ini dilakukan karena aliran darah yang keluar lebih banyak dari biasanya. 

Kondisi ini sangat berpotensi menimbulkan rasa tidak nyaman dalam menjalankan aktivitas sehari-hari. Cleveland Clinic menyebutkan, kondisi ini sering terjadi dan memengaruhi sekitar 27-54 persen orang yang mengalami menstruasi.

Gejala lain dari menorrhagia yang terukur termasuk kehilangan lebih dari 80 mililiter darah selama menstruasi. Padahal normalnya perempuan hanya mengeluarkan 35-40 mililiter darah saat haid. Pendarahan ini juga kerap disertai nyeri pada bagian perut, muncul gumpalan darah di pembalut dengan ukuran cukup besar, hingga memicu anemia atau kekurangan darah. 

Lantas, apa pemicu pendarahan berat saat menstruasi? Kemungkinan terbesar seseorang mengalami menorrhagia adalah faktor hormonal dan tingkat stres. Meski demikian, tidak menutup kemungkinan hal tersebut terjadi karena pemicu lainnya, misalnya gaya hidup atau kondisi medis tertentu.

Cara mengatasi darah haid yang keluar terlalu banyak

4 Cara Mengatasi Darah Haid yang Keluar Terlalu Banyakilustrasi menstruasi (unsplash.com/Erol Ahmed)

Healthline menjelaskan beberapa opsi untuk meredakan gejala menorrhagia dan mengembalikan siklus menstruasi. Cara mengatasi darah haid yang keluar terlalu banyak umumnya pun dilakukan bertahap, mulai dari home remedies hingga tindakan medis. Kamu bisa mencobanya satu per satu atau mempertimbangkan pengobatan medis dengan mengunjungi dokter.

1. Dengan perawatan rumahan

Langkah pertama yang bisa kamu lakukan sebagai upaya mengatasi darah menstruasi berlebih adalah dengan memperhatikan asupan harian. Terlebih, beberapa makanan dan minuman bisa jadi berdampak pada siklus menstruasi. Untuk itu, kamu perlu menyeimbangkannya.

  • Hidrasi yang cukup. Kehilangan banyak darah selama menstruasi dapat memicu volume terlalu rendah. Jika mengalaminya, pastikan untuk meminum 4-6 gelas air sehari. Jika perlu, minum larutan elektrolit juga.
  • Konsumsi makanan kaya vitamin C. Vitamin ini membantu tubuh dalam menyerap zat besi dari makanan yang dikonsumsi. Dengan begitu, kamu akan terhindar dari anemia. Contoh makanan yang kaya vitamin C yakni paprika merah dan hijau, buah kiwi, stroberi, serta jus tomat.
  • Konsumsi asupan zat besi. Pendarahan menyebabkan tubuh kehilangan banyak zat besi yang berperan untuk memproduksi hemoglobin. Molekul tersebut diperlukan untuk mengangkut oksigen. Oleh karenanya, konsumsi makanan kaya zat besi seperti daging tanpa lemak, tiram, kacang polong, tahu, dapat mengurangi risiko anemia.
  • Konsumsi suplemen kesehatan. Selain makanan, vitamin C dan zat besi bisa kamu dapatkan dari suplemen. Keduanya penting untuk memastikan tubuh terhindar dari anemia.

Baca Juga: 5 Ciri-Ciri Darah Haid yang Tidak Normal, Perlu Diwaspadai!

2. Dengan obat OTC

4 Cara Mengatasi Darah Haid yang Keluar Terlalu Banyakilustrasi minum obat (pexels.com/MART Productions)

Menorrhagia dapat menyebabkan rasa nyeri yang tidak tertahankan. Obat over the counter alias obat bebas yang dijual di apotek bisa membantu mengurangi sensasi tidak nyaman. Meski begitu, cara mengatasi darah haid yang keluar terlalu banyak ini tidak sepenuhnya dapat meringankan pendarahan.

Beberapa obat yang bisa kamu konsumsi termasuk obat NSAID (Nonsteroidal Anti-inflammatory Drugs) atau antiinflamasi. Pilihannya termasuk aspirin, Advil, Motrin, atau merek lain yang sejenis. 

Obat-obatan tersebut dapat menyebabkan interaksi ketika dikonsumsi dengan obat lain. Tanyakan terlebih dahulu pada dokter atau apoteker guna mencegah risiko efek samping jangka panjang serius. 

3. Dengan obat resep

Konsultasi ke dokter merupakan salah satu cara mengatasi menorrhagia paling tepat. Ahli medis akan memberikan resep obat sesuai kondisimu. Beberapa rekomendasi pengobatan yang dapat diberikan dokter yakni:

  • Metode pengendalian kelahiran. Pil KB, IUD, suntik KB, dan sebagainya mengandung hormon yang dapat memengaruhi siklus menstruasi. Pemberian alat kontrasepsi ini bisa diberikan guna mengontrol pendarahan yang berlebih selama haid berlangsung
  • Asam traneksamat (Lysteda). Ini merupakan obat antifibrinolitik. Obat ini berfungsi mencegah pendarahan dengan mencegah tubuh memecah gumpalan
  • Norethindon (Aygestin). Pil ini mengandung hormon progestin yang diberikan  beberapa hari saat siklus menstruasi terjadi. Obat ini membantu mengontrol hormon dan memberikan efek yang sama dengan kontrasepsi hormonal
  • Gonadotropin-releasing hormone (GnRH) agonists. Obat ini diberikan kepada perempuan yang mengalami pendarahan berlebih akibat endometriosis dan fibroid rahim. GnRH agonists berbentuk injeksi atau semprotan hidung yang tidak boleh digunakan lebih dari 3-6 bulan.

4. Dengan tindakan medis

4 Cara Mengatasi Darah Haid yang Keluar Terlalu Banyakilustrasi konsultasi dokter (freepik.com/gpointstudio)

Dokter mungkin mengambil langkah tindakan medis sebagai cara mengatasi darah haid yang keluar terlalu banyak. Sebelum merekomendasikan prosedur tertentu, dokter akan mempertimbangkan seberapa parah gejalanya, mencari penyebab atau pemicu, serta menanyakan rencana kehamilan.

Beberapa opsi tindakan medis yang dapat dilakukan ialah sebagai berikut:

  • USG terfokus. Tindakan ini membantu mengurangi pendarahan yang disebabkan oleh fibroid dengan menggunakan gelombang USG untuk mengurangi ukurannya
  • Uterine artery embolization. Langkah ini juga dilakukan untuk mengurangi pendarahan akibat fibroid. Dokter akan memasukkan kateter melalui arteri di paha. Selanjutnya, manik-manik kecil akan disuntikkan ke pembuluh darah dan menyebabkan penyusutan fibroid
  • Miomektomi. Prosedur ini bertujuan menghilangkan fibroid dengan tetap membiarkan rahim utuh. Tindakannya dilakukan melalui vagina atau membuat sayatan di perut. Pilihan tindakan disesuaikan dengan kondisi fibroid seseorang
  • Ablasi endometrium. Opsi ini dilakukan untuk menghilangkan sebagian besar lapisan rahim dengan energi laser, panas, atau frekuensi radio. Dengan demikian, volume menstruasi dapat berkurang. Catatan: tindakan ini menyebabkan seseorang tidak dapat hamil
  • Reseksi endometrium. Mirip dengan tindakan sebelumnya, prosedur ini bertujuan mengangkat seluruh lapisan rahim dengan loop kawat. Efek sampingnya pun sama dengan ablasi endometrium
  • Histerektomi. Prosedur ini berarti mengangkat seluruh rahim sehingga menyembuhkan pendarahan hebat, tetapi menyebabkan seseorang tidak lagi bisa hamil.

Efek dari cara mengatasi darah haid yang keluar terlalu banyak di atas bisa berbeda pada masing-masing individu. Ada baiknya mengonsultasikannya dengan ahli medis untuk mendapatkan perawatan jika diperlukan, ya.

Baca Juga: Cara Membedakan Darah Haid dan Darah Kista, Amati Gejalanya 

Topik:

  • Laili Zain
  • Lea Lyliana

Berita Terkini Lainnya