7 Cara Menghadapi Suami yang Lagi Puber Kedua, Tetap Mesra!

Puber kedua bukan hal menyeramkan, kok

Pernah mendengar istilah puber kedua? Fase kehidupan ini dapat terjadi pada siapa saja, termasuk para suami. Perubahan fisik dan psikis pasca pubertas dapat menimbulkan reaksi berbeda, termasuk meningkatnya antusiasme secara seksual maupun non-seksual.

Lantas, bagaimana cara menghadapi suami yang lagi puber kedua? Tidak perlu khawatir, coba beberapa hal berikut saja.

Puber kedua pada laki-laki

Puber kedua merupakan sebutan untuk cara tubuh yang berubah pada usia dewasa, melansir Healthline. Sejatinya, puber kedua bukanlah istilah medis. Oleh karena itu, tidak ada acuan usia yang pasti terkait hal ini.

Salah satu penyebab perubahan pada laki-laki adalah berkurangnya kadar hormon testosteron. Therapeutic Advances in Urology mencatat, kadar testosteron yang menurun seiring bertambahnya usia bisa mencapai 0,4-2 persen per tahunnya, khususnya setelah memasuki usia 30 tahun. 

Tanda pubertas kedua bisa berbeda pada tiap fase usia. Misalnya, di usia 30-an, tanda-tandanya dapat meliputi penurunan massa otot dan kulit serta rambut beruban. Sementara itu, saat memasuki usia 40-an, seseorang bisa mengalami pertumbuhan prostat yang menyebabkan sulit buang air hingga kelemahan otot.

Cara menghadapi suami yang lagi puber kedua

Adanya perubahan-perubahan dalam diri seseorang mungkin menimbulkan kekhawatiran. Bukan hanya pada diri sang suami, tetapi juga bagi pasangannya.

Fase ini normal terjadi, kok. Nah, untuk melewati pubertas kedua suami dengan baik, coba terapkan beberapa cara berikut.

1. Ajak suami menerapkan gaya hidup sehat

7 Cara Menghadapi Suami yang Lagi Puber Kedua, Tetap Mesra!ilustrasi pasangan yoga (pexels.com/Mikhail Nilov)

Tidak ada kata terlambat untuk memulai kehidupan yang lebih sehat. Kamu bisa melakukan cara ini dengan mulai memperhatikan makanan yang dikonsumsi, mengurangi gula, mengagendakan olahraga rutin, dan lain sebagainya.

Tindakan ini penting untuk menjaga kesehatan secara fisik maupun mental. Pasalnya, tubuh yang bugar dapat meningkatkan mood sekaligus menghindarkan diri dari masalah kesehatan.

2. Jaga komunikasi tetap intens

Bertahun-tahun bersama iidak lantas menjadi alasan untuk mewajarkan kurangnya intensitas komunikasi. Terlebih saat menghadapi fase pubertas kedua.

Suami mungkin merasa ingin didengarkan, dimanjakan, dan melakukan banyak hal bersama pasangan. Oleh sebab itu, luangkan waktu sejenak untuk sekadar ngopi, duduk bersama di sore hari, atau ngoborol sebelum tidur. Menjaga intimasi bisa sesederhana dengan bercerita aktivitas sehari-hari pada pasangan, lho!

3. Melakukan hobi bersama

7 Cara Menghadapi Suami yang Lagi Puber Kedua, Tetap Mesra!ilustrasi pasangan (pexels.com/Gary Barnes)

Punya hobi yang sama dengan suami? Manfaatkan sebagai aktivitas menyenangkan, yuk! Sekadar menanam tanaman di kebun belakang rumah, menggambar, atau melakukan hal-hal sederhana lainnya bisa bermakna untuk pasangan.

Jangan khawatir jika hobimu berbeda dengan suami. Kamu tetap bisa melakukannya berdua di tempat yang bersamaan atau saling menemani secara bergantian.

Baca Juga: 5 Fakta Andropause, Penuaan Pria Serupa Menopause pada Perempuan

4. Seks rutin

Muda ataupun tua, seks jadi aktivitas yang tidak bisa dilewatkan. Memenuhi kebutuhan biologis ini bisa jadi salah satu langkah untuk menyeimbangkan emosional suami.

Cara menghadapi suami yang lagi puber kedua ini mungkin terdengar klise. Namun, melakukan eksplorasi seks yang berbeda dari biasanya bisa membantu suami menikmati perubahan yang sedang terjadi dalam dirinya.

5. Mencoba hal baru

7 Cara Menghadapi Suami yang Lagi Puber Kedua, Tetap Mesra!ilustrasi pasangan (pexels.com/cottonbro studio)

Puber kedua mungkin ditandai dengan meningkatnya antusiasme terhadap suatu hal. Dengan begitu, seseorang bisa sangat penasaran mencoba hal baru.

Alih-alih membiarkan suami mengeksplorenya sendiri, tidak ada salahnya jika kamu ikut terlibat atau sekadar menemani. Tanyakan tentang aktivitas yang mungkin ingin ia coba, ya. Apalagi mencoba suatu hal untuk pertama kali dapat melepaskan adrenalin dan mengalihkan stres, lho!

6. Terapi dan konsultasi

Perubahan selama pubertas kedua dapat menimbulkan efek yang kurang menyenangkan. Pada usia lanjut, fase ini bisa ditandai dengan menurunnya kemampuan seksual atau hal lainnya. Fluktuasi mood parah juga dapat memperkeruh keadaan.

Untuk menangani hal tersebut, tidak ada salahnya berkonsultasi kepada ahlinya. Ajak pasangan untuk bertemu terapis atau konselor guna menemukan jalan tengah terbaik.

7. Kurangi stres

7 Cara Menghadapi Suami yang Lagi Puber Kedua, Tetap Mesra!ilustrasi pasangan (pexels.com/Gustavo Fring)

Jangan salah, pubertas kedua juga bisa menimbulkan kebingungan bagi yang sedang mengalaminya. Akibatnya, seseorang mungkin menunjukkan sikap labil dan lebih sensitif. 

Ketidakpastian ini dapat memicu stres. Namun, sebaiknya hadapi puber kedua pasangan dengan jauh lebih cool down agar tidak membebani diri sendiri. 

Sama seperti istilahnya, tidak ada aturan baku terkait cara menghadapi suami yang lagi puber kedua. Tetap mendampingi pasangan di segala keadaan dapat membantunya melewati fase puber kedua dengan lebih baik.

Baca Juga: Seks Saat Menopause: Fakta dan Cara agar Tetap Nyaman

Topik:

  • Laili Zain
  • Lea Lyliana

Berita Terkini Lainnya