7 Penyebab Darah Haid Sedikit dan Hanya 2 Hari

Padahal periode sebelumnya normal

Darah haid sedikit dan hanya 2 hari tentu membuat perasaan kurang nyaman. Jika dibandingkan periode menstruasi normal, ini tampak terlalu pendek. Lantas, apakah kondisi ini normal serta adakah hal medis tertentu yang mendasari?

Untuk mengetahui jawabannya, kamu perlu mengamati gejala lain yang mungkin muncul. Selain itu, perhatikan pula penanggalan siklus menstruasi dan kapan terakhir haid. 

Darah haid sedikit dan hanya 2 hari

Setiap perempuan memiliki durasi menstruasi yang bervariasi. Ada yang pendek, ada juga yang panjang. Mencatat kapan terakhir menstruasi secara rutin, dapat membantumu mengetahui perkiraan haid selanjutnya datang.

Kebanyakan siklus menstruasi berlangsung sekitar 28 hari. Namun, beberapa perempuan mungkin mengalami siklus lebih pendek, seperti 21 hari atau lebih panjang hingga 35 hari. Begitu pula durasi periode menstruasi.

Umumnya, perempuan mengalami pendarahan haid sekitar 3-5 hari. Sementara itu, menstruasi yang berlangsung 2-7 hari juga dikategorikan sebagai hal normal, melansir Healthline.

Namun, lain halnya jika periode mendadak berubah lebih pendek. Misalnya, biasanya menstruasimu 5 hari, lalu tiba-tiba jadi 2 hari saja. Berikut ini kemungkinan penyebabnya.

1. Hamil

7 Penyebab Darah Haid Sedikit dan Hanya 2 Hariilustrasi testpack (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Coba cek, apakah kamu pernah melakukan hubungan seks tanpa menggunakan pelindung? Jika iya, maka kehamilan bisa jadi jawaban dari pendarahan singkat yang kamu alami. Ini merupakan implantation bleeding alias pendarahan yang terjadi akibat proses implantasi sel telur ke rahim.

Karakteristik pendarahan ini biasanya berlangsung sekitar 24-48 jam. Darah yang keluar pun cenderung ringan dan berwarna merah terang hingga kecokelatan. Pendarahan implantasi mungkin terjadi pada hari ke-10 sampai 14 setelah pembuahan terjadi.

Namun, tidak semua perempuan mengalaminya. American College of Obstetricians and Gynecologists menyebutkan, pendarahan ini hanya muncul sekitar 15-25 persen dari seluruh kehamilan.

2. Kehamilan ektopik

Kehamilan ektopik terjadi ketika telur yang sudah dibuahi menempel di tempat yang tidak seharusnya. Alih-alih di rahim, sel telur justru melekat di tuba falopi, ovarium, atau serviks. Ini juga disebut sebagai kehamilan tubal.

Salah satu tanda utama kehamilan ektopik adalah adanya pendarahan disertai rasa nyeri. Ketika telur tumbuh di tuba falopi, misalnya, ini dapat menyebabkan ruptur dan memicu pendarahan di dalam abdomen.

Apabila mengalami hal ini, sebaiknya segera dapatkan bantuan medis.

  • Nyeri di bagian perut, biasanya parah di satu sisi
  • Pusing bahkan pingsan
  • Pendarahan tidak normal di luar waktu menstruasi 
  • Tekanan pada rektal

3. Keguguran

Pendarahan akibat keguguran mungkin disalahartikan sebagai darah haid sedikit dan hanya 2 hari. Banyak perempuan menganggapnya sebagai menstruasi karena tidak sadar sedang hamil.

Keguguran dapat menyebabkan keluarnya darah, dari yang mulanya hanya bercak hingga volume lebih tinggi. Dilansir Medical News Today, seseorang yang mengalami keguguran juga dapat diikuti dengan nyeri abdomal dan discharge lembut, serupa tisu.

Gejala lainnya termasuk kontraksi yang menyakitkan setiap 5-20 menit. Di samping itu, kamu juga akan mendapati cairan berwarna pinkish selama pendarahan.

Baca Juga: Darah Haid Menggumpal Seperti Hati Ayam, Apakah Normal?

4. Perimenopause

7 Penyebab Darah Haid Sedikit dan Hanya 2 Hariilustrasi perimenopause (unsplash.com/Julia Caesar)

Memasuki usia tua, perempuan umumnya akan mengalami menopause. Sebelum menstruasi benar-benar berhenti, seseorang akan memasuki masa transisi yang disebut sebagai perimenopause. Dilansir sumber yang sama, fase ini bisa dimulai pada usia 30-40 tahun.

Selama masa perimenopause, ovarium akan memproduksi jumlah hormon estrogen yang bervariasi. Alhasil, siklus menstruasi ikut berubah, bisa membuatnya lebih panjang atau sebaliknya. Fluktuasi hormon ini juga memengaruhi volume darah, bisa lebih banyak atau sedikit, bahkan berhenti sama sekali.

Gejala perimenopause lainnya termasuk mengalami hot flashes, kesulitan tidur saat malam hari. Perhatikan juga jika berkeringat pada malam hari dan vagina kering. Seluruhnya dapat menandakan perimenopause tiba.

5. Kontrasepsi dan obat-obatan

Sebagian besar alat kontrasepsi bekerja dengan mengandalkan hormon buatan. Sebut saja suntik KB, pil KB, hingga IUD. Adanya tambahan hormon tersebut membuat lapisan rahim menipis sehingga menyebabkan periode menstruasi berlangsung lebih pendek.

Cleveland Clinic menyebutkan, perempuan yang mengonsumsi pil dengan hormon progestin mungkin mengalami pendarahan di antara periode menstruasinya. Hal ini mungkin disalahartikan sebagai haid.

Di sisi lain, konsumsi obat tertentu juga dapat memicu pendarahan ringan di luar masa menstruasi. Misalnya, obat pengencer darah, antipsychotic atau antidepresan, streoids, herbal (seperti gingseng), hingga tamoxifen atau obat untuk perawatan beberapa jenis kanker payudara.

6. Gaya hidup

7 Penyebab Darah Haid Sedikit dan Hanya 2 Hariilustrasi merokok dan minum minuman beralkohol (pexels.com/Maria Orlova)

Darah haid sedikit dan hanya 2 hari tidak selalu karena masalah kesehatan. Bisa jadi, penyebabnya adalah adalah gaya hidup. Termasuk pola makan, pola pikir, dan aktivitas sehari-hari.

Diet yang tidak seimbang mungkin menyebabkan tubuh mengalami ketimpangan gizi. Di samping itu, stres dan olahraga berat juga dapat memengaruhi produksi hormon yang menyebabkan menstruasi jadi tidak normal.

Jika penyebabnya benar karena faktor gaya hidup, umumnya masalah tersebut bisa segera membaik. Namun, kamu tetap perlu memerhatikan konsumsi, tingkat stres, hingga kontrol aktivitas fisik untuk mengembalikan volume dan periode menstruasi.   

7. Masalah kesehatan

Gangguan tiroid, PCOS, PID atau Pelvic Inflammatory Disease, cervical stenosis, bahkan anemia dapat menyebabkan pendarahan tidak wajar. Termasuk menjadikan menstruasi menjadi lebih pendek dengan volume sedikit.

Pada gangguan tiroid, misalnya. Tubuh tidak dapat memproduksi jumlah hormon yang cukup. Sementara, pada PCOS  tubuh memproduksi hormon androgen lebih banyak. Ketidakseimbangan hormon ini memicu menstruasi lebih singkat dengan intensitas rendah.

Sebagian besar kondisi kesehatan ini dapat memengaruhi fertilitas. Ada baiknya segera mengonsultasikannya dengan dokter apabila kamu mengalami volume dan durasi menstruasi tidak wajar dalam waktu lama.

Kecuali memang sedari awal sudah demikian, ada baiknya untuk berkonsultasi kepada dokter terkait kondisimu. Beritahukan bahwa darah haid sedikit dan hanya 2 hari selama sesi konsultasi. Dokter akan melakukan asesmen dan menentukan apakah hal tersebut normal atau perlu pengobatan.

Baca Juga: Cara Membedakan Darah Haid dan Darah Kista, Amati Gejalanya 

Topik:

  • Laili Zain Damaika
  • Lea Lyliana
  • Delvia Y Oktaviani

Berita Terkini Lainnya