Perbedaan Nyeri Payudara Haid dan Hamil, Kenali Tandanya

Penting diketahui perempuan

Perempuan sangat sering mengalami nyeri payudara. Gejala ini biasa muncul saat menjelang haid alias pre menstrual syndrome. Namun, PMS bukan satu-satunya alasan rasa kurang nyaman di payudara ini muncul, lho. Rasa nyeri juga bisa menjadi gejala awal kehamilan.

Lantas, bagaimana perbedaan nyeri payudara haid dan hamil? Kamu mungkin perlu memperhatikan juga gejala yang menyertai. Berikut uraian lebih lengkapnya, ya.

Apa perbedaan nyeri payudara haid dan hamil?

Nyeri payudara terjadi pada sekitar dua pertiga perempuan dalam masa reproduksi aktif. Rasa tidak nyaman yang juga disebut mastalgia ini, jamak menjadi keluhan perempuan usia 15-40 tahun.

Salah satu faktor yang berkaitan dengan nyeri di payudara adalah perubahan hormon. Estrogen dan progesteron memegang peranan penting yang dapat memicu payudara bengkak, kental, hingga nyeri.

Makanya, tidak heran jika gangguan pada payudara sering dirasakan ketika mendekati menstruasi. Selain itu, mastalgia juga bisa jadi tanda awal kehamilan. Bisa sangat mirip, bagaimana membedakan keduanya?

Payudara nyeri akibat PMS

Perbedaan Nyeri Payudara Haid dan Hamil, Kenali Tandanyailustrasi payudara (pexels.com/Cottonbro)

Sakit pada payudara saat mendekati siklus menstruasi juga disebut sebagai cyclical breast pain. Kondisi ini berkaitan erat dengan perubahan hormon yang terjadi ketika mendekati masa haid.

American Academy of Family Physicians menyebutkan bahwa hormon estrogen dan progesteron meningkat menjelang datang bulan. Akhirnya, hal tersebut menyebabkan rasa sakit bahkan pembengkakan kelenjar getah bening. 

Tanda-tanda nyeri payudara akibat PMS biasanya terjadi pada minggu kedua siklus reproduksi atau sekitar hari ke-14 hingga 28. Namun, rasa tidak nyaman akan berangsur membaik setelah menstruasi. Nah, hal ini merupakan perbedaan nyeri payudara haid dan hamil yang paling bisa terlihat.

Pada fase ini, kamu mungkin merasakan payudara menjadi lebih 'penuh', kencang, dan lembut. Puncaknya bisa terjadi tepat sebelum hari datang bulan. Kamu pun berpotensi mengalami sensasi berat di sekitar dada.

Jika kamu bertanya-tanya payudara sakit 3 hari sebelum haid apakah hamil, maka jawabannya mungkin pre menstrual syndrome alias PMS. Coba cek kembali jadwal menstruasimu, ya!

Baca Juga: Ini Ukuran Payudara Perempuan dan Ukuran Penis Laki-Laki di Dunia

Cara mengatasi payudara nyeri menjelang haid

Bagi sebagian perempuan, nyeri payudara menjelang haid sebagai tanda PMS bisa sangat mengganggu. Di tingkat parah, kamu bisa mengurangi rasa tidak nyaman dengan meminum obat pereda nyeri. 

Pastikan memilih obat over the counter alias yang bisa dibeli tanpa resep, ya. Biasanya NSAID ini berbentuk ibuprofen atau natrium naproksen. 

Ketika rasa sakit sudah semakin tidak wajar, kamu perlu berkonsultasi dengan dokter. Pemberian diuretik dapat terjadi guna mengurangi pembengkakan, nyeri tekan, dan retensi air. Namun, pengobatan ini juga berisiko dehidrasi.

Di samping itu, kontrol kelahiran hormonal, seperti pil KB, bisa saja direkomendasikan dokter. Sebab, obat ini dapat menenangkan payudara yang kurang nyaman menjelang haid. Namun, tanyakan kepada dokter terlebih dahulu.

Perubahan gaya hidup pun memengaruhi nyeri payudara saat PMS. Jika demikian, cobalah perbanyak konsumsi makanan tinggi vitamin, menu makanan sehat, menghindari alkohol dan rokok, serta mengenakan bra yang sesuai bentuk tubuh. Tak lupa, cobalah pula untuk berolahraga.

Payudara nyeri tanda kehamilan

Perbedaan Nyeri Payudara Haid dan Hamil, Kenali Tandanyailustrasi payudara (pexels.com/ArtPhotostudio)

Saat masa awal kehamilan, individu mungkin merasa rancu dengan nyeri payudara. Sebab, tanda-tandanya tidak jauh berbeda dengan PMS. Kamu juga akan merasakan payudara tumpul, bengkak, dan terasa berat. Selain itu, area dada bisa sangat sensitif, bahkan dengan usapan halus. 

Kapan payudara mulai terasa nyeri saat hamil? Dibanding PMS, nyeri payudara sebagai tanda kehamilan bersifat lebih lama. Dilansir Healthline, gejala ini dapat muncul sekitar 1-2 minggu setelah pembuahan. Kondisi nyeri bisa terjadi hingga trimester pertama kehamilan berakhir. 

Ini terjadi karena saat mengalami kehamilan, tubuh dengan segera mempersiapkan diri memproduksi asi. Hal tersebut dipicu adanya produksi hormon-hormon yang meningkatkan aliran darah ke payudara. Sayangnya, proses ini juga dapat menyebabkan payudara terasa gatal. 

Tanda-tanda perubahan payudara saat hamil

Rasa nyeri bukan satu-satunya tanda kehamilan. Kamu pun bisa melihatnya melalui warna areola atau sekitar puting. Karena pembuluh darah biru memompa lebih banyak darah ke payudara, kamu mungkin akan mendapati areola menjadi lebih gelap di minggu ke 13-26. Selanjutnya akan terus menggelap hingga kelahiran.

Masih di sekitar areola akan muncul benjolan kecil-kecil bernama tuberkel montgomery. Hal tersebut normal, sebab benjolan tersebut berperan menghasilkan minyak untuk melumasi payudara. Dengan begitu, menyusui menjadi lebih nyaman untuk ibu dan bayi.

Memasuki trimester kedua dan ketiga, nyeri payudara bisa disertai ‘kebocoran’. Payudara akan mulai mengeluarkan cairan kekuningan bernama kolostrum. Kondisi ini wajar selama tidak berwarna gelap. 

Kolostrum sendiri bermanfaat sebagai nutrisi tambahan untuk menambah kekebalan tubuh si kecil nantinya. Meski demikian, ‘kebocoran’ bisa sedikit mengganggu karena dapat terjadi kapan saja.

Begitu trimester ketiga atau mendekati kelahiran, payudara berpotensi tumbuh menjadi lebih besar dan berat dari sebelumnya. Potensi keluarnya kolostrum pun menjadi lebih intens. Selain itu, besar kemungkinan muncul garis-garis merah yang dikenal sebagai stretch mark.

Perbedaan nyeri payudara haid dan hamil bisa terasa sangat samar. Maka dari itu, kamu perlu memperhatikan juga tanda lainnya, terutama jadwal datangnya menstruasi.

Baca Juga: 7 Cara Membedakan PMS dan Hamil, Ketahui Gejala dan Cirinya

Topik:

  • Laili Zain Damaika
  • Lea Lyliana
  • Bayu Aditya Suryanto
  • Delvia Y Oktaviani

Berita Terkini Lainnya