Cegah Tulang Keropos, Inilah 5 Makanan yang Perlu Kamu Hindari
ilustrasi patah tulang (unsplash.com/Harlie Raethel)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tulang keropos atau istilah medisnya adalah osteoporosis adalah kondisi berkurangnya kepadatan tulang. Hal ini menyebabkan penderitanya rentan mengalami patah tulang meski hanya cedera ringan, postur tubuh membungkuk, hingga penyusutan tinggi badan.
Osteoporosis bisa terjadi pada siapa saja, termasuk anak-anak. Akan tetapi, umumnya osteoporosis lebih banyak dialami oleh perempuan yang memasuki masa menopause akibat berkurangnya hormon estrogen yang berfungsi untuk menjaga kepadatan tulang.
Untuk mencegah osteoporosis, selain mengonsumsi asupan tinggi kalsium dan vitamin D, ada beberapa makanan dan minuman yang perlu dikurangi atau dibatasi konsumsi karena dapat berpengaruh buruk bagi kesehatan tulang. Apa saja? Ulasannya ada di bawah ini.
1. Makanan asin
pexels.com/@pixabayPenggemar makanan asin dan gurih harus lebih waspada, nih. Melansir Everyday Health, menurut Felicia Cosman, MD, ahli endokrinologi sekaligus profesor kedokteran klinis di Universitas Columbia, Amerika Serikat (AS), semakin asin makanan yang kamu konsumsi, semakin banyak kalsium yang hilang dari tubuhmu.
“Garam diketahui dapat menyebabkan ekskresi (pengeluaran) kalsium berlebih melalui ginjal,” ujarnya.
Dampak buruk asupan garam berlebih terhadap tulang sudah diteliti dan hasilnya dimuat dalam Asia Pacific Journal of Clinical Nutrition tahun 2016. Penelitian tersebut menemukan bahwa laki-laki di Tiongkok yang lebih banyak makan makanan asin cenderung mengalami osteoporosis, tulang mereka jadi keropos.
Ada pula penelitian yang terbit di jurnal Osteoporosis International tahun 2017 yang menunjukkan hasil serupa. Konsumsi garam tinggi berisiko menyebabkan massa tulang yang rendah pada perempuan pascamenopause.
Untuk mencegahnya, yuk, mulai kurangi dan batasi asupan garam. Anjuran konsumsi garam harian menurut Kementerian Kesehatan RI adalah 2.000 mg natrium atau setara dengan 1 sendok teh garam per orang per hari, atau 5 gram per orang per hari.
2. Minuman bersoda
pexels.com/@karolina-grabowskaFelicia juga memperingatkan bahaya akan minuman bersoda. Menurutnya, minum sebanyak 7 atau lebih minuman bersoda selama seminggu dapat mengurangi kepadatan mineral tulang dan meningkatkan risiko patah tulang.
“Mekanismenya tidak sepenuhnya dimengerti, tetapi tidak ada (satu pun) minuman soda yang baik bagi kesehatan secara umum,” jelasnya.
Sebuah penelitian dalam The American Journal of Clinical Nutrition mempelajari hubungan minuman bersoda terhadap risiko patah tulang pada perempuan pascamenopause. Hasilnya, semakin banyak minuman soda yang dikonsumsi, semakin besar risiko mereka mengalami patah tulang pinggang.
Baca Juga: 7 Cara Sederhana Menjaga Tulang Belakang Tetap Sehat, Segera Lakukan!
3. Kafein
Editor’s picks
pexels.com/@nurseryartMinum kopi atau teh sudah menjadi kebiasaan banyak orang. Namun, hindari mengonsumsinya berlebihan. Berdasarkan penelitian yang terbit dalam jurnal BMC Musculoskeletal Disorders, asupan kafein berhubungan erat dengan kondisi rendahnya kepadatan tulang yang dialami para wanita pramenopause.
Dikatakan bahwa kafein dapat menghilangkan kalsium dari tulang dan melemahkan kekuatannya. Sekitar 6 mg kalsium hilang setiap kali kamu minum 100 mg kafein.
Kondisi tersebut diperburuk jika mengonsumsi kafein bersama gula. Sebuah penelitian yang dimuat dalam European Journal of Clinical Nutrition membuktikan, konsumsi minuman berkafein bersama makanan manis memiliki efek negatif yang sangat besar terhadap kepadatan mineral tulang pada wanita pascamenopause.
Oleh sebab itu, pilihlah kopi atau teh decaf, serta batasi konsumsi makanan atau minuman manis karena lama-lama bisa menggerus kepadatan tulangmu.
4. Daging merah
pixabay.com/tomwiedenDaging merah adalah salah satu sumber protein hewani yang diperlukan tubuh. Namun, konsumsinya tetap harus dibatasi, apalagi bila kamu sudah punya masalah tulang. Protein hewani dikatakan dapat menghilangkah kalsium dari tulang.
“Jadi, jika kamu mengalami osteopenia atau osteoporosis, kamu harus membatasi daging merah jadi 2 kali dalam seminggu dan dalam porsi kecil, 4-6 ons,” ujar Dina Khader, RD, CDN, seorang konsultan nutrisi integratif asal AS kepada Everyday Health.
Lewat penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Advances in Nutrition, diketahui bahwa dengan mengurangi porsi daging merah dan daging olahan, minuman bersoda, gorengan, makanan manis, serta biji-bijian olahan (beras putih, tepung terigu) akan berdampak baik bagi kesehatan tulang.
Sebaliknya, kamu disarankan untuk memperbanyak konsumsi buah dan sayur, biji-bijian utuh, kacang-kacangan, ikan dan daging ayam, serta susu rendah lemak karena bisa membantu menjaga tulang kuat dan sehat.
5. Makanan yang memicu peradangan
pexels.com/@pixabayBeberapa jenis sayuran seperti tomat, jamur, paprika, kentang putih, dan terung bisa menyebabkan inflamasi pada tulang dan memicu osteoporosis. Meski begitu, bukan berarti makanan tersebut tidak boleh dimakan sama sekali. Pasalnya, kandungan vitamin dan mineralnya punya peran penting bagi tubuh.
Felicia menjelaskan, selama kebutuhan kalsium kamu sudah tercukupi, yakni sekitar 1.000-1.200 mg mg per hari, kamu bisa bebas menikmati sayuran di atas tadi.
Kalau ingin mencegah tulang keropos di kemudian hari atau osteoporosis dini, sekaligus sekaligus menjaga kesehatan tulang, kurangi dan batasi jenis-jenis makanan yang dijabarkan di atas tadi. Tentunya kamu mau, dong, di usia nanti bisa gendong cucu tanpa harus khawatir patah tulang...
Baca Juga: Perempuan Rentan Terkena Osteoporosis, Saatnya Cegah dengan 3S
L A L A
I fear not the man who has practiced 10,000 kicks once, but I fear the man who has practiced one kick 10,000 times (Bruce Lee)
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Berita Terkini Lainnya
