Waspada! 6 Tanda Kalau Imun Tubuh Kamu sedang Lemah 

Langsung "recharge" agar daya tahan tubuh naik lagi!

Di tengah masa pandemik COVID-19, sistem imun selalu jadi tema menarik untuk dibahas karena pada dasarnya semua orang ingin sistem kekebalan tubuhnya bekerja optimal. Ini karena pentingnya daya tahan tubuh sebagai benteng pertahanan dari infeksi berbagai bakteri serta virus penyakit.

Secara alami, tubuh akan memberikan sinyal ketika ada sesuatu yang tidak beres. Termasuk saat sistem imun melemah. Nah, di bawah ini akan dibahas tanda apa, aja, sih yang menunjukkan kalau daya tahan tubuhmu lagi mengalami penurunan, agar kamu bisa segera "recharge" diri dan mendongkrak lagi imun yang drop.

1. Luka sulit disembuhkan 

Waspada! 6 Tanda Kalau Imun Tubuh Kamu sedang Lemah pixabay.com/shutterbug75

Mengutip Livestrong, menurut Brian Chow, MD, dokter penyakit menular di Tufts Medical Center, Amerika Serikat (AS), luka bisa memicu sel imun bekerja. Sel darah putih akan melawan infeksi, sementara sel darah merah membentuk jaringan yang baru.

Ketika sel imun melemah, proses penyembuhan luka tidak bisa berlangsung normal, sehingga prosesnya makan waktu lebih lama. Jadi, perhatikan baik-baik kondisi tubuhmu. Kalau merasa akhir-akhir ini luka sulit sembuh, bisa jadi gejala daya tahan tubuhmu sedang menurun.

2. Sering mengalami stres 

Waspada! 6 Tanda Kalau Imun Tubuh Kamu sedang Lemah pexels.com/@david-garrison

Stres sudah menjadi bagian tak terpisahkan dalam kehidupan manusia. Tiap orang pasti pernah merasakan stres. Misalnya sebelum ujian, jelang presentasi kerja penting, dan sebagainya. Hal ini bisa menjadi motivator agar kita belajar semaksimal mungkin sehingga hasilnya optimal.

Namun, stres yang berlangsung terus-menerus atau kronis akan berdampak buruk bagi tubuh. Melansir Cleveland Clinic, ahli imunologi klinis Leonard Calabrese, DO,  menjelaskan apa dampak stres bagi tubuh manusia.

Saat stres, tubuh akan menghasilkan lebih banyak hormon kortisol. Hormon ini sebenarnya bermanfaat dalam membatasi inflamasi sehingga kekebalan tubuh meningkat. Namun, stres kronis membuat tubuh jadi terbiasa dengan tingginya kadar kortisol dalam darah. Hal ini menurut Calabrese, justru membuka pintu lebih lebar terjadinya inflamasi atau peradangan pada tubuh.

Selain itu, stres dapat menurunkan jumlah limfosit, yakni jenis sel darah putih yang membantu melawan infeksi. Semakin sedikit jumlah limfosit, tubuh semakin rentan terkena virus, termasuk flu biasa.

Tingkat stres yang tinggi dapat menyebabkan depresi dan kecemasan, kondisi yang kemudian memicu peradangan lebih tinggi lagi. Dalam jangka panjang, tingginya tingkat peradangan ini, membuat sistem imun harus bekerja keras dan akhirnya kelelahan. Dampaknya, sistem imun tidak bisa lagi melindungi tubuh dengan baik. Kamu akan sangat rentan terkena berbagai penyakit.

Untuk mencegahnya, kelola stres dengan baik. Lakukan meditasi atau hal-hal lain yang menyenangkan. Seperti jalan-jalan bersama teman, menikmati indahnya pemandangan, dan lain-lain. Dengan begitu, stres kronis bisa dihindari.

Baca Juga: 7 Bahan Herbal Penguat Sistem Imun di Tengah Pandemik, Gak Mudah Sakit

3. Sering mengalami infeksi telinga atau sinus 

Waspada! 6 Tanda Kalau Imun Tubuh Kamu sedang Lemah pixabay.com/akuptsova

Menurut American Academy of Allergy Asthma and Immunology, ada beberapa tanda seseorang mengidap imunodefisiensi, yakni gangguan yang menyebabkan tubuh tidak bisa melindungi diri dari infeksi dan penyakit. Tanda-tandanya antara lain :

  • Kamu membutuhkan rangkaian antibiotik, lebih dari 2 kali dalam setahun atau lebih dari 4 kali dalam setahun bagi anak-anak.
  • Mengalami lebih dari 4 kali infeksi telinga dalam setahun.
  • Mengalami 2 kali pneumonia.
  • Memiliki sinusitis kronis atau alami lebih dari 3 kali sinusitis bakterial dalam setahun.
  • Membutuhkan antibiotik pencegahan untuk mengurangi jumlah infeksi.
  • Mengalami gejala yang parah dari infeksi bakteri biasa.

Seseorang dengan sistem imun normal tubuhnya bisa menciptakan antibodi ketika terserang infeksi, sehingga ia tidak lagi rentan ketika mendapat serangan infeksi yang sama. Sayangnya, hal ini tidak terjadi pada orang-orang dengan imonodefisiensi.

Oleh sebab itu, apabila mengalami gejala-gejala di atas, konsultasikan ke dokter agar bisa segera ditangani.

4. Sering pilek 

Waspada! 6 Tanda Kalau Imun Tubuh Kamu sedang Lemah pexels.com/@olly

Bagi kebanyakan orang, pilek bukanlah perkara serius. Biasanya dengan istirahat yang cukup, pilek bisa hilang dengan sendirinya.

Kamu perlu waspada jika pilek yang terjadi sangat sering dan hal ini tidak pernah terjadi sebelumnya. Melansir Livestrong, menurut Kathryn Boling, MD, seorang dokter keluarga di Mercy Medical Center, AS, gejala tersebut bisa menandakan tubuh kamu mungkin memiliki sistem imun yang lemah.

Tercukupinya asupan vitamin D bisa jadi salah satu upaya memastikan sistem imun kuat. Sebuah penelitian yang terbit dalam jurnal Nutrients menunjukkan, kekurangan vitamin D dapat mengganggu respons imun dalam tubuh.

5. Sering lelah 

Waspada! 6 Tanda Kalau Imun Tubuh Kamu sedang Lemah pexels.com/@olly

Lelah dapat disebabkan banyak hal. Menurut Brian, ada baiknya lakukan pengecekan terlebih dahulu apakah kamu mengalami anemia, sulit tidur (sleep apnea), gangguan endokrin, atau kondisi lain yang bisa jadi penyebab kelelahan. Jika tidak, maka sering lelah mungkin jadi pertanda kalau sistem imun tubuhmu sedang terganggu.

Tidur dan sistem imun saling berkaitan. Sebuah makalah yang terbit dalam jurnal Physiological Reviews membahas hal ini. Saat sistem imun sedang berjuang membuat tubuhmu lebih sehat, tubuh bisa merasa lelah, disebabkan prosesnya yang membutuhkan energi. Sayangnya, tidur yang kamu alami bisa jadi tidak nyenyak. Padahal, kualitas tidur yang buruk bisa melemahkan sistem imun.

Untuk memperkuat sistem imun, usahakan tidur dengan teratur. Matikan lampu dan kondisikan kamar senyaman mungkin, sehingga kamu bisa mendapatkan tidur yang berkualitas.

6. Gangguan pencernaan 

Waspada! 6 Tanda Kalau Imun Tubuh Kamu sedang Lemah pixabay.com/derneuemann

Walaupun diare dan konstipasi (susah buang air besar) bisa disebabkan oleh sindrom iritasi usus besar (irritable bowel syndrome atau IBS), menurut Kathryn, gejala tadi juga bisa diakibatkan oleh melemahnya sistem imun.

Untuk meningkatkan kekebalan tubuh, penting sekali untuk menjaga pola makan sehat. Hal yang bisa kamu lakukan antara lain menerapkan diet Mediterania, yakni model asupan nutrisi yang terinspirasi dari pola makan penduduk kawasan Mediterania.

Diet Mediterania dicirikan dengan tingginya konsumsi minyak zaitun dan pangan nabati (buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, gandum, dan biji-bijian), konsumsi dalam jumlah wajar untuk makanan seperti seafood, yoghurt, keju, daging unggas, dan telur, serta rendahnya asupan daging merah dan daging olahan.

Sebuah penelitian yang terbit dalam jurnal Bentham Open Access membuktikan bahwa diet Mediterania memiliki beragam manfaat. Di antaranya adalah efek antiperadangan, mengurangi tekanan darah dan resistansi insulin, dan memperbaiki profil lemak dalam tubuh.

Penerapan diet Mediterania selanjutnya bisa mengurangi risiko berbagai penyakit kronis, seperti penyakit kardiovaskular, diabetes tipe 2, kanker dan penyakit neurodegeneratif, obesitas viseral, dan sebagainya.

Demikianlah ulasan mengenai beberapa gejala daya tahan tubuh lemah. Semoga informasi di atas bisa menambah wawasan kamu untuk semakin memperkuat sistem imun biar nggak gampang sakit.

Baca Juga: Seperti Apa Sistem Imun Orang yang Pernah Terjangkit COVID-19?

L A L A Photo Verified Writer L A L A

I fear not the man who has practiced 10,000 kicks once, but I fear the man who has practiced one kick 10,000 times (Bruce Lee)

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya