5 Fakta Delayed Sleep Phase Syndrome, Dijuluki sebagai Night Owl

Meski umum, simdrom ini punya beberapa dampak negatif

Saat ini, memiliki kebiasaan begadang menjadi suatu hal yang umum terutama bagi remaja dan orang dewasa yang memiliki segudang aktivitas. Di antara dari mereka mengaku bahwa mereka lebih berenergi dan fokus di malam hari ketimbang di pagi dan siang hari.

Jika kamu merupakan salah satunya, jangan-jangan kamu memiliki Delayed Sleep Phase Syndrome (DSPS). DSPS merupakan sebuah sindrom di mana penderitanya memiliki jadwal tidur yang lebih terlambat dibanding jadwal tidur malam orang-orang pada umumnya. Meski merupakan hal yang umum, sindrom ini memiliki beberapa dampak negatif pada produktivitas, lho.

Untuk lebih jelasnya, yuk, simak artikel ini sampai habis!

1. Memiliki jadwal tidur malam yang lebih terlambat

5 Fakta Delayed Sleep Phase Syndrome, Dijuluki sebagai Night Owlilustrasi tidur larut malam (pexels.com/cottonbro)

Dilansir Stanford Health Care, Delayed Sleep Phase Syndrome atau DSPS merupakan sebuah sindrom di mana pengidapnya memiliki jadwal tidur malam yang lebih terlambat (pada umumnya dua jam atau lebih) dibanding orang-orang pada umumnya atau jam tidur yang dianjurkan. Pengidap DSPS pada umumnya tidur di antara jam 11 malam atau bahkan lewat dari tengah malam.

Hal ini disebabkan dalam setiap sel dalam tubuh kita memiliki fungsi layaknya jam sehingga membentuk sebuah siklus selama 24 jam yang dinamakan ritme sirkadian. Ritme inilah yang membuat tubuh kita merasa mengantuk, terbangun, lapar, dan lelah di jam-jam tertentu. Pengidap DSPS memiliki ritme sirkadian yang terganggu sehingga membuat DSPS sebagai salah satu jenis dari circadian rhythm disorder.

2. Faktor penyebab

5 Fakta Delayed Sleep Phase Syndrome, Dijuluki sebagai Night Owlilustrasi bermain gawai sebelum tidur malam (pexels.com/cottonbro)

Pada umumnya, DSPS dapat terbentuk sejak di fase anak-anak, namun kondisinya dapat memburuk ketika dewasa. Hal ini disebabkan orang dewasa pada umumnya sering menunda-nunda waktu tidur atas alasan pekerjaan, sosial, atau entertainment. Hal ini akan membentuk gangguan pada ritme sirkadian yang dapat berujung pada DSPS.

Dilansir Healthline, terdapat beberapa faktor yang dapat menyebabkan DSPS diantaranya adalah faktor genetik, perubahan akibat pubertas, insomnia, dan kebiasaan tidur yang buruk. Selain itu, DSPS juga dapat disebabkan oleh psychological and neurological disorder seperti anxiety, ADHD, dan OCD.

Baca Juga: 5 Tips Manajemen Waktu yang Cocok untuk Para Night Owl

3. Dampak dari DSPS

5 Fakta Delayed Sleep Phase Syndrome, Dijuluki sebagai Night Owlilustrasi mengantuk di siang hari (pexels.com/MART PRODUCTION)

Jika kamu belum familiar dengan istilah DSPS, kamu mungkin cukup familiar dengan sebutan 'night owl' yang disematkan kepada orang-orang yang memiliki DSPS. Mereka memiliki sebutan night owl karena mereka merasa lebih produktif dan berfungsi dengan baik ketika di malam hari ketimbang pagi atau siang hari.

Namun DSPS memiliki beberapa dampak negatif. Pertama, mereka akan susah untuk bangun di pagi hari serta merasa mengantuk dan lelah selama seharian yang akan berdampak pada fungsi sosial dan produktivitas. Selain itu, DSPS juga dapat menyebabkan depresi dan masalah perilaku seperti ketergantungan kafein atau alkohol.

4. Cara mengetahui apakah kita mengidap DSPS

5 Fakta Delayed Sleep Phase Syndrome, Dijuluki sebagai Night Owlilustrasi konsultasi kepada profesional (pexels.com/cottonbro)

Gejala awal yang dirasakan oleh pengidap DSPS adalah merasakan gangguan di bidang sosial, pekerjaan, dan lainnya. Meski begitu, harus diketahui bahwa DSPS merupakan sesuatu yang cukup wajar dialami oleh orang dewasa. Sekitar 7-16 persen orang dewasa mengidap DSPS.

Jika kamu merasa bahwa gejala yang kamu miliki kian memburuk dan tidak dapat kembali ke jadwal normal dalam tujuh hari, ada baiknya untuk melakukan konsultasi kepada sleep specialist atau dokter. Dokter akan melakukan serangkaian tes untuk memeriksa apakah kamu memiliki DSPS, insomnia, atau gangguan psikologis seperti depresi.

5. Perawatan DSPS

5 Fakta Delayed Sleep Phase Syndrome, Dijuluki sebagai Night Owlilustrasi tidur nyenyak (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Dilansir Cleveland Clinic, selain melakukan konsultasi kepada profesional, hal terpenting untuk merawat DSPS adalah dengan menerapkan kebiasaan tidur yang baik. Selain itu, kamu bisa mengubah jadwal tidur menjadi lebih awal atau lebih terlambat dari biasanya, ulangi hingga kamu dapat tertidur di waktu yang wajar. Kamu juga bisa melakukan beberapa metode lain seperti tidur dengan lampu menyala dan bermeditasi.

Ketika kamu merasakan gejala DSPS, hal yang terpenting untuk dilakukan adalah untuk melakukan kebiasaan tidur yang baik. Ketika kamu sudah tidur dijadwal yang teratur, pastikan kamu terus mempertahankan jadwal tidur tersebut. Dengan memiliki jadwal tidur yang teratur, tubuh kita dapat berfungsi dengan baik dan sehat serta memiliki tingkat produktivitas yang tinggi.

Baca Juga: 5 Gangguan Tidur Mengerikan yang Lebih Buruk daripada Insomnia

Lina Yasmin Photo Verified Writer Lina Yasmin

Pembaca novel jika sedang mood. Pemakan segala (yang halal), dan petidur ulung.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Tania Stephanie

Berita Terkini Lainnya