Sering Disamakan, Ini Beda Penyakit Asam Lambung GERD dan Maag

Kalau salah penanganan bisa bahaya!

Masyarakat umum sering mengkaitkan penyakit yang berhubungan dengan lambung sebagai penyakit maag. Padahal itu adalah hal yang salah. Salah satu penyakit lambung yang berbeda dengan sakit maag adalah GERD, atau Gastroesophageal Reflux Disease. Penyakit ini termasuk penyakit kronis yang bisa menyebabkan kanker kerongkongan, atau kanker lambung kalau tidak segera diobati.

1. Pengenalan GERD

Sering Disamakan, Ini Beda Penyakit Asam Lambung GERD dan Maagfacty.com

GERD merupakan satu kondisi di mana asam lambung naik ke kerongkongan (esofagus). Seperti yang kita tahu, kerongkongan merupakan penghubung mulut dengan perut dan organ pencernaan lainnya. Ketika asam lambung naik ke kerongkongan, penderita GERD akan merasakan panas seperti terbakar di dada (heartburn) dan kerongkongan.

Asam lambung yang seharusnya tetap dalam lambung, menjadi naik ke kerongkongan dan bisa menimbulkan luka pada kerongkongan. Kalau hal ini sering terjadi, maka lambat laun bisa menimbulkan kanker pada kerongkongan. Seseorang dinyatakan menderita GERD kalau sering mengalami kenaikan asam lambung, baik ringan maupun berat.

2. Penyebab GERD

Sering Disamakan, Ini Beda Penyakit Asam Lambung GERD dan Maaginstasaver.org/user/doctorsquarterly

Kenaikan asam lambung, merupakan hal yang umum terjadi. Namun hanya dalam waktu singkat saja. Namun para penderita GERD, sering mengalami kenaikan asam lambung karena melemahnya katup kerongkongan bagian bawah (sfringter). Katup ini terletak di bagian bawah kerongkongan, dan merupakan pemisah antara bagian tersebut dengan lambung.

Selain karena melemahnya katub sfringter, ada beberapa hal lainnya yang memicu munculnya GERD, yakni:

  • Makan dalam porsi yang terlalu banyak.
  • Langsung berbaring atau tiduran setelah makan.
  • Menyantap makanan berlemak dan gorengan.
  • Merokok.
  • Minum kopi, teh, dan alkohol.
  • Mengonsumsi obat-obat penahan nyeri, misalnya aspirin.
  • Mengalami stress.
  • Menyantap makanan pedas, dan asam.

3. Diagnosis GERD

Sering Disamakan, Ini Beda Penyakit Asam Lambung GERD dan Maagonlinepharmacychecker.com

Biasanya dokter bisa mendiagnosis penyakit GERD melalui gejala-gejala yang dialami oleh pasiennya. Namun dalam beberapa kasus tertentu, dokter juga akan memastikan diagnosisnya melalui suatu prosedor yang disebut Endoskopi.

Ketika melakukan prosedur ini, dokter akan memasukkan suatu alat yang memiliki lampu dan kamera melalui mulut pasiennya. Alat ini mampu melihat penyebab naiknya asam lambung, dan juga melihat luka-luka pada dinding esofagus serta saluran pencernaan.

Gejala yang paling sering dirasakan oleh para penderita GERD adalah:

  • Ada cairan yang naik dari perut ke mulut.
  • Timbul rasa asam atau pahit pada mulut.
  • Mengalami sensasi rasa panas di dada (heartburn) dan leher.
  • Merasakan nyeri pada dada dan tulang belakang.
  • Mengalami sesak nafas atau nafas terasa berat.
  • Merasa ada sesuatu yang tersangkut di dalam kerongkongan.

4. Pengobatan GERD

Sering Disamakan, Ini Beda Penyakit Asam Lambung GERD dan Maaghealthliving.today

Dalam mengobati GERD biasanya dokter akan memberikan obat-obat tertentu yang mampu mengurangi jumlah asam lambung, atau mencegah naiknya asam lambung ke kerongkongan. Inilah beberapa jenis pengobatan yang biasanya dipakai dokter untuk mengatasi GERD:

  • Obat dengan jenis Antasida. Banyak merek dari obat jenis ini yang dijual bebas di pasaran, dan bisa dibeli tanpa resep dokter. Obat-obatan jenis ini berguna untuk menetralisir asam lambung dengan bantuan bahan kimia alkali. Akan tetapi obat jenis ini memiliki efek samping, diare, sembelit, serta gangguan ginjal kalau digunakan dalam jangka waktu yang lama.
  • Obat dengan jenis H-2 Receptor Blocker. Obat-obatan dari jenis ini berguna untuk mencegah serta menghambat seksresi asam lambung. Efeknya memang tidak secepat obat berjenis Antasida. Namun obat berjenis H-2 receptor blocker bisa mengurangi produksi asam lambung hingga 12 jam.
  • Obat dengan jenis PPI (Proton Pump Inhibitor). Obat-obatan dari jenis ini mampu menghambat produksi asam lambung, sekaligus memulihkan kondisi kerongkongan. Obat PPI juga mampu memberikan waktu penyembuhan yang lebih cepat untuk jaringan kerongkongan yang mengalami iritasi akibat naiknya asam lambung.
  • Tindakan operasi. Hal ini dilakukan kalau GERD tidak mengalami perubahan setelah diobati dengan berbagai macam obat-obatan. Untuk operasi bagi penderita GERD sendiri ada beberapa macam, ada Fundoplication dan LINX. Fundoplication sendiri merupakan prosedur mengikat bagian atas perut, atau bagian bawah sfringter kerongkongan untuk mencegah naiknya asam lambung. Sedangkan LINX merupakan prosedur pemasangan cincin pada bagian persimpangan antara perut dan kerongkongan. Tujuannya untuk memperkuat kerja katup kerongkongan.

5. Pencegahan GERD

Sering Disamakan, Ini Beda Penyakit Asam Lambung GERD dan Maagbangkokhospital.com

Naiknya asam lambung atau GERD, sebenarnya bisa dicegah. Selain dengan rutin mengkonsumsi obat-obatan yang diberikan oleh dokter, para penderita GERD juga harus mengubah gaya hidupnya.

  • Kurangi makan-makanan yang tidak sehat, seperti makanan cepat saji, mie instant, aneka gorengan, dan makanan-makanan berlemak.
  • Hindari menyantap makanan yang pedas dan asam.
  • Makan dalam porsi kecil dan sering.
  • Jangan langsung berbaring setelah makan.
  • Jaga berat badan tetap normal.
  • Tinggikan posisi kepala saat tidur, gunakan bantal yang bertumpuk.
  • Jangan menyantap makanan apapun menjelang waktu tidur.
  • Hindari minum-minuman beralkohol, kopi dan teh.
  • Stop merokok.
  • Kurangi kebiasaan begadang.
  • Jangan mengonsumsi obat-obatan anti nyeri, kecuali di bawah pengawasan dokter.
  • Makan teratur, jangan pernah telat makan.

GERD memang kelihatannya sepele, dan sering disamakan dengan sakit maag. Sehingga banyak orang yang tidak perduli untuk mengobatinya. Padahal nih kalau terus dibiarkan penyakit GERD bisa menyebabkan kanker lambung dan kanker tenggorokan. Seram banget kan? Oleh karena itu, jangan anggap sepele penyakit apapun. 

Baca Juga: 5 Penyebab Perut Buncit yang Mesti Kamu Ketahui, Coba Periksa!

Ayana Story Photo Verified Writer Ayana Story

Mulai menulis di IDN Times sejak 2017 (kalo gak salah ingat hehehe...)

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Tania Stephanie
  • Jumawan Syahrudin

Berita Terkini Lainnya