Sering Dianggap Sehat, Ternyata Kebiasaan Ini Bisa Berbahaya Lho!

Yang dikira sehat kalau dilakukan berlebihan pun bisa bahaya

Khususnya di kota-kota besar, makin ke sini, makin banyak orang yang menerapkan pola hidup sehat. Apalagi pada masa pandemi COVID-19 yang menuntut daya tahan tubuh tetap prima.

Ada banyak cara hidup sehat. Mulai dari olahraga rutin setiap hari, menerapkan pola makan sehat atau diet tertentu, langganan katering sehat, minum vitamin, dan sebagainya. Pokoknya, banyak yang makin sadar akan pentingnya kesehatan.

Namun, apa yang dianggap sehat itu ternyata menyimpan bahaya bila dilakukan secara berlebihan. Mungkin tanpa sadar kamu melakukannya, yuk simak apa saja kebiasaan yang dimaksud!

1. Terlalu banyak minum air putih sebabkan hiponatremia

Sering Dianggap Sehat, Ternyata Kebiasaan Ini Bisa Berbahaya Lho!pexels.com/Andrea Piacquadio

Selama ini mungkin kamu berpikir bahwa minum air putih dalam jumlah banyak baik untuk tubuh. Nyatanya, minum air putih secara berlebihan bisa mengakibatkan hiponatremia.

Dilansir dari laman Medical News Today, hiponatremia terjadi akibat kadar elektrolit, khususnya sodium, dalam darah menurun hingga di bawah level 135 mmol/l.

Sodium membantu menjaga keseimbangan cairan di dalam dan di luar sel tubuh. Bila kadarnya rendah akibat terlalu banyak minum air, cairan akan bergerak dari luar ke dalam sel dan mengakibatkan bengkak. Nah, jika ini terjadi di sel-sel otak, dampaknya bisa sampai mengancam nyawa.

Menurut hasil penelitian yang ada di "Indian Journal of Endocrinology and Metabolism" tahun 2014, hiponatremia bisa bersifat kronis dan menyebabkan kejang, koma, bahkan kematian akibat penumpukan cairan di otak.

Maka dari itu, frekuensi minum air yang wajar saja, ya! Yang wajar itu berapa banyak? Sebetulnya kebutuhan tiap orang tidak sama, tergantung faktor-faktor seperti berat badan, tingkat aktivitas, cuaca, dan apakah sedang menyusui atau tidak.

The National Academy of Medicine merekomendasikan wanita usia 19-30 tahun minum air 2,7 liter per hari, sementara pada pria dengan rentang usia yang sama sebanyak 3,7 liter.

Atlet, usia lebih tua, dan wanita hamil mungkin butuh lebih banyak asupan cairan tiap harinya.

2. Minum vitamin tanpa rekomendasi dokter berpotensi menimbulkan penyakit serius

Sering Dianggap Sehat, Ternyata Kebiasaan Ini Bisa Berbahaya Lho!freepik.com/xb100

Akses untuk mendapatkan vitamin sangat mudah karena dijual bebas. Bahkan, ada, lho, orang yang dalam sehari minum bermacam-macam vitamin demi memenuhi kebutuhan nutrisi harian. Padahal, vitamin tak boleh dikonsumsi sembarangan tanpa rekomendasi dari dokter, karena kita tak tahu kondisi kesehatan yang sebenarnya.

Selain itu, ada pula ancaman overdosis vitamin. Sebagai contoh, dilansir dari WebMD, terlalu banyak konsumsi vitamin C atau zink dapat menimbulkan mual, diare, dan kram perut. Sementara itu, asupan selenium yang terlalu banyak bisa menyebabkan rambut rontok, sakit perut, kelelahan, dan kerusakan saraf ringan.

Dilansir dari The New York Times, orang-orang yang mengonsumsi vitamin dengan gaya hidup yang buruk akan menimbulkan penyakit serius hingga 46 persen lebih banyak daripada orang-orang yang tidak minum vitamin.

Berdasarkan penelitian dalam "The New England Journal of Medicine", perokok yang mengonsumsi vitamin E secara rutin lebih besar kemungkinannya terkena kanker paru-paru atau penyakit jantung karena gaya hidup yang tidak sehat.

Baca Juga: 5 Gaya Hidup Sehat yang Perlu Kalian Terapkan Meski Sibuk Kerja

3. Terlalu lama lari di atas treadmill bisa memunculkan masalah sendi

Sering Dianggap Sehat, Ternyata Kebiasaan Ini Bisa Berbahaya Lho!pexels.com/William Choquette

Kalau tak ingin lari di luar ruangan karena ancaman polusi atau khawatir tak bisa jaga jarak aman dengan orang lain, treadmill bisa jadi solusi. Lari pada dasarnya merupakan jenis olahraga kardio yang bisa membakar banyak kalori. Makanya, orang-orang yang ingin menurunkan berat badan biasanya rela lari berlama-lama.

Mengutip dari The Economic Times, ahli ortopedi Dr. Yash Gulati dari Indraprastha Apollo Hospital, India, khawatir bahwa lari dengan treadmill terlalu lama dapat menyebabkan keausan, terutama pada lutut. Kerusakan lutut cukup banyak dilaporkan pada orang-orang yang lari secara berlebihan.

Selain itu, dikutip dari laman Built Lean, ada pula risiko masalah pada persendian, termasuk membuat pinggul, tulang punggung, dan sendi pergelangan kaki menegang.

4. Keseringan pakai hand sanitizer bisa mengancam bakteri baik di tubuh

Sering Dianggap Sehat, Ternyata Kebiasaan Ini Bisa Berbahaya Lho!pexels.com/@shvetsa

Di masa pandemi ini menggunakan hand sanitizer menjadi salah satu kebutuhan. Tak jarang, kebiasaan baru ini bisa membuat kamu lebih jarang cuci tangan dengan benar, yaitu dengan sabun dan air mengalir.

Sebuah studi dalam jurnal "Clinical Microbiology Reviews" tahun 1999 menyebutkan bahwa penggunaan hand sanitizer yang berlebihan dapat memunculkan kuman baru yang lebih kuat.

Sebagai tambahan, David Coil, PhD, ahli mikrobiologi dari UC Davis Genome Center, Amerika Serikat, mengatakan kepada The Healthy, terlalu banyak pakai hand sanitizer dapat berdampak buruk pada mikrobiome (bakteri baik) yang membantu menjaga kulit dan tubuh sehat. Namun, masih dibutuhkan penelitian yang benar-benar memastikannya.

Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir lebih efektif dibandingkan dengan memakai hand sanitizer terus-terusan.

5. Bahaya terlalu rajin bersih-bersih rumah dengan produk berbahan kimia

Sering Dianggap Sehat, Ternyata Kebiasaan Ini Bisa Berbahaya Lho!pexels.com/@karolina-grabowska

Menjaga kebersihan rumah itu wajib hukumnya! Namun, rutinitas bersih-bersih bisa jadi bahaya bagi kesehatan jika sering menggunakan produk pembersih yang mengandung bahan kimia.

Berdasarkan keterangan dari American Lung Association (ALA), banyak produk pembersih rumah yang dapat mengiritasi mata, tenggorokan, atau memicu sakit kepala dan masalah kesehatan lainnya, termasuk kanker.

Beberapa produk dapat melepaskan senyawa kimia berbahaya, seperti volatile organic compounds (VOCs). Bahan berbahaya lainnya termasuk amonia dan pemutih (bleach). Bahkan, pengharum ruangan seperti aroma citrus dapat bereaksi dengan menghasilkan polutan berbahaya di dalam ruangan.

VOCs dan bahan kimia lainnya yang dilepaskan ketika menggunakan produk pembersih juga dikatakan dapat berkontribusi terhadap munculnya masalah pernapasan kronis, reaksi alergi, dan sakit kepala.

Lantas, adakah tips aman saat bersih-bersih rumah? ALA menganjurkan untuk membaca label produk pembersih sebelum membeli. Pilih produk yang tersertifikasi aman, yang tidak mengandung VOCs, pewangi, iritan, dan bahan-bahan yang mudah terbakar.

Alternatif aman lainnya adalah dengan dengan menggunakan campuran sabun dan air hangat. Baking soda juga bisa dimanfaatkan untuk menggosok permukaan. Campuran cuka dan air disebut-sebut ampuh membersihkan permukaan kaca.

Ada banyak sekali cara untuk mendukung gaya hidup sehat dalam aktivitas sehari-hari. Namun, meski labelnya sehat, tapi lakukan sewajarnya saja, jangan berlebihan.

Bukannya sehat yang dapat, alih-alih kesehatan tubuh kamu malah jadi terancam!

Baca Juga: 7 Kebiasaan Sehat yang Harus Dilakukan Setiap Pagi, Rasakan Manfaatnya

Lois Maria Andries Photo Verified Writer Lois Maria Andries

19

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya