Apakah Pizza Menyehatkan atau Termasuk Junk Food? Ini Penjelasannya 

Jangan sampai mengonsumsinya secara berlebihan

Siapa yang doyan pizza? Salah satu makanan populer di dunia ini disukai banyak orang karena mengandung keju dan bisa dikreasikan dengan berbagai topping.

Namun, apakah pizza menyehatkan? Banyak ahli mengategorikannya sebagai junk food atau makanan cepat saji. Namun, beberapa mengatakan bahwa ini bisa tergantung pada porsi yang kamu makan, saus, dan topping yang digunakan.

Berikut ini adalah beberapa hal yang bisa membuat pizza dianggap bukan makanan yang menyehatkan.

1. Kadar lemak jahat yang tinggi

Apakah Pizza Menyehatkan atau Termasuk Junk Food? Ini Penjelasannya ilustrasi pizza dengan topping daging sapi yang melimpah (pexels.com/Horizon Content)

Pizza bisa mengandung lemak jahat dalam jumlah banyak. Ini bisa menjadi masalah besar bagi kesehatan, terutama jika kamu sering mengonsumsinya.

Menurut buku Low Carb, High Fat Food Revolution: Advice and Recipes to Improve Your Health and Reduce Your Weight, sang penulis, Andreas Eenfeldt, yang merupakan ahli nutrisi asal Swedia menuliskan bahwa pizza adalah makanan yang tinggi akan lemak jenuh dan kolesterol tinggi, terutama jika menggunakan topping daging.

Misalnya, kalau kamu mengonsumsi pizza dengan topping daging sapi atau domba, maka kandungan lemaknya bisa mencapai 70–80 persen dari total kalori yang dikonsumsi.

2. Pizza memiliki kandungan kalori raksasa

Apakah Pizza Menyehatkan atau Termasuk Junk Food? Ini Penjelasannya ilustrasi makan pizza (vecteezy.com/Benis Arapovic)

Pizza juga bisa mengandung kalori dalam jumlah besar. Menurut U.S. Department of Agriculture (USDA) satu irisan (107 gram) pizza keju reguler dari restoran cepat saji standar:

  • Kalori: 285
  • Lemak: 10,4 gram
  • Natrium: 640 mg
  • Karbohidrat: 35,6 gram
  • Serat: 2,5 gram
  • Gula: 3,8 gram
  • Protein: 12,2 gram

Tingginya kandungan kalori pizza datang dari bahan-bahan pembuatnya, seperti keju, saus tomat, dan daging. Maka dari itu, kalau kamu mengonsumsi pizza secara berlebihan, misalnya menghabiskan ukuran besar pizza sekali makan, ada risiko penambahan berat badan dan obesitas.

Baca Juga: 13 Bahaya Makan Fast Food, Itu Sebabnya Makanan Ini Disebut Junk Food 

3. Rendah serat

Apakah Pizza Menyehatkan atau Termasuk Junk Food? Ini Penjelasannya ilustrasi adonan pizza (pexels.com/Vaibhav Jadhav)

Di balik kenikmatan pizza, ternyata hidangan ini memiliki kandungan serat yang rendah. Adonan pizza biasanya dibuat dari tepung putih atau tepung rafinasi atau olahan (telah melalui proses pengolahan yang sangat panjang). Ini mengurangi jumlah serat, vitamin, dan mineral dalam tepung, membuatnya kurang bergizi.

Kekurangan serat akan berdampak negatif pada masalah pencernaan seperti sembelit, dan beragam masalah kesehatan lainnya.

Dietary Guidelines for Americans tahun 2010 merekomendasikan untuk mengurangi konsumsi biji-bijian rafinasi dan mendapatkan setidaknya setengah dari porsi biji-bijian setiap hari dari biji-bijian utuh.

Makan biji-bijian olahan, seperti yang ditemukan dalam pizza, meningkatkan risiko timbunan lemak perut, termasuk jenis lemak perut yang lebih berisiko yang disebut lemak perut viseral, menurut sebuah penelitian dalam American Journal of Clinical Nutrition tahun 2010. Lemak perut viseral meningkat risiko diabetes tipe 2, penyakit jantung, dan kanker payudara, menurut Harvard Medical School.

4. Tinggi kandungan garam

Apakah Pizza Menyehatkan atau Termasuk Junk Food? Ini Penjelasannya ilustrasi membuat pizza (pexels.com/Katerina Holmes)

Pizza bisa mengandung garam dalam jumlah banyak. Studi dalam International Journal of Obesity tahun 2003 menyatakan bahwa konsumsi garam yang berlebihan dapat meningkatkan risiko tekanan darah tinggi, penyakit jantung, dan stroke.

Satu porsi pizza bisa mengandung hingga 1.500 mg natrium, itu lebih dari setengah asupan natrium harian yang disarankan oleh American Heart Association. Oleh karena itu, mengurangi konsumsi pizza dan memilih alternatif makanan yang lebih sehat dapat membantu menjaga kesehatan jantung.

5. Kandungan nutrisinya mungkin saja rendah

Apakah Pizza Menyehatkan atau Termasuk Junk Food? Ini Penjelasannya Potret bocah laki-laki memakan pizza (Pexels.com/RODNAE Productions)

Terutama buatan restoran cepat saji, kandungan nutrisi pizza yang dijual bisa saja rendah dan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan nutrisi kita sehari-hari.

Banyak topping pizza tidak mengandung sayuran, terutama di restoran cepat saji. Studi yang dipublikasikan dalam jurnal Nutrients menemukan bahwa pizza memiliki sedikit kandungan serat, vitamin, dan mineral yang sangat diperlukan tubuh.

Jadi, meskipun pizza bisa menjadi pilihan yang lezat dan praktis di saat-saat tertentu, tetap penting untuk tidak mengonsumsinya secara berlebihan dan tetap menjaga pola makan yang seimbang dan sehat.

Meskipun beberapa orang menganggap pizza sebagai makanan sehat, tetapi banyak ahli yang menganggapnya sebagai junk food. Ini bisa tergantung pada bahan dan topping yang dipakai. Jadi, bijaklah dalam mengonsumsinya dan kalau memungkinkan pilihlah pizza dengan topping sayuran. Atau, kamu juga bisa membuatnya sendiri di rumah dengan bahan-bahan yang lebih sehat.

Baca Juga: Hati-Hati, Konsumsi Fast Food Bisa Merusak Hati

Masrurotul Hikmah Photo Verified Writer Masrurotul Hikmah

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya