Cystitis, Peradangan di Kandung Kemih dan 7 Cara Mengatasinya

Bisa serang siapa saja, tapi paling sering dialami perempuan

Cystitis, dikenal juga sebagai interstitial cystitis atau sistitis, adalah kondisi peradangan di kandungan kemih yang membuat penderitanya nyeri saat buang air kecil. Selain itu, sistitis membuat seseorang merasakan tekanan di area kandung kemih dan panggul, serta bikin sering buang air kecil.

Bila tidak diobati, rasa sakitnya akan menjalar ke bagian tubuh lain, seperti perut bagian bawah, pinggang belakang, uretra, dan organ reproduksi seperti vagina dan penis.

Melansir Urology Health, cystitis bisa menyerang siapa saja, tetapi memang paling sering terjadi pada perempuan. Gejala awal umumnya muncul pada usia 30 atau 40 tahun. Risiko terkena pun meningkat seiring pertambahan usia.

Beberapa penyebab cystitis, dirangkum dari Urology Health dan National Health Service (NHS), antara lain:

  • Sel mast (mast cell) mengeluarkan histamin dan senyawa kimia lainnya yang kemudian menyebabkan timbulnya gejala cystitis
  • Sistem imunitas tubuh menyerang kandung kemih
  • Ada kecacatan atau luka di kandung kemih
  • Ada sesuatu di air seni yang merusak kandung kemih
  • Reaksi alergi

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi cystitis, yang meliputi pengobatan dan perubahan gaya hidup. Untuk lebih jelasnya, simak penjelasan tentang cara mengatasi cystitis berikut ini.

1. Hindari makanan yang kandungan asamnya tinggi

Cystitis, Peradangan di Kandung Kemih dan 7 Cara MengatasinyaPexels.com/Pixabay

Menurut keterangan dari National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases (NIDDK), orang dengan cystitis tidak dianjurkan untuk mengonsumsi makanan dan minuman berikut ini:

  • Minuman bersoda, beralkohol, mengandung kafein, dan asam sitrus
  • Cokelat
  • Tomat
  • Makanan pedas, mengandung MSG, dan makanan yang memiliki kandungan asam yang tinggi
  • Makanan dan minuman yang menggunakan pemanis buatan

Konsumsi makanan dan minuman di atas selain dapat memicu munculnya juga bisa membuat gejala menjadi lebih akut.

Sekadar informasi, melansir Healthline, gejala cystitis bisa berbeda-beda pada tiap orang, meliputi:

  • Meningkatnya frekuensi berkemih, tetapi jumlah urine yang dikeluarkan sedikit-sedikit
  • Ingin buang air kecil setelah mengosongkan kandung kemih
  • Urine berwarna keruh atau berbau menyengat
  • Demam tidak terlalu tinggi bila disertai dengan infeksi saluran kemih
  • Terdapat darah dalam urine
  • Nyeri saat berhubungan seksual
  • Kram perut atau punggung

Bila infeksi kandung kemih menyebar ke ginjal, bisa berkembang jadi masalah kesehatan serius. Selain gejala yang disebutkan di atas, gejala infeksi ginjal meliputi:

  • Mual
  • Muntah
  • Rasa sakit di punggung atau pinggang
  • Menggigil

Dua gejala tambahan, yaitu demam dan darah di urine, bukanlah gejala dari cystitis. Namun, itu mungkin terjadi sehubungan dengan gejala lain dari infeksi ginjal.

2. Tidak merokok

Cystitis, Peradangan di Kandung Kemih dan 7 Cara Mengatasinyapexels.com/Helen Lee

Orang dengan cystitis yang merupakan perokok sangat dianjurkan untuk berhenti. Merokok dapat memperburuk kondisi. Selain itu merokok juga merupakan salah satu pemicu dari kanker kandung kemih.

Baca Juga: Yang Perlu Kamu Tahu jika Mengalami Infeksi Saluran Kemih Berulang

3. Mencoba untuk menahan keinginan buang air kecil sedikit lebih lama

Cystitis, Peradangan di Kandung Kemih dan 7 Cara Mengatasinyafreepik.com/gpointstudio

Orang dengan cystitis cenderung untuk segera ke toilet saat merasa ingin kencing karena ingin menghindari rasa sakit yang bisa ditimbulkan. Kebiasaan ini secara tidak langsung mengakibatkan orang tersebut jadi sering bolak-balik ke toilet, padahal kandung kemihnya belum penuh.

Bladder retraining adalah sebuah latihan untuk menahan buang air kecil sedikit lebih lama dari biasanya. Tujuannya adalah supaya kandung kemih dapat menampung air seni sampai penuh, dan tubuh memberikan sinyal untuk menggunakan toilet.

Sebelum memulai aktivitas ini, catat seberapa sering pasien menggunakan toilet. Kemudian, tambahkan sedikit waktu, misalnya dari setiap 30 menit ke toilet menjadi 35 menit untuk latihan. Setelah terbiasa, perlahan-lahan durasi ditingkatkan. Pasien dianjurkan untuk konsultasi dengan dokter saat hendak melakukan latihan ini.

4. Menghindari olahraga yang berfokus pada otot dasar panggul (senam Kegel)

Cystitis, Peradangan di Kandung Kemih dan 7 Cara Mengatasinyafreepik.com/prostooleh

Menurut sebuah penelitian berjudul "Diagnosis and treatment of interstitial cystitis/bladder pain syndrome: AUA guideline amendment" yang terbit di The Journal of Urology tahun 2015, orang dengan cystitis disarankan untuk mendapat terapi fisik yang bisa membantu relaksasi tekanan atau ikatan pada otot di area pinggul, perut, dan pinggang.

Terapi fisik ini harus dilakukan oleh terapis atau tenaga medis yang sudah terlatih di area ini. Selain itu, aktivitas yang berfokus pada otot dasar panggul, yaitu senam Kegel, harus dihindari.

5. Obat

Cystitis, Peradangan di Kandung Kemih dan 7 Cara Mengatasinyaunsplash.com/hikendal

Beberapa jenis obat yang dapat digunakan untuk mengurangi rasa sakit sebagai akibat dari cystitis antara lain:

  • Obat pereda nyeri yang dijual bebas seperti parasetamol
  • Obat antihistamin
  • Obat penahan sakit yang butuh resep dari dokter seperti amitriptyline
  • Cimedine, yaitu obat yang dapat menahan efek dari histamin pada sel-sel di dalam kandung kemih. Obat ini memerlukan resep dan pantauan dari dokter
  • Elmiron, yaitu obat yang dapat memperbaiki sisi atau lapisan di kandung kemih

6. Hindari stres

Cystitis, Peradangan di Kandung Kemih dan 7 Cara Mengatasinyafreepik.com/senivpetro

Sejauh ini belum ada obat yang dapat menyembuhkan cystitis. Namun, rasa nyeri dan gejala lainnya dapat dikurangi dengan menerapkan pola hidup sehat dan mengurangi stres.

Untuk mengurangi stres, pasien bisa melakukan meditasi atau aktivitas relaksasi lainnya.

7. Bladder instillation

Cystitis, Peradangan di Kandung Kemih dan 7 Cara Mengatasinyaedgepharma.com

Bladder instillation adalah pemberian obat disalurkan ke kandung kemih melalui kateter, kemudian ditampung selama kurun waktu tertentu, biasanya sekitar 10 hingga 15 menit, lalu kemudian dibuang dengan kateter.

Melansir UCI Urology, bladder instillation ini biasanya digabungkan dengan metode pengobatan lainnya.

Operasi juga bisa jadi solusi, tetapi metode tersebut adalah opsi terakhir bila perawatan lainnya tidak berhasil. Melansir Mayo Clinic, prosedur operasi memiliki potensi komplikasi.

Itulah beberapa cara untuk mengatasi cystitis. Sebagai pencegahan, disarankan untuk menyeka vagina setelah buang air besar untuk mencegah penyebaran bakteri dari feses. Selain itu, mandi dengan shower ketimbang bathtub juga bisa membantu. Pastikan untuk selalu membersihkan area kelamin dengan benar. Selain itu, perempuan juga disarankan untuk buang air kecil setelah berhubungan seks dan minum air. Terakhir, hindari menggunakan produk yang dapat mengiritasi area kelamin.

Baca Juga: Sering Kencing di Malam Hari? Mungkin Itu Pertanda Nokturia

Maria  Sutrisno Photo Verified Writer Maria Sutrisno

"Less is More" Ludwig Mies Van der Rohe.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya