5 Hal yang Wajib Kamu Perhatikan sebelum Makan Sushi

Ketahui jenis ikan yang digunakan di dalam menu

Melansir Chef's Pencil, sushi menduduki urutan kelima sebagai menu yang paling banyak dibagikan di Instagram. Terbuat dari pilihan ikan segar misalnya seperti salmon, sushi mempunyai bentuk yang estetik dan rasa yang nagih. Tidak heran menu ini disukai banyak orang terutama kelompok millenials.

Hanya saja ada beberapa hal yang patut kamu perhatikan sebelum mengonsumsi sushi. Sebabnya risiko mengalami alergi dan keracunan dapat terjadi bila tidak berhati-hati. Hal apa sajakah yang perlu kamu periksa? Simak penjabarannya di bawah ini.

 

1.Memilih restoran yang terpercaya

5 Hal yang Wajib Kamu Perhatikan sebelum Makan Sushiilustrasi koki sedang membuat sushi roll (pexels.com/Ivan Samkov)

Apabila kita biasanya melakukan research mengenai tempat-tempat yang akan dikunjungi sebelum berlibur, maka tips yang sama berlaku untuk memilih restoran sushi. Dikarenakan harga makanannya yang cukup mahal, tidak ada salahnya kita memastikan restoran sushi yang akan didatangin mempunyai reputasi yang terpercaya.

Mengutip University of Pittsburgh Medical Center (UPMC), restoran sushi dengan reputasi yang bagus mempunyai koki dan staf yang sudah dilatih secara khusus untuk mengolah, membuat, dan menyajikan hidangan sushi. Koki yang sudah berpengalaman dalam menyiapkan sushi dapat mendeteksi larva cacing anisakis saat mengolah ikan mentah.

 

2. Periksa menu dan jenis ikan yang digunakan dengan seksama

5 Hal yang Wajib Kamu Perhatikan sebelum Makan Sushiilustrasi ikan yellow perch (pexels.com/Michal Dziekonski)

Perlu diketahui tidak semua ikan dapat diproses atau dibuat menjadi sushi karena ada jenis ikan tertentu yang wajib dimasak dengan suhu tertentu. Ada baiknya kita memeriksa ingredients yang tertera di buku menu dengan cermat dan jangan malu untuk bertanya kepada staf di restoran bila informasi di menu tidak jelas.

Merujuk kepada sumber yang sama di poin pertama, ikan air tawar seperti ikan tombak utara (pike fish), ikan kakap kuning (yellow perch), dan ikan brook trout harus dimasak dengan suhu 145 derajat Fahrenheit atau 63 derajat Celcius. Tiga jenis ikan ini tidak aman untuk dikonsumsi dalam bentuk mentah.

Ikan todak atau swordfish, tenggiri raja (king mackerel), marlin mackerel, dan hiu (shark) juga kurang aman untuk dikonsumsi dalam bentuk mentah. Mengutip WebMD, ikan todak termasuk di dalam daftar badan pengawas obat dan makanan di Amerika Serikat (FDA) yang mengandung merkuri.

Anak kecil yang berusia kurang dari 5 tahun, orang perempuan yang berencana akan mempunyai anak dan/atau sedang mengandung, dan ibu menyusui tidak dibolehkan untuk mengonsumsi ikan ini karena kadar merkuri yang tinggi.

Baca Juga: [QUIZ] Dari Cara Makan Sushi, Kami Tahu Kepribadianmu Lho!

3. Tidak semua orang dapat mengonsumsi sushi

5 Hal yang Wajib Kamu Perhatikan sebelum Makan Sushiilustrasi anak sedang menjenguk ibunya (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Ada kelompok tertentu yang tidak dianjurkan untuk mengonsumsi sushi untuk alasan kesehatan. Mereka yang mempunyai gangguan imun, ibu hamil dan menyusui, serta anak kecil tidak boleh makan sushi. Apabila kamu atau salah satu anggota keluarga berada pada kategori ini sebaiknya mengonsumsi menu/hidangan yang lain.

Dilansir Healthline, mereka yang mempunyai imun rendah seperti pasien AIDS, orang lanjut usia, dan anak kecil rentan terhadap infeksi bila mengonsumsi ikan dan daging mentah. Sementara untuk ibu hamil, risiko terkena infeksi dari bakteri Listeria tinggi yang dapat mengakibatkan kematian pada janin.

4. Jenis penyakit yang muncul akibat pengolahan sushi yang tidak tepat

5 Hal yang Wajib Kamu Perhatikan sebelum Makan Sushiilustrasi seseorang sedang sakit perut (freepik.com/jcomp)

Proses penyimpanan, pengolahan ikan segar, dan proses memasak nasi yang kurang tepat dapat mengakibatkan penyakit seperti diare, muntah, demam, dan bahkan keguguran bagi mereka yang mengonsumsinya.

Merangkum dari VeryWellHealth dan County of Sonoma Department of Health Services, berikut adalah jenis cacing dan bakteri yang menyebabkan penyakit terkait pengolahan ikan yang tidak tepat/sesuai dengan prosedur kesehatan.

  • Cacing anisakis
  • Bakteri dari spesies Vibrio.
    • Bakteri dari spesies ini umumnya ditemukan pada ikan dan kerang-kerangan (tiram, kepiting, dan kerang) yang mentah dan tidak dimasak hingga matang.
    • Orang yang mempunyai gangguan imun akan mengalami reaksi/infeksi yang fatal bila terinfeksi oleh bakteri ini.
    • Gejala infeksi yang muncul pada orang biasa yang tidak mempunyai gangguan imun antara lain: demam, muntah, mual, kram perut, dan diare.
  • Bakteri Listeria monocytogenes.
    • Orang yang terinfeksi oleh bakteri ini dapat mengalami meningtis. Kemudian pada ibu hamil risiko mengalami keguguran dan atau bayi meninggal dalam kandungan tinggi.
  • Bacillus cereus dan Staphylococcus aureus.
    • Bacillus cereus umumnya ditemukan pada nasi yang diletakkan di ruangan dalam kurun waktu lama. Bakteri ini mengakibatkan orang yang mengonsumsi nasi tersebut menjadi muntah.
    • Staphylococcus aureus muncul sebagai akibat dari orang yang mengelola bahan makanan atau memasak sedang dalam keadaan sakit atau tidak menerapkan protokol keamanan pangan (food hygiene) dengan benar.

5. Mengonsumsi sushi secukupnya

5 Hal yang Wajib Kamu Perhatikan sebelum Makan Sushiilustrasi sakit kepala (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Pernah mendengar istilah eat in moderation? Istilah ini perlu diterapkan khususnya bagi kamu yang hobi makan sushi. Seperti yang sudah kita pelajari di atas, mengonsumsi sushi yang menggunakan ikan mentah mempunyai risiko kesehatan terutama bila proses penyimpanan dan pengolahan tidak sesuai dengan protokol. Demikian pula, mengonsumsi terlalu sering juga tidak bagus untuk tubuh.

Dikutip Women's Health, konsumsi sushi tidak boleh lebih dari 10-15 buah per minggu karena risiko mengalami keracunan akibat dari kandungan merkuri yang terdapat di ikan. Gejala seseorang yang terkena keracunan merkuri antara lain pusing, kepala berkunang-kunang, mengalami gangguan pada organ tubuh termasuk otak, dan gangguan tumbuh kembang.

Dapat kita simpulkan dari informasi di atas bahwa kita perlu cermat dan bijaksana sebelum mengonsumsi sushi. Ada baiknya memastikan restoran sushi mempunyai kredibilitas yang baik terutama bila kita sedang bepergian atau berada di luar kota.

Memeriksa ingredients yang tertera di menu juga penting untuk mengetahui apakah ikan tersebut aman dikonsumsi terutama bila mempunyai alergi makanan. Terakhir, tidak ada salahnya memilih menu lain yang lebih aman untuk dikonsumsi dan dapat dinikmati semua anggota keluarga.

 

 

 

Baca Juga: 7 Cara Membuat Sushi Rumahan yang Praktis dan Enak

Maria  Sutrisno Photo Verified Writer Maria Sutrisno

"Less is More" Ludwig Mies Van der Rohe.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Febrianti Diah Kusumaningrum

Berita Terkini Lainnya