Ketahui 5 Hal Ini sebelum Menggunakan Produk Pengharum Ruangan

Bukalah jendela agar sirkulasi udara lancar

Agar lingkungan dalam rumah wangi, banyak orang yang menggunakan pengharum ruangan, baik dalam bentuk semprotan, diffuser, evaporative diffuser, mist dispenser, lilin beraroma, dan masih banyak lagi.

Tak ada yang salah dengan menggunakan pewangi atau pengharum ruangan. Namun, ada beberapa hal penting yang patut untuk diwaspadai, khususnya efek penggunaan dalam jangka panjang.

Tahukah kamu kalau terlalu sering menggunakan pengharum ruangan bisa berpotensi bahaya bagi orang yang menghirupnya? Lantas, bagaimana cara mendapatkan ruangan yang wangi, segar, dan sehat? Simak penjabarannya berikut ini, ya!

1. Bahan kimia yang terkandung di dalam produk pengharum ruangan berisiko bagi kesehatan tubuh

Ketahui 5 Hal Ini sebelum Menggunakan Produk Pengharum Ruanganilustrasi anak sedang menggunakan nebulator (pexels.com/cottonbro)

Dirangkum dari laman Hoffman Toxicant-Induced Loss of Tolerance (TILT) dari University of Texas Health Science Center, Amerika Serikat (AS), dan Made Safe, ada beberapa senyawa kimia berbahaya yang ditemukan di dalam produk pengharum ruangan termasuk produk kebersihan rumah tangga yang  beraroma. Senyawa-senyawa tersebut yaitu: 

  • Komponen bahan kimia organik yang dapat menguap atau disebut dengan volatile organic compounds (VOC). 
  • Formaldehida 
  • Ftalat atau phthalates
  • 1,4-dichlorobenzene
  • Asetaldehida
  • Toluena (dapat mengganggu sistem pertumbuhan dan reproduksi)
  • Stirena 
  • Xilena (dapat menyebabkan pusing, berkunang-kunang, depresi, dan gangguan ingatan jangka pendek)
  • Benzena

Sebuah laporan berjudul "Ten questions concerning air fresheners and indoor built environments" yang terbit di jurnal Building and Environment tahun 2017 menyebutkan bahwa kandungan VOC dan ftalat dalam produk pengharum ruangan seperti spray, minyak atau cairan, dan gel dapat mengganggu sistem pernapasan, endokrin, reproduksi, menyebabkan kanker, dan memengaruhi kesehatan jantung. 

2. Hindari menggunakan produk pengharum ruangan di dalam kamar bayi dan anak

Ketahui 5 Hal Ini sebelum Menggunakan Produk Pengharum Ruanganilustrasi kamar tidur bayi (pexels.com/Curtis Adams)

Seperti dijelaskan di laman Nationwide Children’s Hospital, memasang lilin beraroma yang wangi atau menggunakan semprotan pengharum ruangan di dalam kamar bayi atau kamar tidur anak tidak dianjurkan. Kenapa? Karena organ jantung mereka masih dalam tahap pertumbuhan, sehingga tidak baik bila mereka terekspos oleh senyawa kimia yang ada di dalam produk.

Lebih lanjut, apabila salah satu anggota keluarga memiliki masalah dengan sistem pernapasan seperti asma dan/atau memiliki alergi, sebaiknya jangan menggunakan produk pengharum ruangan.

Baca Juga: 7 Tanda Kamu Keracunan Udara di Lingkunganmu, Waspada!

3. Produk yang mencantumkan kata "all natural" di label masih berisiko mengandung senyawa berbahaya

Ketahui 5 Hal Ini sebelum Menggunakan Produk Pengharum Ruanganilustrasi lilin aromaterapi wangi (freepik.com/pvproductions)

Dokter Stanley Fineman, seorang dokter spesialis alergi dan imunologi di Georgia, AS, mengemukakan bahwa produk dengan klaim "all natural" atau tidak berbau (unscented) masih mengeluarkan senyawa kimia yang berbahaya. Jadi, untuk memastikan tidak terpapar senyawa kimia berbahaya, baiknya tidak menggunakan produk pengharum ruangan.

4. Pengharum ruangan berbeda dengan disinfektan semprot

Ketahui 5 Hal Ini sebelum Menggunakan Produk Pengharum Ruanganilustrasi spray pengharum ruangan (lifehacker.com.au)

Perlu diketahui, pengharum ruangan tidak memiliki fungsi yang sama dengan disinfektan semprot atau spray. Produk disinfektan dalam bentuk semprotan umumnya mengandung isopropyl alcohol atau ethyl alcohol. Jadi, sebelum membeli, pastikan untuk membaca keterangan di label dengan teliti agar tidak tertukar.

Laporan dalam jurnal Building and Environment tahun 2017 juga menganjurkan konsumen agar tidak mudah percaya dengan produk pengharum ruangan yang menyebutkan bahwa produknya dapat menghilangkan bau atau membunuh kuman.

Yang benar adalah, untuk menghilangkan bau tak sedap di dalam ruangan, kita perlu mencari sumber dari bau tersebut dan mengeluarkan atau menghilangkannya.

5. Bagaimana cara yang benar untuk memperoleh kualitas udara yang segar dan sehat?

Ketahui 5 Hal Ini sebelum Menggunakan Produk Pengharum Ruanganilustrasi jendela rumah yang terbuka (pexels.com/cottonbro)

Untuk mendapatkan sirkulasi udara yang baik di rumah, kita bisa melakukan langkah-langkah ini:

  • Membuka jendela di setiap ruangan secara rutin supaya ada pergantian udara
  • Membersihkan rumah secara berkala seperti menyedot debu di sofa, kasur, karpet, dan tirai
  • Pastikan tidak ada kebocoran atau jamur di bagian dinding atau atap rumah
  • Menggunakan produk seperti air purifier
  • Memasang exhaust fan di kamar mandi dan dapur untuk mengeluarkan bau tak sedap
  • Rajin mengeluarkan sampah dari dalam rumah
  • Mencari sumber dari timbulnya bau yang menyengat lalu membersihkan atau mengeluarkannya dari dalam rumah
  • Dilansir Health Harvard Publishing, kita disarankan untuk tidak meletakkan tanaman di dalam rumah karena akan memicu tumbuhnya jamur
  • Tidak merokok di dalam rumah
  • Dilansir WebMD, gunakanlah pendingin ruangan yang memiliki HEPA filter. Namun, jangan lupa untuk mencuci filter AC secara rutin sesuai petunjuk

Itulah ulasan mengenai risiko kesehatan dari penggunaan pengharum ruangan dalam jangka waktu lama bagi tubuh. Pengharum ruangan dalam bentuk semprot, gel, atau cairan tidak dianjurkan untuk digunakan di kamar bayi karena jantungnya masih dalam tahap pertumbuhan.

Untuk memperoleh kualitas udara yang sehat dan aman adalah dengan sering membuka jendela, menjaga kebersihan di dalam rumah, dan tidak merokok di dalam ruangan.

Baca Juga: Hati-hati, Lilin Aromaterapimu Dapat Menyebabkan 8 Penyakit Ini Lho!

Maria  Sutrisno Photo Verified Writer Maria Sutrisno

"Less is More" Ludwig Mies Van der Rohe.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya