Alternatif Obat, 1 dari 5 Teh Ini Bisa Mengurangi Gejala PMS
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sindrom pramenstruasi atau lebih dikenal dengan istilah PMS adalah serangkaian gejala penyakit yang dialami oleh orang perempuan menjelang menstruasi. Gejala penyakit yang dirasakan antara lain mengalami gejala menyerupai flu atau disebut flu menstruasi, kram, perut kembung, dan perubahan suasana hati.
Tidak sedikit dari kelompok perempuan yang memilih untuk menggunakan obat over the counter (OTC) atau obat bebas untuk mengatasi gejala PMS. Alih-alih mengonsumsi obat, ada pilihan teh yang dapat dicoba untuk membantu mengurangi gejala PMS yang mengganggu. Penasaran? Kita simak bersama, yuk!
1. Teh jahe
Jahe mempunyai banyak khasiat untuk tubuh termasuk mengatasi gejala PMS. Kabar baiknya, kamu tidak perlu membeli teh jahe karena dapat membuatnya sendiri di rumah.
Merangkum dari Healthline dan Verywell Health, jahe mempunyai senyawa yang dapat melindungi tubuh dari inflamasi dan meredakan rasa nyeri. Properti antiinflamasi yang dimiliki oleh jahe dapat melindungi tubuh dari efek prostaglandin.
Prostaglandin adalah senyawa alami di tubuh yang mempunyai kualitas menyerupai hormon. Prostaglandin muncul selama siklus menstruasi dan memicu otot di dalam uterus untuk berkontraksi. Dilansir Everyday Health, semakin tinggi kadar prostaglandin, maka rasa sakit yang dirasakan oleh orang perempuan semakin tinggi.
2. Teh kamomil
Chamomile tea atau teh kamomil wajib ada di dalam lemari karena ini merupakan salah satu jenis teh yang mempunyai banyak manfaat. Terkenal akan efek menenangkannya, teh ini menjadi pilihan utama untuk mengatasi perubahan suasana hati akibat dari PMS.
Kamomil dapat diolah dalam bentuk teh atau essential oil, tetapi yang paling banyak ditemukan adalah dalam bentuk teh. Dilansir jurnal Pharmacopuncture tahun 2019, bunga ini mengandung properti anti-kecemasan, antiinflamasi, antioksidan, antispasmodik (sebagai relaksan otot), dan antihistamin. Teh kamomil dapat mengatasi efek psikologis yang disebabkan oleh PMS.
Baca Juga: Studi: Minum Teh Ampuh Turunkan Risiko Diabetes Tipe 2
3. Teh hijau
Editor’s picks
Jenis teh lain yang dapat dikonsumsi untuk mengatasi gejala PMS adalah teh hijau. Sebuah penelitian yang dilakukan di Shanghai, China selama 2 tahun yang hasilnya diterbitkan di British Medical Journal (BMJ) Open tahun 2019 mendapati bahwa perempuan yang mengonsumsi teh hijau secara rutin merasakan gejala dismenore (nyeri haid) yang lebih ringan.
Mengutip dari sumber yang sama, orang yang rutin minum teh hijau dan hanya mengalami nyeri haid ringan mengonsumsi teh hijau sebanyak 3 hingga 5 cangkir per hari. Akan tetapi, mengonsumsi teh hijau terlalu banyak setiap harinya tidak dianjurkan karena akan mengakibatkan gangguan dalam penyerapan zat besi di dalam tubuh.
4. Teh pepermin
Penyajian atau pembuatan teh pepermin dapat dilakukan sendiri di rumah terutama bila kamu mempunyai tanamannya. Teh pepermin mempunyai rasa mint dan sensasi dingin yang berasal dari mentol.
Dikutip dari Mindbodygreen, pepermin mempunyai beberapa manfaat yaitu mengurangi rasa mual, perut kembung dan sakit kepala. Namun, mereka yang mempunyai kondisi GERD (Gastroesophageal Reflux Disease) tidak dianjurkan untuk mengonsumsi pepermin karena pepermin mempunyai efek merilekskan otot. Hal ini dapat mengakibatkan asam lambung naik.
Sekedar informasi, kandungan pepermin yang terdapat di minyak pepermin (peppermint oil) lebih tinggi daripada kandungan pepermin dalam bentuk teh. Tetapi laman Medical News Today menyebutkan teh pepermin dapat digunakan sebagai alternatif obat medis untuk mengatasi nyeri haid.
5. Teh thyme
Thyme atau Thymus vulgaris adalah daun herbal yang umumnya digunakan untuk memasak dan sebagai obat di Roma, Yunani, dan Mesir. Mengonsumsi thyme dalam bentuk teh dapat membantu mengatasi gejala medis akibat dari PMS.
Mengutip jurnal Adolescents Health, Medicine, and Therapeutics tahun 2020, sebuah studi yang dilakukan di Debre Berhan, Etiopia, menemukan teh thyme dapat mengurangi risiko mengalami dismenore (nyeri haid) sebanyak 63 persen. Hal ini disebabkan oleh kandungan antioksidan dan analgesik yang dimiliki oleh thyme.
Seseorang yang alergi terhadap daun thyme, lavender, atau basil dianjurkan tidak mengonsumsi teh thyme. Melansir WebMD, mual, sensitivitas di kulit, diare dan muntah dapat terjadi akibat dari reaksi alergi terhadap daun thyme dan sejenisnya.
Perlu diingat bahwa orang yang mempunyai kondisi medis tertentu misalnya GERD, gangguan ginjal, atau alergi perlu berhati-hati saat mengonsumsi teh. Ada baiknya untuk bertanya dahulu kepada dokter sebelum mengonsumsi satu atau beberapa dari daftar teh ini.
Penerapan pola hidup yang sehat seperti memperbanyak asupan buah dan sayur serta berolahraga dapat membantu meringankan gejala PMS. Segera periksakan diri ke dokter bila mengalami gejala PMS yang akut dan memburuk dari waktu ke waktu.
Baca Juga: 5 Jenis Teh yang Bisa Menyehatkan Kulit, Bisa Cegah Penuaan!
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.