5 Tips Merawat Kulit usai Menjalani Kemoterapi dan Terapi Radiasi

Hindari produk skincare yang berbasis alkohol

Kemoterapi dan terapi radiasi merupakan metode pengobatan yang kerap dijalani oleh seseorang yang mempunyai sakit kanker. Merangkum NHS.UK, beberapa efek samping yang kerap dialami oleh penderita kanker setelah menjalani kemoterapi dan terapi radiasi antara lain rambut menjadi mudah rontok, kulit menjadi kering, dan mudah terluka atau lebam.

Melakukan rutinitas perawatan kulit dengan baik sangat penting untuk mencegah efek samping. Berikut ini tips untuk menjaga agar kulit tetap sehat selama menjalani proses kemoterapi dan atau terapi radiasi. Simak tipsnya hingga akhir, ya!

1. Membilas kulit secara perlahan dengan menggunakan sabun yang kadar pH-nya rendah

5 Tips Merawat Kulit usai Menjalani Kemoterapi dan Terapi Radiasiilustrasi sabun mandi (pixabay.com/Samael_lit)

Menjalani proses kemoterapi dan atau terapi radiasi bukan lantas membuat kita menjadi takut untuk mandi. Kita dapat membersihkan permukaan kulit secara perlahan-lahan tanpa digosok dengan menggunakan waslap atau scrub agar kulit tidak tergores. Kemudian pilihlah sabun yang lembut, tidak beraroma, dan mempunyai kadar pH-nya rendah.

Melansir sebuah laporan ilmiah di Indian Journal of Dermatology tahun 2014, kadar pH atau hydrogen pada kulit cenderung untuk meningkat seiring dengan penggunaan sabun mandi yang juga mengandung pH. Akibatnya kulit menjadi kering, mudah iritasi, dan memicu munculnya bakteri.

Trevor Cates, seorang praktisi naturopati di Utah, Amerika Serikat (AS) melalui wawancaranya dengan Everyday Health menyebutkan seseorang dengan kondisi kulit yang mengalami inflamasi sebaiknya menggunakan sabun, pelembap, dan serum yang kadar pH-nya antara 4.6 hingga 5.5. Mengingat informasi kadar pH terkadang sulit ditemukan pada kemasan produk sabun, kita dapat meminta rekomendasi merek sabun dari dokter atau apoteker.

2. Hindari penggunaan produk kulit yang mengandung wewangian dan beraroma

5 Tips Merawat Kulit usai Menjalani Kemoterapi dan Terapi Radiasiilustrasi produk skincare tidak berbasis alkohol (unsplash.com/Elsa Olofsson)

Dilansir National Cancer Institute, permukaan kulit pada bagian tubuh yang terkena radiasi terapi dan kemoterapi dapat mengelupas dan kering, menjadi gatal, bengkak, dan warna kulit berubah menjadi merah tua. Menggunakan produk kulit seperti sabun mandi dan krim yang tidak mengandung wewangian (fragrance-free) sangat dianjurkan untuk mencegah iritasi kulit.

Laman Cutaneous Lymphoma Foundation (CL Foundation) menjelaskan sabun mandi yang mempunyai aroma akan membuat kulit mudah kering. Dokter dapat memberikan sabun yang kandungan antiseptiknya tinggi apabila terdapat luka atau infeksi berat di kulit dan kondisi kulit pasien tidak terlalu kering.

Baca Juga: 5 Manfaat Olahraga bagi Kesehatan Kulit, Bikin makin Glowing!

3. Menggunakan produk kulit yang mengandung SPF saat beraktivitas

5 Tips Merawat Kulit usai Menjalani Kemoterapi dan Terapi Radiasiilustrasi produk sunblock (unsplash.com/Arthur Pereira)

Kemoterapi dan terapi radiasi membuat kulit menjadi sensitif terhadap sinar matahari. Itulah sebabnya pasien yang menjalani kemoterapi dan terapi radiasi wajib menggunakan sunblock yang mempunyai kandungan SPF 30 ke atas serta memberikan proteksi terhadap UVA (ultraviolet aging) dan UVB (ultraviolet burning).

Dikutip dari University of Rochester Medical Center (URMC), lalai dalam penggunaan sunblock dapat menyebabkan kulit menjadi iritasi dan bengkak. Jadwal terapi radiasi dapat tertunda atau dibatalkan bila kulit pasien mengalami iritasi, luka, atau bengkak.

4. Hindari penggunaan skincare yang mengandung alkohol

5 Tips Merawat Kulit usai Menjalani Kemoterapi dan Terapi Radiasiilustrasi seseorang sedang melakukan perawatan kulit wajah (unsplash.com/engin akyurt)

Baik obat kemoterapi maupun terapi radiasi membuat kulit yang tadinya sehat menjadi sensitif, bengkak, gatal, atau berubah warna. Menggunakan produk kulit yang mengandung alkohol berisiko memperburuk kondisi kulit.

Mengutip Everyday Health, sensasi terbakar dapat terjadi pada kulit seseorang yang sensitif atau lapisan kulit terluarnya tidak dalam kondisi yang bagus akibat dari iritasi. Penting bagi kita untuk memeriksa label produk skincare sebelum membeli.

Mengacu kepada sumber yang sama, kita dapat memeriksa jenis alkohol yang digunakan dan berapa persen kadar alkohol tersebut. Secara khusus hindari produk skincare yang mengandung ethanol, methanol, ethyl alcohol, denatured alcohol, isopropyl alcohol, SD alcohol, dan benzyl alcohol karena akan memperburuk kondisi kulit yang sudah kering. 

5. Menggunakan krim untuk mencegah kulit menjadi gatal dan kering

5 Tips Merawat Kulit usai Menjalani Kemoterapi dan Terapi Radiasiilustrasi penggunaan krim (freepik.com/jcomp)

Sebisa mungkin menggunakan krim dan bukan losion untuk menjaga kelembaban kulit. Dilansir WebMD, krim mempunyai konsistensi yang lebih tinggi dibandingkan losion sehingga lebih bagus dalam mencegah dehidrasi kulit.

Merujuk sumber yang sama, penggunaan krim dapat dioleskan pada kulit 15 menit sebelum mandi dan kemudian diulang kembali pada malam hari. Apabila kondisi kulit terlalu kering dan pecah-pecah atau mengeripik, dokter dapat memberikan resep krim yang mengandung ammonium lactate.

Saat sedang mandi sebaiknya menggunakan air hangat karena air yang terlalu panas akan membuat kulit menjadi semakin kering. Segera konsultasi dengan dokter spesialis kulit bila mendapati kondisi kulit berubah setelah menjalani kemoterapi atau terapi radiasi atau luka di kulit tidak kunjung sembuh.

Baca Juga: Selain Kulit Wajah, 5 Kulit Bagian Ini Juga Penting Dirawat

Maria  Sutrisno Photo Verified Writer Maria Sutrisno

"Less is More" Ludwig Mies Van der Rohe.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Izza Namira

Berita Terkini Lainnya