7 Kebiasaan Baik untuk Investasi Kesehatan Jangka Panjang

Supaya tetap sehat dan bahagia di masa tua

Menyiapkan masa pensiun tak cukup dengan mempersiapkan aspek finansial, tapi juga memupuk kebiasaan baik untuk mendukung kondisi kesehatan. Ini karena kualitas hidup seseorang di masa mendatang ditentukan oleh kebiasaan dan pola hidup yang dimilikinya di masa sekarang.

Beberapa kebiasaan buruk merupakan faktor risiko berbagai penyakit degeneratif yang dapat menyebabkan kematian dini. Sebaliknya, mengadaptasi gaya hidup sehat dapat menyelamatkan dan bahkan memperpanjang usia individu. Yuk, simak kebiasaan baik yang dapat menjadi investasi kesehatan jangka panjang berikut ini.

1. Memenuhi kebutuhan cairan harian

7 Kebiasaan Baik untuk Investasi Kesehatan Jangka Panjangilustrasi minum (unsplash.com/bindlebottle)

Sekitar 60 persen tubuh manusia terdiri dari air. Elemen ini menjadi penting berperan utama dalam metabolisme tubuh. Mengacu pada Angka Kecukupan Gizi (AKG) tahun 2019, rata-rata kebutuhan cairan masyarakat usia produktif di Indonesia mencapai 2.500 mililiter, atau setara 10 gelas berukuran 250 mililiter.

Jika kebutuhan ini tidak terpenuhi, risiko dehidrasi dari mulai ringan hingga berat dapat mengintai. Dilansir Sciencedaily, dehidrasi berpotensi memicu pembengkakan beberapa bagian di otak serta meningkatkan aktivasi sistem saraf lantaran otak harus bekerja lebih keras.

Salah satu cara mengetahui status hidrasi adalah dengan menilai warna urine menggunakan kartu pemeriksaan urine sendiri (PURI). Mengutip laman Healthline, terdapat beberapa tanda yang dapat menandakan dehidrasi pada seseorang, di antaranya rasa haus berlebihan, kelelahan, mulut dan kulit kering, dan pusing.

Memulai kebiasaan minum mungkin merupakan hal yang sulit bagi sebagian orang. Untuk menyiasatinya, kita bisa memasang alarm setiap jam sebagai pengingat untuk minum. Selain itu, siapkan satu botol berukuran besar yang terisi penuh dan simpan dalam jangkauan kita.

2. Konsumsi makanan beragam dan seimbang

7 Kebiasaan Baik untuk Investasi Kesehatan Jangka Panjangilustrasi makan sehat (freepik.com/jcomp)

Di dunia ini, tak ada satu pun makanan yang mengandung zat gizi lengkap. Oleh karena itu, guna mencukupi kebutuhan gizi harian, kita perlu menerapkan pola makan yang beragam. Selain memerhatikan jenis makanan, kita juga harus menjaga porsi sesuai dengan kebutuhan.

Dalam model Piring Makanku, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menganjurkan konsumsi buah dan sayuran sekitar separuh bagian piring. Masyarakat disarankan untuk mengonsumsi buah dan sayur sebanyak 400 gram sehari, yang terdiri dari 250 gram sayur dan 150 gram buah. Ini setara juga dengan empat sampai lima porsi.

Sementara itu, sisa bagian piring bisa diisi oleh makanan sumber karbohidrat dan protein. Ikan merupakan salah satu sumber protein yang disarankan sebab harganya relatif murah, namun kaya nutrisi, seperti lemak tidak jenuh, vitamin, dan mineral.

Baca Juga: 7 Makanan dan Minuman yang Bantu Jaga Kesehatan Liver!

3. Rutin berolahraga

7 Kebiasaan Baik untuk Investasi Kesehatan Jangka Panjangilustrasi olahraga (pexels.com/Kate Trifo)

Tak hanya membantu membentuk tubuh ideal, berolahraga juga dapat mengurangi risiko kematian dini akibat penyakit degeneratif. Karenanya, World Health Organization (WHO) menyarankan olahraga ringan hingga berat selama 30 menit setiap hari.

Jika tak sempat berolahraga, kamu bisa meningkatkan aktivitas fisik seperti berjalan cepat menuju kantor atau menggunakan tangga alih-alih menaiki lift. Kendati terlihat sepele, kalori yang terbakar ketika melakukan pekerjaan rumah bisa terbilang besar, lho. Membersihkan kamar mandi selama sejam, misalnya, mampu membakar energi bahkan hingga 350 kkal.

4. Tidur cukup

7 Kebiasaan Baik untuk Investasi Kesehatan Jangka Panjangilustrasi tidur (freepik.com/freepik)

Tubuh memerlukan istirahat setelah beraktivitas selama seharian penuh. Mengutip laman Healthline, tubuh melakukan fungsi fisiologis yang penting saat kita tidur. Di antaranya adalah pergantian dan perbaikan sel yang rusak, penguatan daya ingat otak, dan detoksifikasi racun.

Dilansir Mayoclinic, orang dewasa memerlukan waktu tidur setidaknya tujuh jam di malam hari. Kekurangan jam tidur akan mengganggu fungsi kognitif otak, terutama penurunan konsentrasi dan daya ingat. Di samping durasi, kualitas tidur seseorang juga tidak kalah penting. Deep sleep atau tidur tanpa gangguan sangat ideal dan optimal untuk kesehatan.

5. Merawat kulit dengan skincare

7 Kebiasaan Baik untuk Investasi Kesehatan Jangka Panjangilustrasi merawat kulit wajah (pexels.com/Ron Lach)

Kulit merupakan garda terdepan yang melindungi tubuh dari segala jenis benda asing. Wajar bila kulit sering mengalami inflamasi atau peradangan. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengaplikasikan produk yang bisa mencengah atau mengurangi peradangan, seperti toner dan sunscreen.

Kulit juga terdiri atas sel yang aktif membelah sehingga perlu dibersihkan secara berkala untuk mencegah permasalahan seperti gatal-gatal. Dari segi estetika, merawat kulit bisa meningkatkan kepercayaan diri ketika bertemu orang lain. Di samping menggunakan produk perawatan, kamu juga perlu menjaga pola makan sebagai upaya mengoptimalkan kesehatan kulit dari dalam.

6. Rajin merawat kesehatan gigi

7 Kebiasaan Baik untuk Investasi Kesehatan Jangka Panjangilustrasi merawat kesehatan gigi (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Mulut adalah bagian tubuh yang terpapar langsung dengan benda asing selain kulit. Jika kurang menjaga higienitas rongga mulut, sisa makanan akan menumpuk di sela-sela gusi sehingga memicu peradangan. Jika dibiarkan, ini akan berkembang dan menimbulkan permasalahan, seperti periodontis atau radang pada gusi.

Pemeriksaan gigi secara rutin setidaknya selama enam bulan sekali sangatlah dianjurkan untuk mendeteksi permasalahan gigi dan mulut sejak dini. Mengutip laman the National Health Service, permasalahan mulut jika dibiarkan dapat menyebabkan komplikasi kesehatan seperti diabetes, stroke, dan penyakit jantung.

7. Konsisten dalam menerapkan gaya hidup sehat

7 Kebiasaan Baik untuk Investasi Kesehatan Jangka Panjangilustrasi meditasi (freepik.com/jaiy_indy)

Terakhir, kita perlu melakukan daftar kebiasaan di atas secara konsisten. Dalam hal ini, kedisiplinan diri adalah kunci utama. Namun tak dapat dimungkiri, mengubah kebiasaan bukanlah perkara mudah. Di tengah jalan, kamu mungkin akan merasa jenuh dan ingin menyerah.

Oleh karena itu, kamu memerlukan alasan yang kuat supaya tetap termotivasi setiap hari. Selain itu, ketika pertama kali mengubah kebiasaan, kamu bisa memulai dengan langkah kecil dan secara perlahan meningkatkan intensitasnya. Mengajak orang sekitar untuk turut melakukannya juga bukan ide yang buruk. Dengan begitu, kamu dan mereka bisa saling mengingatkan untuk kembali ke "jalan yang benar".

Nah, gimana? Apakah kamu siap untuk mengubah kebiasaan demi kesehatan yang lebih baik? Ingat, kebiasaanmu saat ini berpengaruh besar terhadap kesehatan di masa depan, ya!

Baca Juga: Anak Picky Eater, 10 Tips Ini Bisa Bantu Mengubah Kebiasaan Makannya

Nadhifa Aulia Arnesya Photo Verified Writer Nadhifa Aulia Arnesya

There's art in (art)icle. Hence, writing an article equals to creating an art.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Izza Namira

Berita Terkini Lainnya