Kenali 5 Perubahan Warna ASI Beserta Artinya, Mana yang Berbahaya?

Ketahui dan perhatikan ya, Moms!

Memiliki kandungan nutrisi yang sangat lengkap, air susu ibu atau ASI dianggap sebagai makanan terbaik bagi bayi, khususnya yang berusia 0 hingga 6 bulan. Tak hanya itu, ASI juga diketahui mengandung enzim dan zat antibodi yang masing-masing berperan untuk membantu sistem pencernaan dan memperkuat kekebalan tubuh.

ASI dikenal memiliki warna putih dan transparan. Namun ternyata warna ASI dapat berubah tergantung beberapa kondisi, salah satunya pola konsumsi. Perubahan warna ini bisa terjadi dalam beberapa waktu, atau bahkan dalam hitungan hari. Meski pun ini merupakan hal normal, tetapi terkadang ini meninggalkan kekhawatiran tersendiri bagi para ibu.

Lantas apa saja arti warna pada ASI dan apakah warna pada ASI mengindikasikan gangguan kesehatan tertentu? Simak penjelasan berikut ini untuk informasi lebih lanjut.

1. Emas atau kekuningan dan tampak keruh

Kenali 5 Perubahan Warna ASI Beserta Artinya, Mana yang Berbahaya?ilustrasi air susu ibu (commons. wikmedia.org/Amada44)

Ini merupakan kolostrum, tipe ASI yang pertama kali diproduksi setelah melahirkan. Warnanya yang kuning dan cenderung keruh kerap mengembangkan banyak persepsi bahwa ini tak layak dikonsumsi bayi.

Faktanya, kolostrum sangat kaya akan protein, vitamin, mineral, serta imunoglobulin atau antibodi yang baik untuk tumbuh kembang bayi. Dijelaskan melalui laman Verywellfamily, kandungan nutrisi yang padat serta beta-karoten yang tinggi memberikan warna kuning pada kolostrum. 

Karena sangat kaya akan zat gizi bahkan dalam dosis yang kecil, mengonsumsi kolostrum dapat memenuhi kebutuhan nutrisi bayi tanpa mempersulit kinerja sistem pencernaan bayi yang baru lahir. Dilansir Cleavelandclinic, kolostrum diproduksi dalam jumlah kecil dan hanya bertahan selama 2 sampai 4 hari usai persalinan.

2. Putih

Kenali 5 Perubahan Warna ASI Beserta Artinya, Mana yang Berbahaya?ilustrasi air susu ibu (freepik.com/valeria_aksakova)

Seiring waktu, kualitas ASI kian meningkat guna menjawab kebutuhan nutrisi bayi. Sebelum mencapai kematangan sempurna, ASI akan melalui fase transisi terlebih dahulu selama kurang lebih dua minggu. Di fase ini, warna kuning pada ASI perlahan berubah menjadi putih. Ini disebabkan oleh perubahan kandungan gizi di dalamnya.

Dibandingkan kolostrum yang relatif rendah lemak dan karbohidrat, ASI transisi memiliki kandungan laktosa dan lemak rantai sedang tinggi yang sama-sama diketahui untuk memenuhi kebutuhan nutrisi serta mendukung perkembangan sistem kekebalan tubuh.

Setelah dua minggu, ASI mengalami kematangan dan warnanya berubah berdasarkan kandungan lemak di dalamnya. Ketika keluar untuk pertama kalinya, ASI yang matang akan tampak transparan atau berwarna kebiruan. Ini disebut juga foremilk

Baca Juga: Mengenal Kolostrum, Tetes ASI Pertama yang Gizinya Melimpah 

3. Krem

Kenali 5 Perubahan Warna ASI Beserta Artinya, Mana yang Berbahaya?ilustrasi ibu menyusui (freepik.com/shurkin_son)

Seiring waktu, kandungan lemak di dalam ASI kian meningkat sehingga membuat warnanya menjadi krem atau kuning pekat. Teksturnya juga berubah menjadi lebih creamy. ASI ini juga disebut dengan hindmilk.

Karena kandungan lemaknya yang tinggi, hindmilk sangat baik untuk meningkatkan berat badan pada bayi. Meski demikian, kenaikan berat badan juga sangat ditentukan oleh volume ASI yang dikonsumsi bayi.

4. Hijau dan pink atau oranye

Kenali 5 Perubahan Warna ASI Beserta Artinya, Mana yang Berbahaya?ilustrasi ibu menyusui (pexels.com/Mart Production)

Para ibu menyusui mungkin menyadari ASI menjadi bernuansa hijau usai mengonsumsi makanan tertentu. Sebut saja sayuran hijau seperti kale, bayam, dan rumput laut, beberapa jenis rempah, suplemen makanan, atau minuman yang mengandung pewarna hijau buatan.

Hal yang sama juga terjadi untuk makanan dan minuman yang mengandung pewarna pink atau oranye, baik yang bersifat alami atau pun buatan. Sejatinya ini merupakan hal wajar sehingga tak perlu dikhawatirkan.

5. Cokelat seperti berkarat

Kenali 5 Perubahan Warna ASI Beserta Artinya, Mana yang Berbahaya?ilustrasi ibu menyusui (pexels.com/Mart Production)

Warna cokelat biasanya mengindikasikan bahwa ASI mengandung darah. Ini bisa diakibatkan oleh luka pada puting atau penyebab lainnya, seperti rusty-pipe syndrome. Umumnya, ini terjadi di awal-awal masa menyusui.

Jika hal ini terjadi, jangan panik. Sedikit darah di dalam ASI umumnya tidak berbahaya bagi bayi. Pendarahan biasanya akan hilang sendirinya dalam beberapa hari. Namun sebuah studi yang terbit dalam jurnal Via Medica pada tahun 2021 menyebutkan bahwa jika ini terjadi lebih dari 5 hingga 7 hari, ibu dianjurkan segera memeriksakannya ke dokter.

Perubahan warna ASI sejatinya merupakan hal normal. Ini dipicu oleh perubahan komposisi nutrisi di dalamnya serta makanan yang dikonsumsi ibu. Akan tetapi, warna tertentu pada ASI perlu diwaspadai lantaran dapat menunjukkan suatu gangguan yang sebaiknya dikonsultasikan dengan tenaga profesional agar mendapat penanganan yang tepat.

Baca Juga: 5 Manfaat Dahsyat ASI Eksklusif untuk Daya Tahan Tubuh Bayi

Nadhifa Aulia Arnesya Photo Verified Writer Nadhifa Aulia Arnesya

There's art in (art)icle. Hence, writing an article equals to creating an art.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Tania Stephanie

Berita Terkini Lainnya