5 Tanda Kelebihan Konsumsi Karbohidrat, Bisa Jerawatan!

Coba, deh, mulai membatasi asupan karbohidrat

Tubuh memerlukan karbohidrat sebagai sumber energi utama. Kebutuhan akan karbohidrat bahkan mencapai 50 hingga 60 persen dari total kebutuhan energi harian.

Pada orang dewasa, kebutuhannya berkisar 275 hingga 330 gram. Ini bisa dipenuhi dengan konsumsi 200 hingga 300 gram nasi putih, atau setara dengan 3 sampai 4 centong.

Tanpa karbohidrat yang cukup, maka tubuh akan kekurangan energi sehingga tak bisa menjalankan fungsinya secara optimal. Namun, di sisi lain kelebihan karbohidrat bisa mengganggu kesehatan.

Jika kamu mengalami tanda-tanda berikut ini, mungkin kamu terlalu banyak mengonsumsi karbohidrat. Simak ulasannya sampai habis, ya!

1. Perut sering begah dan kembung

5 Tanda Kelebihan Konsumsi Karbohidrat, Bisa Jerawatan!ilustrasi perut kembung (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Asupan karbohidrat berlebihan, khususnya dalam bentuk karbohidrat sederhana seperti gula, bisa mengganggu keseimbangan mikroorganisme baik di usus. Ini berisiko memperlambat proses pencernaan makanan. Sebab, menurut keterangan Canadian Society of Intenstinal Research, karbohidrat sederhana bisa memicu produksi gas berlebihan.

Akibatnya, perut terasa begah dan kembung sehingga menimbulkan rasa yang tak nyaman. Untuk mengatasinya, perbanyak konsumsi serat yang berasal dari sayur dan buah. Ini lantaran serat bisa mengembalikan rasio mikroorganisme baik dalam usus sehingga pencernaan kembali berjalan optimal.

2. Mengalami kenaikan berat badan

5 Tanda Kelebihan Konsumsi Karbohidrat, Bisa Jerawatan!ilustrasi orang menimbang berat badan (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Kenaikan berat badan bisa dipengaruhi banyak fakator, salah satunya karena peningkatan jaringan lemak. Lantas, apa kaitannya dengan karbohidrat? Di dalam tubuh, kelebihan karbohidrat akan disimpan di hati dan otot dalam bentuk glikogen sebagai cadangan.

Namun, cadangan glikogen dalam tubuh hanya mencapai sekitar 600 gram. Jika masih terdapat karbohidrat, kelebihannya akan dikonversi menjadi lemak. Inilah mengapa konsumsi karbohidrat berlebihan bisa memicu kenaikan berat badan

Baca Juga: 10 Makanan Sumber Karbohidrat Kompleks, Bisa Jadi Pengganti Nasi Putih

3. Kulit mudah berjerawat

5 Tanda Kelebihan Konsumsi Karbohidrat, Bisa Jerawatan!ilustrasi kulit berjerawat (freepik.com/wayhomestudio)

Hampir setiap orang pernah mengalami kulit berjerawat. Fenomena ini khususnya terjadi saat masa remaja lantaran adanya perubahan hormonal dalam tubuh. Namun, selain karena faktor hormonal dan genetik, kulit berjerawat juga bisa dipengaruhi oleh pola makan.

Sebuah studi yang terbit dalam jurnal Drugs and Dermatology tahun 2014 melaporkan adanya hubungan antara pola makan tinggi karbohidrat dengan kulit berjerawat. Ini disinyalir karena karbohidrat sederhana seperti gula bisa memicu produksi hormon androgen yang terlibat dalam pembentukan jerawat.

4. Kesulitan tidur

5 Tanda Kelebihan Konsumsi Karbohidrat, Bisa Jerawatan!ilustrasi tidur (freepik.com/freepik)

Tanda lain bahwa kamu mengonsumsi karbohidrat terlalu banyak ialah mengalami kesulitan tidur pada malam hari. Ini umum terjadi khususnya pada orang-orang yang gemar mengonsumsi camilan tinggi karbohidrat sederhana sebelum tidur. Sebab, tubuh akan fokus mencerna makanan sehingga kita kesulitan tidur setelahnya.

Selain itu, makanan dengan indeks glikemik tinggi juga diketahui bisa mengganggu kualitas tidur. Ini diungkapkan lewat studi yang terbit dalam jurnal Sports Medicine tahun 2014. Akan tetapi, ini bukan berarti kamu tak boleh makan pada malam hari. Hanya saja, berikan jeda setidaknya dua jam antara makan dengan waktu tidur. 

5. Merasa lelah sepanjang waktu

5 Tanda Kelebihan Konsumsi Karbohidrat, Bisa Jerawatan!ilustrasi orang merasa kelelahan (pexels.com/Karolina Grabowska)

Sekilas kamu bertanya-tanya, mengapa kelebihan konsumsi karbohidrat justru menyebabkan kelelahan. Bukankah ini justru efek dari kekurangan karbohidrat? Hal ini dijelaskan dalam laman Sanford Health. Karbohidrat yang berasal dari makanan dengan tinggi indeks glikemik biasanya memicu kenaikan gula darah terlalu cepat.

Saat glukosa atau gula darah meningkat, tubuh akan segera memproduksi insulin untuk mempertahankan keseimbangan glukosa dalam darah. Konsekuensinya, kadar glukosa pun menurun dengan cepat sehingga menyebabkan kondisi yang dinamakan hipoglikemia. Gejalanya sendiri meliputi kelelahan, pusing, dan rasa lapar yang meningkat.

Meski karbohidrat merupakan sumber energi utama yang kebutuhannya lebih besar dibanding nutrisi lain, tetapi kamu tetap harus menjaga asupan karbohidrat agar tidak melebihi batas. Jika kamu mulai merasakan lima tanda di atas, segera kurangi konsumsi karbohidrat harian kamu.

Selain itu, batasi makanan yang mengandung tinggi indeks glikemik dan ganti dengan makanan rendah indeks glikemik, seperti sayuran hijau, beberapa buah, kacang-kacangan, dan beras. Terapkan pola makan sehat bergizi seimbang agar kebutuhan nutrisi harianmu terpenuhi.

Baca Juga: Sisi Kelam Pola Makan Rendah Karbohidrat, Ternyata Berbahaya!

Nadhifa Aulia Arnesya Photo Verified Writer Nadhifa Aulia Arnesya

There's art in (art)icle. Hence, writing an article equals to creating an art.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya