7 Hal yang Paling Berbahaya bagi Jantung Perempuan, yuk Hindari!

Demi hidup sehat, tinggalkan kebiasaan ini

Tahukah kamu kalau penyakit jantung membunuh satu perempuan tiap 76 detik? Terdengar mengerikan, tetapi ini fakta. Penyakit jantung adalah istilah umum yang mencakup berbagai kondisi, seperti serangan jantung, gagal jantung, hingga stroke.

Kabar baiknya, 80 persen penyakit jantung dan stroke dapat dicegah dengan edukasi dan tindakan yang tepat. Sebelum terlambat, ketahui hal-hal yang paling berbahaya bagi jantung perempuan, yuk!

1. Pola makan berbasis daging merah

Seberapa sering kamu mengonsumsi daging merah? Yang termasuk daging merah adalah sapi, kambing, domba, dan babi. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Northwestern University, Amerika Serikat (AS), daging merah dan daging olahan dikaitkan dengan risiko penyakit jantung dan kematian yang lebih tinggi.

Ditemukan bahwa makan dua porsi daging merah atau daging olahan per minggu dikaitkan dengan risiko 3 persen lebih tinggi dari semua penyebab kematian. Selain itu, daging merah dikaitkan dengan risiko gagal jantung yang lebih tinggi pada perempuan yang lebih tua.

Ramavathi Nandyala, MD, dokter ahli jantung dari Methodist Hospital di San Antonio, Texas, AS, menyarankan perempuan untuk beralih ke daging tanpa lemak seperti kalkun dan ayam. Asupan protein juga bisa dipenuhi dari sumber nabati seperti tahu dan kacang-kacangan.

2. Pil KB

7 Hal yang Paling Berbahaya bagi Jantung Perempuan, yuk Hindari!ilustrasi pil kontrasepsi (unsplash.com/Reproductive Health Supplies Coalition)

Banyak penelitian menunjukkan keterkaitan antara pil KB dan tekanan darah tinggi pada perempuan, dan itu adalah faktor risiko penyakit jantung. Pil KB lebih berisiko pada perempuan yang kelebihan berat badan, mempunyai riwayat keluarga dengan tekanan darah tinggi, dan punya riwayat penyakit ginjal.

Biasanya, pil KB terbuat dari estrogen dan progesteron. Estrogen inilah yang diperkirakan mendorong pembentukan gumpalan darah pada sebagian perempuan di atas usia 35 tahun, seperti diutarakan dr. Nandyala di laman Henrico Doctors.

Penggumpalan darah bisa menyebabkan serangan jantung dan stroke. Risiko semakin tinggi pada perempuan yang merokok dan menggunakan kontrasepsi oral. Kabar baiknya, risiko serangan jantung turun setelah berhenti mengonsumsi pil KB.

Baca Juga: Ini 8 Kebiasaan di Umur 20-30an yang Akan Mencegah Penyakit Jantung

3. Stres atau trauma

Stres dan peristiwa traumatis dapat menyebabkan masalah jantung. Menurut dr. Nandyala, stres menyebabkan tubuh melepaskan adrenalin yang bisa membuat arteri kejang dan tekanan darah meningkat. Contoh, sindrom patah hati dari peristiwa seperti kematian keluarga dapat menyebabkan gagal jantung sementara.

University of Pittsburgh School of Medicine, AS, melakukan penelitian pada 272 perempuan pascamenopause dan perimenopause untuk mempelajari bagaimana peristiwa traumatis berdampak pada kesehatan jantung. Temuan ini dipresentasikan pada konferensi tahunan North American Menopause Society pada tahun 2017.

Hasilnya, perempuan yang terlibat dalam tiga peristiwa traumatis seperti pelecehan seksual, kecelakaan mobil, atau kematian anak memiliki fungsi endotel yang lebih buruk dibandingkan perempuan yang tidak mengalami trauma. Endotelium merupakan lapisan dalam jantung dan pembuluh darah. Jika fungsinya memburuk, bisa meningkatkan risiko penyakit jantung.

4. Obesitas

7 Hal yang Paling Berbahaya bagi Jantung Perempuan, yuk Hindari!ilustrasi obesitas, salah satu faktor risiko heat exhaustion (freepik.com/racool-studio)

Faktor risiko lainnya adalah obesitas. Jika seseorang memiliki indeks massa tubuh (BMI) di atas 30, maka dapat meningkatkan risiko kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi, diabetes, masalah pernapasan, dan osteoartritis.

Mengacu pada studi berjudul "Obesity and Cardiovascular Disease in Women" yang diterbitkan di International Journal of Obesity tahun 2020, perempuan yang mengalami obesitas dan resistansi insulin berisiko tinggi terkena penyakit kardiovaskular. Mereka berisiko mengalami gagal jantung dan penyakit jantung iskemik.

Untuk orang dewasa, indeks massa tubuh yang normal berkisar dari 18.5-24.9. Indeks massa tubuh 25.0-29.9 dikategorikan sebagai kelebihan berat badan (overweight) dan 30 atau lebih diklasifikasikan sebagai obesitas.

Baca Juga: Seberapa Penting Pembersih Kewanitaan bagi Kesehatan? Simak 7 Faktanya

5. Diet yo-yo

Apakah kamu pernah menurunkan berat badan, tapi kemudian naik kembali? Ini disebut dengan diet yo-yo. Menurut definisi dari Joel Fuhrman, MD, diet yo-yo adalah penurunan berat badan yang disengaja, diikuti dengan peningkatan kembali yang juga tidak disengaja.

Studi observasi yang dipresentasikan dalam sesi ilmiah American Heart Association tahun 2016 mengamati riwayat berat badan yang dilaporkan dari 158.063 perempuan pascamenopause. Lalu, peneliti mengelompokkan mereka dalam beberapa kategori, seperti berat badan stabil, kenaikan stabil, penurunan berat badan, dan weight cycling.

Definisi weight cycling kurang lebih sama seperti diet yoyo. Hasilnya, perempuan yang kehilangan berat badan lalu mendapatkannya kembali memiliki risiko kematian akibat penyakit jantung 3,5 kali lebih tinggi dibanding perempuan yang berat badannya stabil.

6. Tidak melakukan olahraga

7 Hal yang Paling Berbahaya bagi Jantung Perempuan, yuk Hindari!ilustrasi malas gerak (pexels.com/Monica Silvestre)

Berdasarkan studi terbaru dari Dr. Dan Cuthbertson yang dipresentasikan di European Congress on Obesity di Porto, Portugal, menemukan bahwa terlalu banyak bermalas-malasan selama 14 hari bisa mengurangi massa otot, meningkatkan lemak tubuh, memperbesar potensi kolesterol tinggi, mengembangkan diabetes tipe 2, dan meningkatkan risiko penyakit jantung.

Dr. Dan dan timnya meneliti 28 orang sehat dengan berat badan normal dan usia rata-rata 25 tahun. Mereka biasanya berjalan 10.000 langkah per hari, tetapi diminta untuk mengurangi tingkat aktivitas hingga 80 persen menjadi 1.500 langkah per hari.

Durasi olahraga harian turun dari 161 menit menjadi 36 menit, sementara waktu untuk bersantai meningkat rata-rata 129 menit. Apa yang terjadi?

Hasilnya, terjadi perubahan signifikan pada tubuh, termasuk hilangnya massa otot (rata-rata kehilangan 0,36 kilogram), serta lemak hati, lemak tubuh, dan kolesterol jahat meningkat.

7. Tidak melakukan pemeriksaan kesehatan rutin

Seberapa sering kamu melakukan pemeriksaan kesehatan rutin atau medical checkup? Setidaknya, pemeriksaan kesehatan perlu dilakukan setahun sekali, sehingga kita bisa tahu lebih awal jika memiliki tekanan darah tinggi atau kolesterol tinggi untuk meminimalkan penyakit jantung di masa mendatang.

American Heart Association menyarankan pemeriksaan kesehatan setiap dua tahun sekali jika tekanan darah berada di bawah 120/80 mmHg. Jika tensi lebih tinggi, maka kita perlu lebih sering melakukan medical checkup.

Tak lupa, mengecek kadar kolesterol, trigliserida, dan lipoprotein puasa, serta memeriksa glukosa darah. Dengan demikian, kita bisa mengetahui kondisi tubuh secara berkala.

Sayangnya, sebagian orang merasa dirinya sehat dan tidak menderita penyakit jantung. Sementara, ia jarang memeriksakan kondisi kesehatannya. Padahal, kita tidak pernah tahu sebelum memeriksakan diri, kan?

Faktor risiko penyakit jantung pada perempuan

7 Hal yang Paling Berbahaya bagi Jantung Perempuan, yuk Hindari!ilustrasi kesehatan jantung (freepik.com/pressfoto)

Menurut Mayo Clinic, faktor risiko penyakit jantung bagi perempuan meliputi:

  • Diabetes: Perempuan dengan diabetes lebih mungkin untuk mengembangkan penyakit jantung daripada laki-laki dengan diabetes. Selain itu, karena diabetes dapat mengubah cara perempuan merasakan sakit, ada peningkatan risiko terkena serangan jantung tanpa gejala.
  • Stres emosional dan depresi: Stres dan depresi lebih memengaruhi hati perempuan daripada laki-laki. Depresi mungkin mempersulit mempertahankan gaya hidup sehat dan mengikuti pengobatan yang direkomendasikan untuk kondisi kesehatan lainnya.
  • Merokok: Merokok merupakan faktor risiko yang lebih besar untuk penyakit jantung pada perempuan dibandingkan laki-laki.
  • Minim aktivitas fisik: Kurangnya aktivitas fisik merupakan faktor risiko utama penyakit jantung.
  • Menopause: Kadar estrogen yang rendah setelah menopause meningkatkan risiko berkembangnya penyakit pada pembuluh darah yang lebih kecil.
  • Komplikasi kehamilan: Tekanan darah tinggi atau diabetes selama kehamilan dapat meningkatkan risiko jangka panjang ibu terkena tekanan darah tinggi dan diabetes. Kondisi ini juga membuat perempuan lebih mungkin terkena penyakit jantung.
  • Riwayat keluarga dengan penyakit jantung dini: Ini tampaknya menjadi faktor risiko yang lebih besar pada perempuan daripada laki-laki.
  • Penyakit radang: Artritis reumatoid, lupus, dan kondisi peradangan lainnya dapat meningkatkan risiko penyakit jantung baik pada perempuan maupun laki-laki.

Perempuan dari segala usia harus menganggap serius penyakit jantung. Perempuan di bawah usia 65 tahun, terutama yang memiliki riwayat keluarga penyakit jantung, juga perlu memperhatikan faktor risiko penyakit jantung.

Nah, itulah sederet hal yang berbahaya bagi jantung perempuan. Semoga kita bisa menerapkan gaya hidup sehat secara konsisten, ya!

Baca Juga: 7 Cara yang Bisa Dilakukan untuk Mencegah Penyakit Jantung, Coba Deh!

Topik:

  • Nurulia
  • Bayu Aditya Suryanto

Berita Terkini Lainnya