7 Kebiasaan Buruk bagi Hati yang Harus Dibuang Jauh-jauh

Coba cek, apakah ada kebiasaan yang kamu lakukan?

Dengan berat 1,2-1,6 kilogram, hati atau lever menjadi organ dalam terbesar yang kita miliki. Hati melakukan lebih dari 500 fungsi penting bagi tubuh, mulai dari sintesis protein hingga metabolisme lemak.

Makanan, minuman, dan kebiasaan tertentu bisa merusak hati. Mungkin, kamu tak menyadari telah melakukannya. Kebiasaan buruk apakah itu?

1. Merokok

7 Kebiasaan Buruk bagi Hati yang Harus Dibuang Jauh-jauh(Foto: Getty Images)

Asap rokok memengaruhi hati secara tidak langsung. Bahan kimia beracun dalam asap bisa menyebabkan stres oksidatif dan menghasilkan radikal bebas yang merusak sel.

Stres oksidatif juga bisa menyebabkan fibrosis, yaitu kondisi hati mengembangkan jaringan berlebih (mirip jaringan parut) dan memengaruhi kemampuan hati untuk bekerja dengan baik.

Sementara, menurut studi berjudul "Association between Smoking and Non-alcoholic Fatty Liver Disease: A Systematic Review and Meta-analysis" yang diterbitkan di jurnal SAGE Open Medicine tahun 2018, merokok dikaitkan dengan penyakit hati berlemak non-alkohol. Peningkatan risiko sekitar 1,38 kali lipat juga terjadi pada perokok pasif.

2. Konsumsi alkohol berlebihan

7 Kebiasaan Buruk bagi Hati yang Harus Dibuang Jauh-jauhcommunitycare.com

Ternyata, minum alkohol berlebihan bisa menurunkan kemampuan hati untuk mengeluarkan racun dari tubuh. Ketika hati mencoba untuk memecah alkohol, reaksi kimia yang dihasilkan akan merusak sel-sel hati. Jika ini dilakukan dalam jangka panjang, maka kerusakan akan menjadi permanen dan menyebabkan sirosis.

Di sisi lain, 15-20 tahun minum alkohol berlebihan akan membuat seseorang mengembangkan hepatitis alkoholik. Ini mengacu pada penelitian berjudul "Alcoholic Liver Disease" yang dipublikasikan di Postgraduate Medical Journal.

Tiga bentuk penyakit hati alkoholik yang paling dikenal ialah sirosis alkoholik, hepatitis alkoholik akut, dan hati berlemak alkoholik (steatosis). Sebanyak 80 persen peminum berat berpotensi mengembangkan steatosis, 10-35 persen berisiko mengembangkan hepatitis alkoholik, serta 10 persen akan mengembangkan sirosis.

3. Obesitas

7 Kebiasaan Buruk bagi Hati yang Harus Dibuang Jauh-jauhehealth.eletsonline.com

Obesitas tidak hanya membahayakan jantung, tetapi juga hati. Terlalu banyak makan makanan tidak sehat menyebabkan lemak berlebih menumpuk di hati. Kondisi ini dikenal sebagai penyakit hati berlemak non-alkohol.

Dalam kondisi normal, hati berfungsi untuk memproses serta mengatur jumlah gula dan lemak dalam darah. Pada orang yang kelebihan berat badan, lemak berlebih disimpan di sel hati. Lambat laun, hati meradang dan selnya rusak karena terlalu banyak lemak yang menumpuk.

Apakah ada pantangan makanan? Hindari mengonsumsi makanan olahan yang mengandung pengawet, zat aditif, pemanis buatan, dan perasa, karena sulit diurai dan penuh bahan kimia. Garam berlebih juga tidak baik karena membuat cairan menumpuk di hati dan menyebabkan pembengkakan.

4. Kurang tidur

7 Kebiasaan Buruk bagi Hati yang Harus Dibuang Jauh-jauhamp.kidspot.com.au

Apakah kamu sering kurang tidur? Waspadalah, kebiasaan ini bisa memengaruhi kemampuan hati untuk memproduksi glukosa dan memproses insulin. Alhasil, risiko penyakit metabolik meningkat, seperti diabetes tipe 2 dan hati berlemak (steatosis).

Temuan ini dipublikasikan di American Journal of Physiology - Endocrinology and Metabolism. Peneliti mempelajari dua kelompok tikus: satu dibiarkan terjaga selama 6 jam setiap malam dan satu dibiarkan tidur sesuai keinginan. Peneliti juga memberikan makanan berlemak tinggi dan air gula tanpa batas.

Kemudian, peneliti mengukur kadar glukosa dan lemak hati pada tikus tersebut. Hasilnya, tingkat glukosa darah lebih tinggi pada kelompok yang kurang tidur. Selain itu, kadar trigliserida dan produksi glukosa di hati juga meningkat.

Baca Juga: Hepatitis A, Infeksi Organ Hati yang Bisa Dicegah dengan Vaksinasi

5. Penggunaan obat secara berlebihan

7 Kebiasaan Buruk bagi Hati yang Harus Dibuang Jauh-jauhpropakistani.pk

Salah satu obat yang bisa menyebabkan kerusakan hati adalah asetaminofen. Obat ini dijual tanpa resep dan kerap ditemukan dalam obat flu atau pereda nyeri. Zat ini aman dalam dosis kecil, tetapi berbahaya jika dikonsumsi berlebihan.

Melansir Mayo Clinichepatitis toksik dapat disebabkan oleh obat pereda nyeri tanpa resep, seperti asetaminofen, aspirin, ibuprofen, dan naproxen. Terutama jika obat-obatan ini sering dikonsumsi atau diminum bersamaan dengan alkohol.

Apakah hanya itu? Tentu tidak! Obat resep pun disinyalir dapat menyebabkan cedera hati serius. Seperti statin (untuk kolesterol tinggi), kombinasi amoksisilin-klavulanat, fenitoin, azathioprine, niacin, antivirus tertentu, steroid anabolik, dan masih banyak lagi.

Intinya, konsumsi obat dengan jumlah sewajarnya dan ikuti petunjuk dokter untuk meminimalkan risiko penyakit hati.

6. Melakukan seks tidak aman atau tanpa proteksi

7 Kebiasaan Buruk bagi Hati yang Harus Dibuang Jauh-jauhhealthland.time.com

Salah satu penyakit hati, yakni hepatitis B, dapat ditularkan melalui hubungan seks tanpa kondom. Selain itu, cara penularannya juga bisa lewat jarum suntik yang terkontaminasi atau dari ibu hamil ke bayinya.

Risiko hepatitis B lebih besar pada golongan tertentu, seperti pekerja seks, orang yang sering bergonta-ganti pasangan, laki-laki yang berhubungan seks dengan sesamanya, menjalin kontak dengan penderita hepatitis B kronis, atau tenaga medis (karena pekerjaannya rentan terhadap paparan virus), seperti dijelaskan di laman Avert.

Hepatitis B bisa ditularkan melalui hubungan seks tanpa kondom, termasuk seks vaginal, oral, atau anal. Oleh karena itu, penting untuk mempraktikkan seks aman dan selalu menggunakan kondom sebagai proteksi.

7. Makan makanan tidak sehat

7 Kebiasaan Buruk bagi Hati yang Harus Dibuang Jauh-jauhthethirty.whowhatwear.com

Terakhir, kerusakan hati dapat diakibatkan oleh makan makanan yang tidak sehat. Ini dibuktikan lewat penelitian yang dilakukan oleh ilmuwan dari Cincinnati Children's Hospital Medical Center, Amerika Serikat.

Berdasarkan temuan, pola makan dengan kadar fruktosa, sukrosa, dan lemak trans tinggi tak hanya menyebabkan obesitas, tetapi juga penyakit perlemakan hati.

Penelitian selama 16 minggu ini melibatkan tikus yang diberi makan normal dan yang diberi fruktosa, air minum yang diperkaya sukrosa, dan padatan lemak trans. Kemudian, jaringan hati tikus dianalisis, apakah ada kandungan lemak, pembentukan jaringan parut, atau terjadi kerusakan biologis.

Hasilnya, tikus yang diberi makanan normal tetap kurus dan yang satunya memiliki penyakit hati berlemak serta menjadi gemuk.

Nah, itulah kebiasaan buruk yang bisa merusak hati. Tinggalkan, yuk, demi masa depan yang lebih cerah!

Baca Juga: 7 Penyebab Hepatitis Paling Umum, yuk Cegah Sebelum Mewabah!

Topik:

  • Nurulia
  • Bayu Aditya Suryanto

Berita Terkini Lainnya