Asam Folat Penting untuk Pembentukan Sel Saraf Otak Janin

Harus dikonsumsi sebelum dan selama hamil

Butuh persiapan fisik dan mental yang matang jika ingin hamil. Termasuk mempersiapkan makanan dan suplemen yang harus dikonsumsi. Salah satunya adalah asam folat yang penting untuk perkembangan janin dan mencegah komplikasi kehamilan.

Dalam Thursday Parenting Class yang disiarkan langsung di Instagram @childlife.id pada Kamis (11/8/2022), dr. Rizal Fitni, SpOG, dokter spesialis obstetri ginekologi, menjelaskan tentang "Serba-serbi Asam Folat untuk Kehamilan". Simak pemaparannya!

1. Merupakan bagian dari sintetis vitamin B

Secara garis besar, gizi dibagi menjadi dua, yaitu makronutrien (karbohidrat, protein, dan lemak) serta mikronutrien (vitamin dan mineral). Asam folat tergolong mikronutrien karena merupakan bagian dari sintetis vitamin B.

Fungsinya untuk pembentukan sel-sel baru, seperti sel darah, kulit, jaringan otak, dan saraf. Termasuk untuk organogenesis atau proses pembentukan organ-organ.

"Yang paling utama untuk pembentukan sel saraf otak. Makanya, defisiensi asam folat berhubungan dengan gangguan pada cerebrus spinal. Seperti tidak terbentuknya selubung pembungkus saraf di bagian belakang, tidak terbentuk tulang tengkorak, dan sebagainya," tutur dr. Rizal.

2. Harus dikonsumsi sebelum dan selama hamil, bahkan saat menyusui

Asam Folat Penting untuk Pembentukan Sel Saraf Otak Janinilustrasi minum suplemen (pexels.com/Polina Tankilevitch)

Kebanyakan orang baru minum suplemen dan memeriksakan diri ketika sudah dinyatakan hamil. Bahkan, ada yang menunda kontrol ke dokter sampai trimester kedua, ketika gejala lemas, mual, dan muntah sudah reda.

"Padahal, di trimester pertama terjadi proses organogenesis. Proses pembentukan sel saraf, jaringan otak, dan organ itu membutuhkan asam folat. Telat kalau baru dikonsumsi di trimester kedua," jelas dr. Rizal.

Ia menyarankan untuk mengonsumsi asam folat sebelum dan selama hamil, bahkan saat menyusui. Selain dari suplemen, bisa dengan mengonsumsi sayuran hijau, kacang-kacangan, dan biji-bijian.

3. Dosis asam folat yang tepat

Ternyata, dosis asam folat tidak bisa dipukul rata. Ini tergantung kondisi ibu hamil. Kalau kondisinya normal, 400–600 mikrogram per hari sudah cukup.

"Kalau ada riwayat preeklamsia, persalinan prematur, blighted ovum, keguguran berulang, dan baby blues, dosis yang diberikan lebih tinggi. Bisa sampai 1.000 mikrogram, bahkan 2.000 mikrogram," terang dokter yang berpraktik di Jombang ini.

Baca Juga: 7 Cara Meningkatkan Kualitas Sel Telur, agar Cepat Hamil!

4. Risiko yang dihadapi jika kekurangan asam folat

Asam Folat Penting untuk Pembentukan Sel Saraf Otak Janinilustrasi perempuan sedih (pexels.com/Engin Akyurt)

Menurut dr. Rizal, kadar asam folat yang rendah bisa meningkatkan risiko preeklamsia dan persalinan prematur. Preeklamsia didefinisikan sebagai tekanan darah tinggi yang berkembang selama hamil yang berbahaya bagi ibu dan janin.

"Selain itu, baby blues dan depresi postpartum berhubungan dengan kadar asam folat yang rendah pada saat hamil," lanjutnya.

5. Meski begitu, kelebihan asam folat juga tidak baik

Segala sesuatu yang berlebihan itu tidak baik. Termasuk kelebihan asam folat. Menurut penelitian dalam laman Today's Parent, mengonsumsi terlalu banyak asam folat bisa menyebabkan gangguan pertumbuhan janin, asma, autisme, dan mendorong pertumbuhan beberapa sel kanker.

Selain itu, gejala juga dirasakan oleh sang ibu. Kelebihan asam folat menimbulkan mual, kehilangan selera makan, kebingungan, membuat seseorang mudah marah, menyebabkan gangguan tidur, serta meninggalkan rasa tidak enak di mulut, dilansir Livestrong.

Baca Juga: Hamil di Masa Pandemik? Ini yang Harus Diketahui Calon Mama!

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya