Hamil di Masa Pandemik? Ini yang Harus Diketahui Calon Mama!

Supaya ibu dan janin sehat selalu

Berdasarkan data dari Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) Jakarta, sebanyak 13,7 persen perempuan hamil lebih rentan terinfeksi COVID-19 daripada mereka yang tidak hamil. Ini karena kondisi imunitas tubuh mereka mengalami penurunan. Apabila ibu hamil tidak diberi perlindungan terbaik, mereka akan semakin rentan terinfeksi.

Lantas, bagaimana cara menjaga kehamilan yang sehat saat pandemik seperti sekarang? Simak penuturan dari Dr. dr. Nasrudin AM, Sp.OG(K), MARS, dokter spesialis kebidanan dan kandungan yang praktik di RS Ibnu Sina Makassar dan RSIA Sitti Khadijah Makassar. Dia menjelaskan secara rinci di acara Popmama Parenting Academy (POPAC) 2020 pada Selasa (29/9/2020). Calon mama wajib menyimak!

1. Sekurang-kurangnya, USG harus dilakukan minimal 2 kali selama masa kehamilan

Hamil di Masa Pandemik? Ini yang Harus Diketahui Calon Mama!conquestimaging.com

Di situasi normal, Badan Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan ultrasonografi (USG) kehamilan sebanyak 8 kali. Sekali di trimester pertama, dua kali di trimester kedua, dan lima kali di trimester ketiga.

Sementara itu, menurut Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) versi terbaru, USG dianjurkan untuk dilakukan sebanyak 6 kali. Sekali di trimester pertama, dua kali di trimester kedua, dan tiga kali di trimester ketiga, Dr. Nasrudin menjelaskan.

"Selama pandemi, menurut protokol, layanan untuk ibu dan bayi belum lahir minimal dua kali saja. Sekali pada trimester pertama dan sekali menjelang persalinan di trimester ketiga. Ibu hamil harus datang kontrol offline dua kali untuk USG," tegas Dr. Nasrudin.

Menurutnya, kunjungan ibu hamil dibatasi selama tidak ada masalah atau keluhan. Ini dilakukan untuk menjaga ibu hamil agar tidak terlalu banyak kontak dengan orang lain dan tidak terlalu sering pergi ke rumah sakit. Untuk hal yang tidak bersifat urgent atau gawat darurat, konsultasi bisa dilakukan lewat telemedicine.

2. Inilah obat-obatan yang aman dikonsumsi oleh ibu hamil!

Hamil di Masa Pandemik? Ini yang Harus Diketahui Calon Mama!aidsmap.com

Memang, ibu hamil tidak dianjurkan mengonsumsi obat-obatan. Akan tetapi, ada pengecualian bagi obat tertentu. Multivitamin umumnya aman, terutama yang tinggi kalsium, zat besi, asam folat, dan DHA. Jika timbul nyeri, obat yang paling aman dan bisa ditoleransi adalah parasetamol.

"Obat-obatan yang sifatnya topikal atau lokal diperbolehkan, seperti aromaterapi, salep, atau obat oles," jelas Dr. Nasrudin.

Alumnus Universitas Hasanuddin, Makassar, ini mewanti-wanti ibu hamil untuk tidak sembarangan mengonsumsi antibiotik saat demam tinggi atau infeksi. Ini karena tidak semua antibiotik aman bagi ibu hamil. Obat penetral asam lambung masih tergolong aman bagi ibu hamil untuk meredakan mual dan muntah.

3. Belum ada bukti akurat bahwa ibu hamil bisa menularkan COVID-19 ke bayi melalui plasenta dan ASI

Hamil di Masa Pandemik? Ini yang Harus Diketahui Calon Mama!babyology.com.au

Menurut Dr. Nasrudin, sampai hari ini belum ada bukti akurat bahwa ibu hamil bisa menularkan COVID-19 ke bayinya melalui plasenta. Begitu pula dengan penularan lewat ASI bagi ibu menyusui. Kalau ada bukti bayi yang tertular dari ibunya, kemungkinan besar itu akibat droplet.

"Selain itu, sebagian besar ibu hamil banyak yang hanya suspect. Kalaupun positif, banyak yang asimtomatik dan tanpa gejala yang berat. Angka harapan sembuh ibu yang terkena COVID-19 pun masih tinggi," ujar anggota IDI dan POGI ini.

Terkadang, ada gejala yang secara fisiologis dianggap normal, seperti mual, muntah, dan sakit kepala ringan. Nyeri tungkai belakang dan tulang belakang juga wajar saat usia kehamilan semakin tua. Tak perlu buru-buru ke rumah sakit, karena kondisi ini bisa disembuhkan dengan istirahat yang cukup dan mengatur pola makan sehat.

Baca Juga: Inilah 7 Hal yang Membuat Perempuan Susah Hamil, yuk Diantisipasi!

4. Jika mengalami kondisi ini, segera pergi ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan medis

Hamil di Masa Pandemik? Ini yang Harus Diketahui Calon Mama!comparethemarket.com.au

Ada kondisi tertentu saat ibu hamil harus segera pergi ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan medis. Misalnya, mual dan muntah berlebihan sehingga lemas dan sulit beraktivitas.

Kemudian, waspadai juga perdarahan dan kontraksi di usia kehamilan yang sangat muda, yakni di trimester pertama atau kedua. Bila ini terjadi, ibu hamil akan terancam keguguran atau bayi lahir prematur.

Lalu, ibu hamil yang memiliki hipertensi harus rutin kontrol. Begitu pula bila janin yang gerakannya berkurang atau justru tidak bergerak sama sekali, harus segera memeriksakan diri. Jika terjadi kontraksi dan air ketuban keluar, maka ibu hamil harus cepat-cepat pergi ke rumah sakit karena tanda persalinan sudah dekat, terang Dr. Nasrudin panjang lebar.

5. Agar aman, selalu patuhi protokol kesehatan

Hamil di Masa Pandemik? Ini yang Harus Diketahui Calon Mama!discoveries.childrenshospital.org

Karena pandemik COVID-19 masih belum usai, ibu hamil perlu melindungi diri dengan maksimal. Caranya sederhana, yakni memakai masker, sering mencuci tangan, kurangi aktivitas di luar rumah, menerapkan physical distancing, dan tingkatkan imunitas tubuh dengan nutrisi yang seimbang.

"Konsumsilah susu, suplemen, dan multivitamin. Tak lupa, jaga diri agar tidak stres, karena kondisi mental sangat berpengaruh pada kesehatan ibu dan janin," Dr. Nasrudin menyarankan.

Tak kalah penting, ibu hamil juga harus sering-sering mencatat gerakan janin. Sebaiknya, pencatatan dilakukan di malam hari saat istirahat, karena janin banyak bergerak dan sedang aktif-aktifnya. Apabila dilakukan dengan konsisten, niscaya ibu dan bayinya akan baik-baik saja!

Baca Juga: Apakah Ibu Hamil Boleh Makan Seafood? Ini Penjelasannya!

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya