Memiliki Tingkat Obesitas Terendah di Dunia, Apa Rahasia Jepang?

Apakah berhubungan dengan pola makan?

Menurut penelitian yang dipublikasikan dalam AgEcon Search tahun 2006, lebih dari satu miliar orang dewasa di dunia mengalami kelebihan berat badan, dan lebih dari 300 juta di antaranya mengalami obesitas.

Amerika Serikat (AS) adalah salah satu negara dengan tingkat obesitas tertinggi, yaitu 32 persen dari total penduduknya. Di Indonesia, obesitas diketahui meningkat dengan angka yang mengkhawatirkan. Menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Kemenkes RI tahun 2018, prevalensi obesitas di kalangan orang dewasa meningkat hampir dua kali lipat dari 19,1 persen pada 2007 menjadi 35,4 persen pada 2018.

Di sisi lain, Jepang adalah negara dengan tingkat obesitas terendah, yakni hanya 3,6 persen dari keseluruhan penduduk! Kira-kira, apa rahasianya? Yuk, tiru jejaknya!

1. Menjadikan jalan kaki sebagai kebiasaan

Memiliki Tingkat Obesitas Terendah di Dunia, Apa Rahasia Jepang?ilustrasi pejalan kaki di Jepang (pixabay.com/sofi5t)

Transportasi umum di Jepang terkenal nyaman, aman, dan terjangkau. Tidak banyak yang memiliki mobil karena biaya parkirnya cukup mahal, mencapai 3.000 yen (Rp340 ribu) per 24 jam, mengutip Japan Guide.

Trotoarnya sangat bersahabat bagi pejalan kaki. Kondisinya sangat mulus, bersih, dan tidak berlubang. Selain itu, tidak ada pedagang kaki lima (PKL) yang menghalangi jalan seperti di Indonesia.

Rata-rata orang Jepang berjalan kaki 7.168 langkah per hari. Bandingkan dengan orang Indonesia yang berjalan kaki 3.513 langkah per hari alias hanya setengahnya.

2. Banyak mengonsumsi ikan dan sayur

Memiliki Tingkat Obesitas Terendah di Dunia, Apa Rahasia Jepang?ilustrasi bento khas Jepang (pixabay.com/HirokazuTouwaku)

Makanan pokok orang Jepang terdiri dari nasi, sayuran, dan seafood. Kebanyakan makanannya diolah dengan cara direbus, dikukus, atau dimakan mentah seperti sashimi. Mereka jarang makan daging merah dan unggas.

Jumlah ikan dan sayuran yang dikonsumsi tidak main-main. Dilansir Statista, setiap orang Jepang mengonsumsi sekitar 90 kilogram (kg) sayuran per tahun. Biasanya dijadikan acar (tsukemono), mendampingi lauk dan nasi.

Bagaimana dengan ikan? Konsumsi ikan dan makanan laut lain adalah 24 kg per orang per tahun. Jenis ikan yang paling banyak dikonsumsi adalah salmon (sake), tuna (maguro), horsetail (saba), belut (unagi), dan snapper. Biasanya dimakan mentah atau dipanggang.

3. Konsumsi buahnya juga cukup tinggi

Memiliki Tingkat Obesitas Terendah di Dunia, Apa Rahasia Jepang?ilustrasi buah sebagai dessert (pixabay.com/watappo)

Orang Jepang juga suka makan buah. Konsumsi buah per kapita adalah sekitar 34 kg per tahun. Artinya, setiap orang mengonsumsi 2,8 kg buah per bulan. Buah yang mereka sukai adalah anggur, jeruk mandarin, melon, semangka, dan stroberi.

Seperti yang kita ketahui, buah kaya akan vitamin, mineral, dan serat, tetapi mengandung sedikit kalori. Sehingga, sangat baik untuk menurunkan berat badan. Kebiasaan makan buah membuat orang Jepang tetap langsing dan bugar.

Baca Juga: Rahasia Umur Panjang, Ini 8 Fakta Gaya Hidup Orang Jepang

4. Terbiasa makan dalam porsi kecil

Memiliki Tingkat Obesitas Terendah di Dunia, Apa Rahasia Jepang?ilustrasi chawan mushi (pixabay.com/12019)

Di Jepang, makanan disajikan di piring dan mangkuk kecil yang terpisah, bukan di satu piring besar. Mengutip WebMD, menyajikan makanan dalam porsi kecil dikaitkan dengan penurunan berat badan.

Sebaliknya, menurut peneliti dari University of Illinois, AS, orang makan hingga 45 persen lebih banyak ketika disajikan dalam porsi yang lebih besar. Dengan mengganti ukuran piring menjadi lebih kecil, kita akan makan lebih sedikit.

"Tetapi, kamu tidak harus mengecilkan semua porsi. Cukup makanan berkalori tinggi dan tinggi lemak (saja)," saran Lisa R. Young, PhD, RD, penulis buku The Portion Teller Plan.

5. Menu makan siang sekolah disiapkan oleh ahli gizi

Memiliki Tingkat Obesitas Terendah di Dunia, Apa Rahasia Jepang?ilustrasi menu makan siang sekolah (pixabay.com/orcrist)

Di Indonesia, anak-anak sekolah biasanya membawa bekal dari rumah atau jajan di kantin. Di Jepang beda lagi. Dilansir South China Morning Post, terdapat program makan siang sekolah yang berlaku secara nasional.

Menurut Mitsuhiko Hara, dokter anak dan profesor di Tokyo Kasei Gakuin University, menu makan siang sekolah dibuat oleh ahli gizi. Ini berlaku untuk semua sekolah dasar dan sebagian sekolah menengah pertama di seluruh Jepang.

Makanan dipastikan bergizi seimbang yang terdiri dari sumber karbohidrat, sayuran, serta daging atau ikan. Total kalorinya sekitar 600-700. Contoh menunya adalah nasi, ikan panggang, bayam, kecambah, sup miso dengan daging babi, serta susu dan buah plum kering.

Nah, itulah berbagai variabel yang menjelaskan mengapa tingkat obesitas Jepang sangat rendah. Ikuti kebiasaan mereka, yuk!

Baca Juga: 8 Fakta Diet Okinawa Jepang, Bisa Hidup 15 Tahun Lebih Lama

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya