Bunda, Ini Panduan Gizi Seimbang untuk Anak selama di Rumah Aja

Cukupi gizinya agar tak mengalami gangguan tumbuh kembang

Untuk melindungi anak-anak selama pandemik, salah satu caranya adalah dengan menyajikan makanan yang bergizi. Gizi harus tercukupi untuk membangun sistem imun yang kuat dan menangkal infeksi dari luar. Ini menjadi tugas penting bagi orang tua untuk menyediakan makanan yang bergizi tapi tidak membosankan.

Menjawab pertanyaan tersebut, Danone mengadakan webinar berjudul "Bicara Gizi: Biasakan Anak Terapkan Gizi Seimbang Selama di Rumah Saja" pada Rabu (30/9/2020). Webinar ini menghadirkan pembicara yang kompeten di bidangnya, seperti dr. Juwalita Surapsari, M.Gizi, Sp.GK, spesialis gizi klinis, Putu Andani M.Psi, psikolog anak dari Tiga Generasi, dan Soraya Larasati, seorang ibu dengan gaya hidup sehat. Simak perbincangannya, yuk!

1. Seperti apa panduan makan gizi seimbang untuk anak?

Bunda, Ini Panduan Gizi Seimbang untuk Anak selama di Rumah Ajaparenting.firstcry.com

Mengacu pada Pedoman Gizi Seimbang yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan RI tahun 2014, yang dimaksud dengan gizi seimbang adalah susunan pangan yang mengandung zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh. Prinsipnya ialah adanya keanekaragaman pangan, melibatkan aktivitas fisik, menerapkan perilaku hidup bersih, dan mencapai berat badan normal untuk mencegah masalah gizi.

"Perlu diingat, kebutuhan gizi anak relatif lebih besar daripada orang dewasa karena ada aspek tumbuh kembang yang harus diperhatikan. Kalau kebutuhan gizi anak tidak terpenuhi, bisa terjadi gangguan tumbuh kembang," jelas dr. Juwalita.

Makanan yang sehat adalah makanan yang disiapkan sendiri di rumah karena lebih bersih dan gizinya terjamin. Sementara, makanan dari luar mungkin tinggi kalori, tapi rendah gizi. Menurutnya, pola hidup sehat bisa dimulai dari pemahaman ibu tentang gizi makanan agar sistem imun anak kuat, serta pertumbuhan dan perkembangan anak terjaga.

2. Inilah porsi makanan yang harus dikonsumsi anak-anak dalam sehari

Bunda, Ini Panduan Gizi Seimbang untuk Anak selama di Rumah Ajawholesomekids.ca

Untuk anak berusia 1-3 tahun, dalam sehari mereka harus mengonsumsi 3 porsi makanan pokok, 3 porsi buah-buahan, 2 porsi lauk-pauk, dan 1,5 porsi sayur. Tak lupa, harus rajin minum air dan membatasi konsumsi gula, garam, dan minyak, tutur dr. Juwalita.

"Ingat, pola makan sangat menentukan kebiasaan makan saat dewasa nanti. Orang tua tidak boleh putus asa menawarkan makanan sehat pada anak. Orang tua juga harus menyediakan makanan selingan 2-3 kali dalam sehari untuk mencukupi kebutuhan nutrisi yang tidak didapat dari makan utama," tegas alumnus Universitas Indonesia ini.

Untuk tumbuh kembang, anak-anak harus mengonsumsi cukup protein, baik hewani atau nabati. Protein hewani memiliki asam amino lebih lengkap dan lebih mudah diserap tubuh. Sementara itu, protein nabati mengandung lemak baik, isoflavon yang bersifat antioksidan dan antikolesterol, tinggi serat, dan alternatif pengganti protein pada orang yang intoleransi laktosa.

Tak lupa, anak-anak juga harus mengonsumsi makanan yang mengandung folat dan kalium. Folat berfungsi untuk membentuk sel darah merah, sementara kalium berperan untuk kontraksi otot. Asupan makanan yang menunjang aktivitas fisik sangat diperlukan, apalagi pada usia anak yang sedang aktif-aktifnya.

3. Akan tetapi, bagaimana jika anak tidak mau makan?

Bunda, Ini Panduan Gizi Seimbang untuk Anak selama di Rumah Ajanbcnews.com

Anggap saja orang tua telah menguasai ilmu seputar gizi makanan yang seimbang. Namun, bagaimana jika anak tidak mau makan? Menurut Putu Andani, mungkin saja ini adalah imbas dari stres berkepanjangan di masa pandemik.

"Kemampuan anak mengolah stres berbeda dengan orang dewasa. Mereka akan menunjukkannya lewat perubahan perilaku, seperti tidak mau makan, lebih rewel, dan sebagainya. Oleh karena itu, orang tua harus mendampingi anak untuk mengolah stres yang baik," saran Putu.

Menurutnya, stres pada anak dipicu karena bosan, tidak bisa bertemu teman atau saudara, memiliki kegiatan yang monoton dan pilihan makanan yang terbatas, serta masih beradaptasi dengan perubahan rutinitas di masa pandemik.

Apabila stres berkepanjangan tidak diolah dengan baik, itu akan membuat anak mudah marah dan tersinggung, mood tidak stabil, sulit diajak bekerja sama, dan menolak berbagai hal yang ada.

4. Solusinya, libatkan anak dalam proses menyiapkan makanan dan memperkaya variasi masakan

Bunda, Ini Panduan Gizi Seimbang untuk Anak selama di Rumah Ajaepicurious.com

Agar anak mau makan, libatkan mereka dalam proses menyiapkan makanan. Misalnya, memberi kebebasan memilih menu, mengajaknya memilih bahan makanan, memintanya untuk mencuci buah atau sayur, memotong dan mencampur bahan makanan, menentukan porsinya sendiri, dan memintanya untuk menata peralatan makan di meja.

"Lalu, sebisa mungkin makan bersama keluarga dan tingkatkan interaksi dengan cerita-cerita yang menyenangkan serta minim distraksi," ujar Putu memberi saran.

Dengan melibatkan anak dalam proses menyiapkan makanan, lama-lama anak akan lebih mandiri, lebih berinisiatif, serta memiliki kebutuhan untuk memproduksi dan menghasilkan suatu karya. Variasi kegiatan seperti ini juga bisa menjaga kesehatan mental anak dan menghindarkan mereka dari kebosanan.

Baca Juga: Sekitar 42 Juta Anak di Dunia Obesitas, Intip 7 Fakta Berikut Ini!

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya